spot_img
spot_img

Trio SMAN 3 Tuban Raih Juara Nasional Olimpiade Teknologi Pangan

spot_img

Semakin banyak pelajar di Tuban yang berkontribusi mengharumkan nama Bumi Ronggolawe di berbagai ajang kompetisi nasional. Terakhir, Lujeng, Salman, dan Aulia. Trio dari SMAN 3 Tuban itu baru menjuarai Olimpiade Pangan yang diselenggarakan Universitas Brawijaya (UB) Malang pada akhir September lalu.

YUDHA SATRIA ADITAMA, Tuban, Radar Tuban

SEHARI menjelang penutupan pendaftaran olimpiade, Siti Maimunah, guru pembina ekstra kurikuler pelajaran biologi baru mengumumkan di grup WhatsApp. Isinya, tawaran kepada para siswa ekstrakurikuler untuk mengikuti Olimpiade Teknologi Pangan yang diselenggarakan UB Malang.

Saat itu, yang merespons langsung adalah Lujeng dan Aulia. Beberapa jam kemudian Salman menyusul. Begitu mendapat tiga siswa sesuai kuota tim, Mai sapaan akrab guru biologi itu langsung mendaftarkan ketiganya ke acara bertitel Fermentation (Food Manufacturing National Competition) VIII. Saat itu pula, Mai langsung memberi modul dan sejumlah referensi bacaan di internet sebagai modal belajar ketiga siswa tersebut.

‘’Saya melihat semangat besar ketiga siswa itu sebagai modal utama,’’ ujarnya.

Trio Smaga yang akhirnya terpilih sebagai juara kompetisi tersebut beranggota Lujeng Lutfiyah dan Dwi Nur Auli Rahma Oktaviana, keduanya siswi kelas XII MIPA. Sedangkan Salman Fawwaz, siswa kelas XI.

Meski hanya memiliki persiapan sekitar satu minggu, trio ini sukses melalui berbagai tes.

‘’Sebelumnya, kami sudah sering ikut kompetisi secara individu,’’ tutur Lujeng, ketua tim.

Dia menceritakan, kompetisi yang diikuti ratusan tim dari berbagai sekolah di Indonesia itu dimulai dari seleksi administrasi. Setelah lolos, tahap selanjutnya yang harus diikuti adalah seleksi tes, meliputi soal pilihan ganda pelajaran kimia, fisika, biologi, ilmu pangan, tes potensi akademik, dan wawasan umum.

Dari tes tersebut banyak peserta yang gugur dan hanya menyisakan 27 tim yang berhak mendapat tiket untuk melaju ke babak berikutnya.

‘’Kami salah satunya yang lolos,’’ kata dia.

Pelajar kelahiran 23 April 2005 itu melanjutkan, tes tahap ketiga berlangsung online. Materinya seputar ilmu pangan dan bioteknologi. Tes yang menyaring lima tim untuk menuju babak semifinal tersebut tak kalah beratnya.

Selain tim SMAN 3 Tuban, empat tim lain yang lolos dari SMA Kristen 1 Petra Surabaya, SMAN Sooko Mojokerto, SMAN 6 Malang, dan SMAN 1 Menganti Gresik.

‘’Lima tim ini diundang ke UB Malang untuk tes selanjutnya,’’ ungkapnya.

Tes luring di kampus Jalan Soekarno-Hatta, Malang tersebut materinya cerdas cermat. Hasilnya, tersaring tiga tim yang lolos final. Ketiga tim tersebut dari SMAN 3 Tuban, SMA 1 Kristen Petra Surabaya, dan SMAN 1 Sooko Mojokerto.

‘’Sempat nervous dan tidak nafsu makan begitu tahu lawannya sekolah-sekolah unggulan di Jawa Timur,’’ tambah Salman menimpali ucapan Lujeng.

Babak final kembali mengadu kecerdasan ketiga tim. Materinya seputar teknologi pangan. Terhadap belasan soal yang dibacakan, tim harus berebut menjawab. Jika benar mendapatkan poin. Sebaliknya, jika salah, poin akan dikurangi.

Dengan modal kecerdasan tiap personel, trio Smaga ini berhasil menjuarai. Nilai akhirnya 540. Runner upnya tim SMA 1 Kristen Petra Surabaya dan juara tiga tim SMAN 1 Sooko Mojokerto.

‘’Keberhasilan ini berkat dukungan kepala sekolah, guru, dan semua keluarga besar SMAN 3 Tuban,’’ ucap Salman. (*/ds)

Semakin banyak pelajar di Tuban yang berkontribusi mengharumkan nama Bumi Ronggolawe di berbagai ajang kompetisi nasional. Terakhir, Lujeng, Salman, dan Aulia. Trio dari SMAN 3 Tuban itu baru menjuarai Olimpiade Pangan yang diselenggarakan Universitas Brawijaya (UB) Malang pada akhir September lalu.

YUDHA SATRIA ADITAMA, Tuban, Radar Tuban

SEHARI menjelang penutupan pendaftaran olimpiade, Siti Maimunah, guru pembina ekstra kurikuler pelajaran biologi baru mengumumkan di grup WhatsApp. Isinya, tawaran kepada para siswa ekstrakurikuler untuk mengikuti Olimpiade Teknologi Pangan yang diselenggarakan UB Malang.

Saat itu, yang merespons langsung adalah Lujeng dan Aulia. Beberapa jam kemudian Salman menyusul. Begitu mendapat tiga siswa sesuai kuota tim, Mai sapaan akrab guru biologi itu langsung mendaftarkan ketiganya ke acara bertitel Fermentation (Food Manufacturing National Competition) VIII. Saat itu pula, Mai langsung memberi modul dan sejumlah referensi bacaan di internet sebagai modal belajar ketiga siswa tersebut.

‘’Saya melihat semangat besar ketiga siswa itu sebagai modal utama,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Trio Smaga yang akhirnya terpilih sebagai juara kompetisi tersebut beranggota Lujeng Lutfiyah dan Dwi Nur Auli Rahma Oktaviana, keduanya siswi kelas XII MIPA. Sedangkan Salman Fawwaz, siswa kelas XI.

Meski hanya memiliki persiapan sekitar satu minggu, trio ini sukses melalui berbagai tes.

‘’Sebelumnya, kami sudah sering ikut kompetisi secara individu,’’ tutur Lujeng, ketua tim.

Dia menceritakan, kompetisi yang diikuti ratusan tim dari berbagai sekolah di Indonesia itu dimulai dari seleksi administrasi. Setelah lolos, tahap selanjutnya yang harus diikuti adalah seleksi tes, meliputi soal pilihan ganda pelajaran kimia, fisika, biologi, ilmu pangan, tes potensi akademik, dan wawasan umum.

Dari tes tersebut banyak peserta yang gugur dan hanya menyisakan 27 tim yang berhak mendapat tiket untuk melaju ke babak berikutnya.

‘’Kami salah satunya yang lolos,’’ kata dia.

Pelajar kelahiran 23 April 2005 itu melanjutkan, tes tahap ketiga berlangsung online. Materinya seputar ilmu pangan dan bioteknologi. Tes yang menyaring lima tim untuk menuju babak semifinal tersebut tak kalah beratnya.

Selain tim SMAN 3 Tuban, empat tim lain yang lolos dari SMA Kristen 1 Petra Surabaya, SMAN Sooko Mojokerto, SMAN 6 Malang, dan SMAN 1 Menganti Gresik.

‘’Lima tim ini diundang ke UB Malang untuk tes selanjutnya,’’ ungkapnya.

Tes luring di kampus Jalan Soekarno-Hatta, Malang tersebut materinya cerdas cermat. Hasilnya, tersaring tiga tim yang lolos final. Ketiga tim tersebut dari SMAN 3 Tuban, SMA 1 Kristen Petra Surabaya, dan SMAN 1 Sooko Mojokerto.

‘’Sempat nervous dan tidak nafsu makan begitu tahu lawannya sekolah-sekolah unggulan di Jawa Timur,’’ tambah Salman menimpali ucapan Lujeng.

Babak final kembali mengadu kecerdasan ketiga tim. Materinya seputar teknologi pangan. Terhadap belasan soal yang dibacakan, tim harus berebut menjawab. Jika benar mendapatkan poin. Sebaliknya, jika salah, poin akan dikurangi.

Dengan modal kecerdasan tiap personel, trio Smaga ini berhasil menjuarai. Nilai akhirnya 540. Runner upnya tim SMA 1 Kristen Petra Surabaya dan juara tiga tim SMAN 1 Sooko Mojokerto.

‘’Keberhasilan ini berkat dukungan kepala sekolah, guru, dan semua keluarga besar SMAN 3 Tuban,’’ ucap Salman. (*/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img