spot_img
spot_img

Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK) Kabupaten Tuban

Membiasakan Sarapan dan Hidup Sehat Melalui Gempita

spot_img

Ke depan, anak usia pendidikan anak usia dini (PAUD) di Tuban harus membiasakan sarapan yang bergizi di sekolah dan hidup sehat. Pembiasaan tersebut masuk dalam program Gerakan Makan Pagi Bergizi Setiap Hari (Gempita). Program tersebut diluncurkan pada 22 Desember mendatang bertepatan dengan Hari Ibu.

DINAS Pendidikan (Disdik) Tuban memegang peranan penting dalam program tersebut. Terutama dalam pencegahan stunting atau gagal tumbuh pada anak balita.

Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, Plt Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Nonformal Disdik Tuban Welly Kurniawan mengatakan, stunting bisa di minimalisasi melalui kerja sama yang baik dengan banyak pihak. Salah satunya edukasi dan pembiasaan di lembaga pendidikan jenjang paling dasar.

Welly, sapaan akrabnya menerangkan, Gempita adalah program yang mengajak anak untuk membawa bekal sarapan ke sekolah.

Dia mengungkapkan, selama ini, banyak anak yang berangkat sekolah tanpa makan pagi. Karena itu, melalui Gempita, anak akan dibiasakan sarapan bareng bersama teman-temannya di sekolah.

‘’Melalui kegiatan sarapan pagi bersama, guru juga bisa memantau menu yang dibawa siswa; apakah sudah memenuhi nilai gizi atau belum. Jadi bisa kami petakan bersama,’’ ujar pejabat yang juga kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Guru Tenaga Kependidikan Disdik Tuban itu.

Welly mengatakan, pendidikan untuk anak usia dini bukan membaca, menulis, dan berhitung (calistung), melainkan pembiasaan kegiatan-kegiatan positif yang berimbas pada kehidupan sehari-hari.

‘’Melalui Gempita, anak akan dibiasakan kegiatan positif seperti menjaga lingkungan bersih, makan makanan yang bergizi, dan mengenali cara hidup sehat,’’ tuturnya.

Cara hidup sehat tersebut, meliputi mandi, kencing, dan buang air besar di kamar mandi. Juga membiasakan siswa untuk mengenali lingkungan yang bersih dan sehat.

Melalui pembiasaan positif tersebut, lanjut dia, harapannya siswa terhindar dari gizi buruk. Dengan demikian, angka stunting di Tuban menurun. Welly juga menegaskan, Gempita juga menanamkan nilai kebersamaan dan solidaritas dengan teman-temannya di sekolah. Itu karena sangat mungkin anak yang lauknya berlebihan dibagikan kepada temannya yang kurang.

‘’Sesuai pesan Mas Lindra (panggilan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky, Red), semua harus bekerja sama dalam menurunkan angka stunting di Tuban,’’ tegasnya.(yud/ds)

Ke depan, anak usia pendidikan anak usia dini (PAUD) di Tuban harus membiasakan sarapan yang bergizi di sekolah dan hidup sehat. Pembiasaan tersebut masuk dalam program Gerakan Makan Pagi Bergizi Setiap Hari (Gempita). Program tersebut diluncurkan pada 22 Desember mendatang bertepatan dengan Hari Ibu.

DINAS Pendidikan (Disdik) Tuban memegang peranan penting dalam program tersebut. Terutama dalam pencegahan stunting atau gagal tumbuh pada anak balita.

Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, Plt Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Nonformal Disdik Tuban Welly Kurniawan mengatakan, stunting bisa di minimalisasi melalui kerja sama yang baik dengan banyak pihak. Salah satunya edukasi dan pembiasaan di lembaga pendidikan jenjang paling dasar.

Welly, sapaan akrabnya menerangkan, Gempita adalah program yang mengajak anak untuk membawa bekal sarapan ke sekolah.

Dia mengungkapkan, selama ini, banyak anak yang berangkat sekolah tanpa makan pagi. Karena itu, melalui Gempita, anak akan dibiasakan sarapan bareng bersama teman-temannya di sekolah.

- Advertisement -

‘’Melalui kegiatan sarapan pagi bersama, guru juga bisa memantau menu yang dibawa siswa; apakah sudah memenuhi nilai gizi atau belum. Jadi bisa kami petakan bersama,’’ ujar pejabat yang juga kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Guru Tenaga Kependidikan Disdik Tuban itu.

Welly mengatakan, pendidikan untuk anak usia dini bukan membaca, menulis, dan berhitung (calistung), melainkan pembiasaan kegiatan-kegiatan positif yang berimbas pada kehidupan sehari-hari.

‘’Melalui Gempita, anak akan dibiasakan kegiatan positif seperti menjaga lingkungan bersih, makan makanan yang bergizi, dan mengenali cara hidup sehat,’’ tuturnya.

Cara hidup sehat tersebut, meliputi mandi, kencing, dan buang air besar di kamar mandi. Juga membiasakan siswa untuk mengenali lingkungan yang bersih dan sehat.

Melalui pembiasaan positif tersebut, lanjut dia, harapannya siswa terhindar dari gizi buruk. Dengan demikian, angka stunting di Tuban menurun. Welly juga menegaskan, Gempita juga menanamkan nilai kebersamaan dan solidaritas dengan teman-temannya di sekolah. Itu karena sangat mungkin anak yang lauknya berlebihan dibagikan kepada temannya yang kurang.

‘’Sesuai pesan Mas Lindra (panggilan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky, Red), semua harus bekerja sama dalam menurunkan angka stunting di Tuban,’’ tegasnya.(yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img