spot_img
spot_img

Bupati: Tidak Mungkin Menghambat APBD untuk Kepentingan Masyarakat

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Diwawancarai awak media terkait ultimatum ketua DPRD, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menanggapi dengan tenang. Dia mengatakan, pihaknya sudah memasang kembali neon sign Tuban Bumi Wali di bundaran Patung Letda Sucipto. Itu sebagaimana janjinya setelah event Bank Jatim selesai.

Terkait tagline di Taman Sleko, dia menuturkan, taman tersebut sudah menjadi ruang terbuka hijau. Termasuk air mancur di perempatan tersebut yang dulu ditempati tulisan Tuban Bumi Wali, sekarang sudah banyak tanaman hijau.

‘’Itu konsepnya untuk menyaring polusi udara,’’ jelasnya ketika keluar dari Ruang Paripurna DPRD Tuban.

Terkait ultimatum ketua DPRD jika tagline tidak dikembalikan, maka RAPBD tidak akan disahkan, bupati termuda di Tuban itu menanggapi dengan bijaksana.

‘’Insya Allah (Miyadi, Red) sebagai tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, hal itu bukan menjadi salah satu dasar. Karena ini kan kepentingannya untuk masyarakat, bukan pribadi,’’ jelas politikus yang juga ketua DPD Partai Golkar Tuban itu.

Lindra meyakini, Miyadi merupakan sosok yang mementingkan urusan publik dan rakyat. Terutama untuk mendukung pembangunan Tuban agar lebih cepat. Karena itu, tidak mungkin ketua DPRD akan menghambat pengesahan RAPBD yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

‘’Insya Allah beliau bukan sosok pemimpin seperti itu (yang mementingkan urusan pribadi, Red), beliau orang baik dan beliau mendapatkan amanah ini dari masyarakat. Insya Allah beliau akan berjuang untuk kepentingan masyarakat juga,’’ tegasnya.

Bupati juga menyampaikan, pembahasan hari ini sudah berjalan dengan baik untuk dilanjutkan besok.

‘’Semua sudah berjalan baik, Pak Miyadi sudah memberikan kesempatan sangat baik. Semua sudah tidak ada masalah apa-apa,’’ tegasnya.

Kepada wartawan, bupati juga memberikan penjelasan terkait berita neon sign tulisan Asmaul Husna yang disebut dibuang di tempat sampah.

Dia menegaskan, pihaknya sudah meminta kepada OPD terkait untuk bersurat kepadanya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

‘’Karena tidak mungkin seorang bupati sampai tahu ditaruh di mana. Jadi tidak saya mengerti. Selain itu juga tidak ada instruksi (pencopotan neon sign, Red) dari pemerintah daerah ,’’ jelas mantan anggota DPRD Provinsi Jatim itu.

Bupati juga memastikan saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait pencopotan neon sign. Setelah hasilnya diketahui, dia berjanji segera menyampaikan. (fud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Diwawancarai awak media terkait ultimatum ketua DPRD, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menanggapi dengan tenang. Dia mengatakan, pihaknya sudah memasang kembali neon sign Tuban Bumi Wali di bundaran Patung Letda Sucipto. Itu sebagaimana janjinya setelah event Bank Jatim selesai.

Terkait tagline di Taman Sleko, dia menuturkan, taman tersebut sudah menjadi ruang terbuka hijau. Termasuk air mancur di perempatan tersebut yang dulu ditempati tulisan Tuban Bumi Wali, sekarang sudah banyak tanaman hijau.

‘’Itu konsepnya untuk menyaring polusi udara,’’ jelasnya ketika keluar dari Ruang Paripurna DPRD Tuban.

Terkait ultimatum ketua DPRD jika tagline tidak dikembalikan, maka RAPBD tidak akan disahkan, bupati termuda di Tuban itu menanggapi dengan bijaksana.

‘’Insya Allah (Miyadi, Red) sebagai tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, hal itu bukan menjadi salah satu dasar. Karena ini kan kepentingannya untuk masyarakat, bukan pribadi,’’ jelas politikus yang juga ketua DPD Partai Golkar Tuban itu.

- Advertisement -

Lindra meyakini, Miyadi merupakan sosok yang mementingkan urusan publik dan rakyat. Terutama untuk mendukung pembangunan Tuban agar lebih cepat. Karena itu, tidak mungkin ketua DPRD akan menghambat pengesahan RAPBD yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

‘’Insya Allah beliau bukan sosok pemimpin seperti itu (yang mementingkan urusan pribadi, Red), beliau orang baik dan beliau mendapatkan amanah ini dari masyarakat. Insya Allah beliau akan berjuang untuk kepentingan masyarakat juga,’’ tegasnya.

Bupati juga menyampaikan, pembahasan hari ini sudah berjalan dengan baik untuk dilanjutkan besok.

‘’Semua sudah berjalan baik, Pak Miyadi sudah memberikan kesempatan sangat baik. Semua sudah tidak ada masalah apa-apa,’’ tegasnya.

Kepada wartawan, bupati juga memberikan penjelasan terkait berita neon sign tulisan Asmaul Husna yang disebut dibuang di tempat sampah.

Dia menegaskan, pihaknya sudah meminta kepada OPD terkait untuk bersurat kepadanya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

‘’Karena tidak mungkin seorang bupati sampai tahu ditaruh di mana. Jadi tidak saya mengerti. Selain itu juga tidak ada instruksi (pencopotan neon sign, Red) dari pemerintah daerah ,’’ jelas mantan anggota DPRD Provinsi Jatim itu.

Bupati juga memastikan saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait pencopotan neon sign. Setelah hasilnya diketahui, dia berjanji segera menyampaikan. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img