spot_img
spot_img

Satu Tahun Kepemimpinan Mas Lindra-Kang Riyadi

Sukses Pulihkan Ekonomi Berkat Kolaborasi dan Inovasi

spot_img

Tak terasa, hari ini, Senin (20/6) genap setahun pengabdian Bupati Aditya Halindra Faridzky, SE. dan Wakil Bupati Riyadi, SH. dalam melayani masyarakat Kabupaten Tuban. Tepatnya 20 Juni 2021 lalu, keduanya dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tuban Periode 2021-2026.

————————-

DILANTIK di tengah puncak pandemi Covid-19, menjadi tantangan tersendiri bagi Mas Lindra—sapaan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky dan Kang Riyadi dalam memimpin Kabupaten Tuban. Tugas berat langsung diemban oleh keduanya. Tak ada waktu untuk adaptasi maupun pengenalan diri. Berbagai persoalan langsung dihadapi dan menuntut untuk segera dicarikan solusi.

Itulah gambaran awal Mas Lindra dan Kang Riyadi usai resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Namun, beratnya tantangan yang harus dihadapi tidak lantas membuat sosok pemimpin yang mewakili generasi milenial ini terpuruk. Sebaliknya, pelan tapi pasti, berbagai pekerjaan rumah (PR) yang dihadapi birokrasi dapat teratasi dengan baik.

Semua itu tidak lepas dari pola dan konsep kepemimpinan yang dijalankan Mas Lindra: Kolaborasi, Inovasi, Berkarya. Berangkat dari tiga dikonsep inilah, satu persatu persoalan di tengah pandemi Covid-19 tertangani.

Dalam setiap kesempatan, Mas Lindra selalu menegaskan, tiga konsep di atas amat penting untuk dijalankan. Ibarat dua sisi mata uang, ketiganya tidak bisa dilepaskan. Kolaborasi, inovasi, dan berkarya, adalah konsep saling mengikat dan berkait.

Dijelaskan Mas Lindra, kolaborasi adalah pola kerja sama antarindividu maupun organisasi. Sebuah kerja sama yang mengedepankan sinergi. Saling melengkapi antarsatu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sama—menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

‘’Setiap persoalan yang kita hadapi adalah tanggung jawab bersama. Dan, kunci untuk menjalankan secara bersama-sama adalah kolaborasi,’’ tuturnya sebagaimana yang selalu disampaikan dalam setiap kesempatan rapat di pemkab maupun saat menghadiri kegiatan masyarakat.

Ditegaskan pemimpin muda ini, konsep kolaborasi yang dijalankan tidak hanya berlaku antar-OPD (organisasi perangkat daerah) atau instansi, tapi juga masyarakat. Satu dengan yang lain harus seling melengkapi, saling mengisi, dan memiliki tujuan yang sama. ‘’Kolaborasi adalah fondasi,’’ tegas politisi muda yang menjadi rujukan inspirasi generasi milenial tersebut.

Berikutnya adalah inovasi. Disampaikan Mas Lindra, inovasi adalah tahap dalam mengaplikasikan kolaborasi. Pada tahap inilah, tegas pemimpin yang juga akrab disapa Mas Bupati ini, pola kolaborasi akan diuji. Sejauh mana sinergitas antar instansi dan masyarakat berjalan.

‘’Setidaknya, ketika sudah memiliki fondasi (semangat kolaborasi, Red) yang kuat, Insya Allah semua akan berjalan dengan baik, sebagaimana yang kita harapkan,’’ katanya.

Konsep yang terakhir adalah berkarya. Selalu ditegaskan oleh Mas Lindra, common goals atau tujuan bersama dari kolaborasi dan inovasi adalah karya atau hasil. Karya menjadi amat penting karena setiap program yang dijalankan pemerintah daerah harus membuahkan hasil. Dan, keberhasilan dari karya adalah hasil yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Tuban.

‘’Jadi, goals-nya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Tuban,’’ tutur bupati muda kelahiran 1992 itu. (tok)

Tak terasa, hari ini, Senin (20/6) genap setahun pengabdian Bupati Aditya Halindra Faridzky, SE. dan Wakil Bupati Riyadi, SH. dalam melayani masyarakat Kabupaten Tuban. Tepatnya 20 Juni 2021 lalu, keduanya dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tuban Periode 2021-2026.

————————-

DILANTIK di tengah puncak pandemi Covid-19, menjadi tantangan tersendiri bagi Mas Lindra—sapaan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky dan Kang Riyadi dalam memimpin Kabupaten Tuban. Tugas berat langsung diemban oleh keduanya. Tak ada waktu untuk adaptasi maupun pengenalan diri. Berbagai persoalan langsung dihadapi dan menuntut untuk segera dicarikan solusi.

Itulah gambaran awal Mas Lindra dan Kang Riyadi usai resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Namun, beratnya tantangan yang harus dihadapi tidak lantas membuat sosok pemimpin yang mewakili generasi milenial ini terpuruk. Sebaliknya, pelan tapi pasti, berbagai pekerjaan rumah (PR) yang dihadapi birokrasi dapat teratasi dengan baik.

Semua itu tidak lepas dari pola dan konsep kepemimpinan yang dijalankan Mas Lindra: Kolaborasi, Inovasi, Berkarya. Berangkat dari tiga dikonsep inilah, satu persatu persoalan di tengah pandemi Covid-19 tertangani.

- Advertisement -

Dalam setiap kesempatan, Mas Lindra selalu menegaskan, tiga konsep di atas amat penting untuk dijalankan. Ibarat dua sisi mata uang, ketiganya tidak bisa dilepaskan. Kolaborasi, inovasi, dan berkarya, adalah konsep saling mengikat dan berkait.

Dijelaskan Mas Lindra, kolaborasi adalah pola kerja sama antarindividu maupun organisasi. Sebuah kerja sama yang mengedepankan sinergi. Saling melengkapi antarsatu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sama—menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

‘’Setiap persoalan yang kita hadapi adalah tanggung jawab bersama. Dan, kunci untuk menjalankan secara bersama-sama adalah kolaborasi,’’ tuturnya sebagaimana yang selalu disampaikan dalam setiap kesempatan rapat di pemkab maupun saat menghadiri kegiatan masyarakat.

Ditegaskan pemimpin muda ini, konsep kolaborasi yang dijalankan tidak hanya berlaku antar-OPD (organisasi perangkat daerah) atau instansi, tapi juga masyarakat. Satu dengan yang lain harus seling melengkapi, saling mengisi, dan memiliki tujuan yang sama. ‘’Kolaborasi adalah fondasi,’’ tegas politisi muda yang menjadi rujukan inspirasi generasi milenial tersebut.

Berikutnya adalah inovasi. Disampaikan Mas Lindra, inovasi adalah tahap dalam mengaplikasikan kolaborasi. Pada tahap inilah, tegas pemimpin yang juga akrab disapa Mas Bupati ini, pola kolaborasi akan diuji. Sejauh mana sinergitas antar instansi dan masyarakat berjalan.

‘’Setidaknya, ketika sudah memiliki fondasi (semangat kolaborasi, Red) yang kuat, Insya Allah semua akan berjalan dengan baik, sebagaimana yang kita harapkan,’’ katanya.

Konsep yang terakhir adalah berkarya. Selalu ditegaskan oleh Mas Lindra, common goals atau tujuan bersama dari kolaborasi dan inovasi adalah karya atau hasil. Karya menjadi amat penting karena setiap program yang dijalankan pemerintah daerah harus membuahkan hasil. Dan, keberhasilan dari karya adalah hasil yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Tuban.

‘’Jadi, goals-nya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Tuban,’’ tutur bupati muda kelahiran 1992 itu. (tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img