spot_img
spot_img

Siswa Curang PPDB Bisa Didiskualifikasi

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Prapenerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA dan SMK yang dibuka sejak Senin (23/5) diagendakan ditutup Sabtu (28/5) hari ini. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur memberikan instruksi bahwa PPDB harus transparan dan akuntabel.

Kepala Cabang Disdik Provinsi Jatim Wilayah Bojonegoro – Tuban Adi Prayitno menegaskan, pelanggaran tidak akan ditoleransi. Bahkan, siswa yang tak jujur pada PPDB akan diberi sanksi tegas berupa diskualifikasi atau mencoret nama siswa tersebut dari sekolah tujuan.

‘’Berlaku untuk siswa yang dengan sengaja memanipulasi titik koordinat atau dokumen pendaftaran lainnya,’’ tegasnya.

Mantan kepala Cabang Dinas Pendidikan Nganjuk ini mengatakan, titik koordinat siswa harus sesuai dengan alamat yang tertera pada kartu keluarga (KK). Setelah pendaftaran, cabdin meminta sekolah untuk melakukan kroscek secara detail. Jika ditemukan kesalahan, sekolah bisa mengklarifikasi terlebih dulu kepada pendaftar. Tujuannya untuk memastikan indikasi kesengajaan atau tidak.

‘’Titik koordinat bisa diperbaiki agar sesuai dengan alamat identitas hingga 18 Juni atau batas akhir pengambilan PIN (personal identification number),’’ tuturnya.

Dari sisi teknis Adi menjelaskan jika belum mengambil PIN, kesalahan titik koordinat bisa direvisi pihak sekolah. Namun, jika siswa sudah mengambil PIN, kesalahan titik koordinat hanya bisa dilakukan oleh operator cabdin. Jika tidak ada pembetulan hingga batas akhir pengambilan PIN, dia menegaskan siswa tersebut akan didiskualifikasi dari sekolah tujuan.

‘’Jika tidak ada pembetulan, siswa bisa terkena diskualifikasi,’’ tegas mantan kepala SMAN 3 Nganjuk itu.

Dengan sanksi yang tegas tersebut, Adi meminta semua siswa untuk jujur dalam proses pendaftaran. Dia memastikan kecurangan sekecil apa pun akan terdeteksi oleh sistem. Apalagi, PPDB dilakukan daring, semua masyarakat bisa ikut memantau jika diindikasi ada kecurangan.

‘’Jika ada manipulasi data, maka akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ tuturnya.

Seperti diketahui, PPDB SMA 2021 dicederai dengan kecurangan yang dilakukan oleh 190 siswa di salah satu SMA negeri unggulan di Tuban. Mereka kedapatan memanipulasi data agar mendapat kursi di sekolah favorit di Tuban. Data yang dimanipulasi adalah pemalsuan titik koordinat untuk mendaftar melalui jalur zonasi. Setelah ketahuan, semua siswa tersebut dicoret dari sekolah tujuan. Tahun ini, sanksi yang sama juga disiapkan untuk pelanggar PPDB. (yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Prapenerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA dan SMK yang dibuka sejak Senin (23/5) diagendakan ditutup Sabtu (28/5) hari ini. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur memberikan instruksi bahwa PPDB harus transparan dan akuntabel.

Kepala Cabang Disdik Provinsi Jatim Wilayah Bojonegoro – Tuban Adi Prayitno menegaskan, pelanggaran tidak akan ditoleransi. Bahkan, siswa yang tak jujur pada PPDB akan diberi sanksi tegas berupa diskualifikasi atau mencoret nama siswa tersebut dari sekolah tujuan.

‘’Berlaku untuk siswa yang dengan sengaja memanipulasi titik koordinat atau dokumen pendaftaran lainnya,’’ tegasnya.

Mantan kepala Cabang Dinas Pendidikan Nganjuk ini mengatakan, titik koordinat siswa harus sesuai dengan alamat yang tertera pada kartu keluarga (KK). Setelah pendaftaran, cabdin meminta sekolah untuk melakukan kroscek secara detail. Jika ditemukan kesalahan, sekolah bisa mengklarifikasi terlebih dulu kepada pendaftar. Tujuannya untuk memastikan indikasi kesengajaan atau tidak.

‘’Titik koordinat bisa diperbaiki agar sesuai dengan alamat identitas hingga 18 Juni atau batas akhir pengambilan PIN (personal identification number),’’ tuturnya.

- Advertisement -

Dari sisi teknis Adi menjelaskan jika belum mengambil PIN, kesalahan titik koordinat bisa direvisi pihak sekolah. Namun, jika siswa sudah mengambil PIN, kesalahan titik koordinat hanya bisa dilakukan oleh operator cabdin. Jika tidak ada pembetulan hingga batas akhir pengambilan PIN, dia menegaskan siswa tersebut akan didiskualifikasi dari sekolah tujuan.

‘’Jika tidak ada pembetulan, siswa bisa terkena diskualifikasi,’’ tegas mantan kepala SMAN 3 Nganjuk itu.

Dengan sanksi yang tegas tersebut, Adi meminta semua siswa untuk jujur dalam proses pendaftaran. Dia memastikan kecurangan sekecil apa pun akan terdeteksi oleh sistem. Apalagi, PPDB dilakukan daring, semua masyarakat bisa ikut memantau jika diindikasi ada kecurangan.

‘’Jika ada manipulasi data, maka akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ tuturnya.

Seperti diketahui, PPDB SMA 2021 dicederai dengan kecurangan yang dilakukan oleh 190 siswa di salah satu SMA negeri unggulan di Tuban. Mereka kedapatan memanipulasi data agar mendapat kursi di sekolah favorit di Tuban. Data yang dimanipulasi adalah pemalsuan titik koordinat untuk mendaftar melalui jalur zonasi. Setelah ketahuan, semua siswa tersebut dicoret dari sekolah tujuan. Tahun ini, sanksi yang sama juga disiapkan untuk pelanggar PPDB. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img