spot_img
spot_img

Kunjungi Desa Wisata Budaya di Parengan, Bupati: Kenalkan Seni-Budaya ke Anak

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan perhatian serius terhadap pengembangan seni dan budaya lokal di lingkungan sekolah. Bupati muda ini pun berharap kegiatan seni dan budaya bisa diajarkan di lingkungan pendidikan dari tingkat SD hingga SMA.

‘’Pendidikan berbasis budaya akan menjadi fondasi dasar karakter masyarakat sekaligus sebagai filter budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini,’’ tutur Mas Bupati ketika mengunjungi Desa Wisata Budaya di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kamis (24/2).

Karena itu, bupati meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pendataan seni dan budaya yang dimiliki Bumi Wali. Tak tanggung-tanggung, mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini juga berharap seni dan budaya yang menjadi ciri khas Tuban dipatenkan sebagai hasil kekayaan intelektual.

‘’Harapannya, ketika sudah dipatenkan bisa memberikan kesejahteraan bagi pencetusnya melalui royalti yang diterima,’’ tuturnya.

Selain sebagai wujud penghargaan, proses pematenan seni dan budaya yang menjadi ciri khas Tuban juga sebagai upaya untuk melindungi seni dan budaya Tuban dari klaim orang lain.

‘’Tidak kalah pentingnya adalah regenerasi. Kesenian dan kebudayaan ini harus terus dilestarikan. Supaya bisa terus lestasi, maka harus ada regenerasi,’’ harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Prijono merespons positif pernyataan bupati. Menurutnya, memang sudah sepatutnya seni dan budaya yang menjadi khas daerah diajarkan dan dikenalkan kepada anak-anak di sekolah.

‘’Apa yang disampaikan Mas Bupati sangat positif. Apa yang diharapkan Mas Bupati akan kita kembangkan,’’ tegasnya.

Joko menyampaikan, sudah sepatutnya kearifan lokal diajarkan kepada anak-anak di sekolah sebagai upaya penguatan karakter sebuah bangsa.

‘’Untuk mempertahankan khazanah seni dan budaya yang diwariskan leluhur, literasi kesenian dan kebudayaan di lingkungan sekolah adalah hal yang sangat positif.

‘’Jepang adalah negara maju, tapi tetap mempertahankan kulturnya. Karena negara yang bermartabat adalah negara yang mampu mempertahankan budayanya. Inilah yang diharapkan Mas Bupati, bahwa budaya adalah jati diri sebuah bangsa,’’ ujarnya.

Sebagai gambaran, ke depan kegiatan kesenian dan kebudayaan akan dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. ‘’Nanti akan kita konsep,’’ tandasnya. (tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan perhatian serius terhadap pengembangan seni dan budaya lokal di lingkungan sekolah. Bupati muda ini pun berharap kegiatan seni dan budaya bisa diajarkan di lingkungan pendidikan dari tingkat SD hingga SMA.

‘’Pendidikan berbasis budaya akan menjadi fondasi dasar karakter masyarakat sekaligus sebagai filter budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini,’’ tutur Mas Bupati ketika mengunjungi Desa Wisata Budaya di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kamis (24/2).

Karena itu, bupati meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pendataan seni dan budaya yang dimiliki Bumi Wali. Tak tanggung-tanggung, mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini juga berharap seni dan budaya yang menjadi ciri khas Tuban dipatenkan sebagai hasil kekayaan intelektual.

‘’Harapannya, ketika sudah dipatenkan bisa memberikan kesejahteraan bagi pencetusnya melalui royalti yang diterima,’’ tuturnya.

Selain sebagai wujud penghargaan, proses pematenan seni dan budaya yang menjadi ciri khas Tuban juga sebagai upaya untuk melindungi seni dan budaya Tuban dari klaim orang lain.

- Advertisement -

‘’Tidak kalah pentingnya adalah regenerasi. Kesenian dan kebudayaan ini harus terus dilestarikan. Supaya bisa terus lestasi, maka harus ada regenerasi,’’ harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Prijono merespons positif pernyataan bupati. Menurutnya, memang sudah sepatutnya seni dan budaya yang menjadi khas daerah diajarkan dan dikenalkan kepada anak-anak di sekolah.

‘’Apa yang disampaikan Mas Bupati sangat positif. Apa yang diharapkan Mas Bupati akan kita kembangkan,’’ tegasnya.

Joko menyampaikan, sudah sepatutnya kearifan lokal diajarkan kepada anak-anak di sekolah sebagai upaya penguatan karakter sebuah bangsa.

‘’Untuk mempertahankan khazanah seni dan budaya yang diwariskan leluhur, literasi kesenian dan kebudayaan di lingkungan sekolah adalah hal yang sangat positif.

‘’Jepang adalah negara maju, tapi tetap mempertahankan kulturnya. Karena negara yang bermartabat adalah negara yang mampu mempertahankan budayanya. Inilah yang diharapkan Mas Bupati, bahwa budaya adalah jati diri sebuah bangsa,’’ ujarnya.

Sebagai gambaran, ke depan kegiatan kesenian dan kebudayaan akan dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. ‘’Nanti akan kita konsep,’’ tandasnya. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img