spot_img
spot_img

SMPN di Tuban Kekurangan 1.281 Siswa, Disdik Buka PPDB Susulan

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Persoalan sekolah negeri yang kekurangan siswa masih terjadi di Tuban. Mengacu data Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, dari total pagu 9.280 siswa pada 52 SMPN, hanya terisi 7.999 siswa. Artinya, SMPN di seluruh Bumi Ronggolawe masih kekurangan 1.281 siswa untuk memenuhi pagunya.

Untuk menutup kekurangan siswa, disdik membuka jalur PPDB susulan offline khusus SMPN yang pagunya belum terpenuhi. Dari 52 SMPN di Tuban, hanya 18 SMPN yang pagunya terpenuhi.

Sedangkan 34 SMPN kekurangan siswa. Jumlahnya beragam. Terparah SMPN 3 Singgahan. Dari total pagu 64 siswa, hanya terisi 8 siswa. Selanjutnya, SMPN 3 Jatirogo hanya terisi 9 siswa dari total pagu 64 siswa.

Begitu juga SMPN 2 Jenu. Hanya terisi 18 siswa dari total pagu 64 siswa. Berikutnya, SMPN 3 Kerek dari pagu 96 siswa hanya terisi 19 siswa. Sekolah yang pagunya terpenuhi hanya SMPN di kawasan kota kabupaten maupun kota kecamatan.

Di antaranya SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, dan SMPN 7. Juga SMPN 1 Jatirogo, SMPN 1 Rengel, SMPN 1 Bangilan, SMPN 1 Grabagan, SMPN 1 Kenduruan, SMPN 1 Merakurak, SMPN 1 Montong, SMPN 1 Palang, SMPN 1 Parengan, SMPN 1 Plumpang, dan SMPN 1 Semanding.

Plt Kepala Disdik Tuban Abdul Rakhmat mengatakan, untuk mengisi kekosongan pagu yang cukup banyak, pihaknya membuka PPDB (penerimaan peserta didik baru) susulan. PPDB susulan yang diselenggarakan offline atau luring itu khusus untuk sekolah yang siswanya masih belum memenuhi pagu.

‘’Sekolah yang pagunya sudah terpenuhi dilarang menerima siswa lagi, PPDB susulan khusus hanya untuk sekolah yang pagunya belum penuh,’’ tegasnya.

PPDB susulan, lanjut Rakhmat, panggilan akrabnya bertujuan agar siswa yang masih berlibur atau di luar kota memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Seperti halnya di SMPN 3 Singgahan yang sebagian besar siswanya merupakan siswa dari pondok setempat. Dimungkinkan, selama PPDB berlangsung mereka pulang ke kampung halamannya.

‘’Karena itu, PPDB susulan yang diselenggarakan luring untuk memberi kesempatan sekolah menambah siswa,’’ ujar mantan kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR PRKP (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman) Tuban itu.

Rakhmat memperkirakan kekurangan siswa dipicu banyak faktor. Seperti kesuksesan program keluarga berencana (KB), maraknya sekolah swasta, dan keberadaan madrasah baru.

‘’Terpenting tidak ada yang putus sekolah. Ini yang selalu pemkab ingatkan kepada kepala sekolah untuk mendata lulusannya,’’ tegasnya. (yud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Persoalan sekolah negeri yang kekurangan siswa masih terjadi di Tuban. Mengacu data Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, dari total pagu 9.280 siswa pada 52 SMPN, hanya terisi 7.999 siswa. Artinya, SMPN di seluruh Bumi Ronggolawe masih kekurangan 1.281 siswa untuk memenuhi pagunya.

Untuk menutup kekurangan siswa, disdik membuka jalur PPDB susulan offline khusus SMPN yang pagunya belum terpenuhi. Dari 52 SMPN di Tuban, hanya 18 SMPN yang pagunya terpenuhi.

Sedangkan 34 SMPN kekurangan siswa. Jumlahnya beragam. Terparah SMPN 3 Singgahan. Dari total pagu 64 siswa, hanya terisi 8 siswa. Selanjutnya, SMPN 3 Jatirogo hanya terisi 9 siswa dari total pagu 64 siswa.

Begitu juga SMPN 2 Jenu. Hanya terisi 18 siswa dari total pagu 64 siswa. Berikutnya, SMPN 3 Kerek dari pagu 96 siswa hanya terisi 19 siswa. Sekolah yang pagunya terpenuhi hanya SMPN di kawasan kota kabupaten maupun kota kecamatan.

Di antaranya SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, dan SMPN 7. Juga SMPN 1 Jatirogo, SMPN 1 Rengel, SMPN 1 Bangilan, SMPN 1 Grabagan, SMPN 1 Kenduruan, SMPN 1 Merakurak, SMPN 1 Montong, SMPN 1 Palang, SMPN 1 Parengan, SMPN 1 Plumpang, dan SMPN 1 Semanding.

- Advertisement -

Plt Kepala Disdik Tuban Abdul Rakhmat mengatakan, untuk mengisi kekosongan pagu yang cukup banyak, pihaknya membuka PPDB (penerimaan peserta didik baru) susulan. PPDB susulan yang diselenggarakan offline atau luring itu khusus untuk sekolah yang siswanya masih belum memenuhi pagu.

‘’Sekolah yang pagunya sudah terpenuhi dilarang menerima siswa lagi, PPDB susulan khusus hanya untuk sekolah yang pagunya belum penuh,’’ tegasnya.

PPDB susulan, lanjut Rakhmat, panggilan akrabnya bertujuan agar siswa yang masih berlibur atau di luar kota memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Seperti halnya di SMPN 3 Singgahan yang sebagian besar siswanya merupakan siswa dari pondok setempat. Dimungkinkan, selama PPDB berlangsung mereka pulang ke kampung halamannya.

‘’Karena itu, PPDB susulan yang diselenggarakan luring untuk memberi kesempatan sekolah menambah siswa,’’ ujar mantan kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR PRKP (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman) Tuban itu.

Rakhmat memperkirakan kekurangan siswa dipicu banyak faktor. Seperti kesuksesan program keluarga berencana (KB), maraknya sekolah swasta, dan keberadaan madrasah baru.

‘’Terpenting tidak ada yang putus sekolah. Ini yang selalu pemkab ingatkan kepada kepala sekolah untuk mendata lulusannya,’’ tegasnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img