spot_img
spot_img

Api Abadi Maindu Tuban, Lokasi dan Cerita Ditemukannya

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Tuban memiliki api abadi yang tak bisa padam meski turun hujan lebat. Lokasinya sekitar 30 kilometer dari Kota Tuban ke arah barat daya. Persisnya di Desa Maindu, Kecamatan Montong atau berjarak sekitar 100 meter depan SMPN 3 Montong.

Sayangnya, sejak pertama kali ditemukan pada 2011 lalu, api abadi ini tak kunjung jadi wisata.

Berdasarkan penuturan masyarakat, api tersebut pertama kali ditemukan pemilik sawah yang mencium ada bau gas seperti elpiji pada pertengahan 2011 silam.

Setelah ditelusuri ternyata bau gas elpiji itu muncul dari salah satu lubang di tengah area persawahan yang luasnya belasan hektar. Selanjutnya warga tersebut menyalakan korek dari sumber bau gas. Korek tersebut menyulutkan api yang tak bisa dipadamkan dan terus menyala hingga sekarang.

Tonton Video Api Abadi Maindu.

Muhammad Nur Dian, 34, warga desa setempat mengatakan, api abadi tersebut belum  dimanfaatkan secara komersil. Sejauh ini baru warga desa setempat dan sekitar yang memanfaatkan api tersebut untuk sejumlah kegiatan. Seperti bakar-bakar jagung saat musim panen. Juga, kegiatan api unggun siswa.

‘’Semoga bisa dikembangkan menjadi wisata komersial yang dapat mendongkrak perekonomian masya rakat,’’ harap Dian, sapaan akrabnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban M. Emawan Putra ketika dikonfirmasi mengatakan, pembuatan wisata baru tergantung  dari semangat warga sekitar.

Pemkab Tuban melalui Disbudporapar selama ini selalu mendukung masyarakat apabila ingin membuka wisata baru.

‘’Sekarang banyak masyarakat yang sadar pentingnya mem buat wisata karena jika dikelola dengan tepat dapat menjadi investasi jangka panjang,’’ kata dia.

Wawan, sapaan akrabnya, mengatakan untuk menetapkan wisata baru, terlebih dulu harus dipetakan status kepemilikan lahan. Apakah lahan milik pemkab, desa, perhutani, atau perorangan. Termasuk wisata api abadi di Desa Maindu juga perlu dipastikan dulu lahan tersebut milik siapa.

‘’Jika lahan potensi wisata milik desa maka pemkab akan mendorong desa untuk aktifkan BUMDes atau Pokdarwis. Pemkab akan berperan untuk ikut membesarkan,’’ jelas mantan Inspektur wilayah IV Inspektorat Tuban itu. (yud/wid)

Radartuban.jawapos.com – Tuban memiliki api abadi yang tak bisa padam meski turun hujan lebat. Lokasinya sekitar 30 kilometer dari Kota Tuban ke arah barat daya. Persisnya di Desa Maindu, Kecamatan Montong atau berjarak sekitar 100 meter depan SMPN 3 Montong.

Sayangnya, sejak pertama kali ditemukan pada 2011 lalu, api abadi ini tak kunjung jadi wisata.

Berdasarkan penuturan masyarakat, api tersebut pertama kali ditemukan pemilik sawah yang mencium ada bau gas seperti elpiji pada pertengahan 2011 silam.

Setelah ditelusuri ternyata bau gas elpiji itu muncul dari salah satu lubang di tengah area persawahan yang luasnya belasan hektar. Selanjutnya warga tersebut menyalakan korek dari sumber bau gas. Korek tersebut menyulutkan api yang tak bisa dipadamkan dan terus menyala hingga sekarang.

Tonton Video Api Abadi Maindu.

- Advertisement -

Muhammad Nur Dian, 34, warga desa setempat mengatakan, api abadi tersebut belum  dimanfaatkan secara komersil. Sejauh ini baru warga desa setempat dan sekitar yang memanfaatkan api tersebut untuk sejumlah kegiatan. Seperti bakar-bakar jagung saat musim panen. Juga, kegiatan api unggun siswa.

‘’Semoga bisa dikembangkan menjadi wisata komersial yang dapat mendongkrak perekonomian masya rakat,’’ harap Dian, sapaan akrabnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban M. Emawan Putra ketika dikonfirmasi mengatakan, pembuatan wisata baru tergantung  dari semangat warga sekitar.

Pemkab Tuban melalui Disbudporapar selama ini selalu mendukung masyarakat apabila ingin membuka wisata baru.

‘’Sekarang banyak masyarakat yang sadar pentingnya mem buat wisata karena jika dikelola dengan tepat dapat menjadi investasi jangka panjang,’’ kata dia.

Wawan, sapaan akrabnya, mengatakan untuk menetapkan wisata baru, terlebih dulu harus dipetakan status kepemilikan lahan. Apakah lahan milik pemkab, desa, perhutani, atau perorangan. Termasuk wisata api abadi di Desa Maindu juga perlu dipastikan dulu lahan tersebut milik siapa.

‘’Jika lahan potensi wisata milik desa maka pemkab akan mendorong desa untuk aktifkan BUMDes atau Pokdarwis. Pemkab akan berperan untuk ikut membesarkan,’’ jelas mantan Inspektur wilayah IV Inspektorat Tuban itu. (yud/wid)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img