spot_img
spot_img

Mas Bupati: Sekolah Harus Punya Kearifan Lokal

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Sekolah harus memuat kearifan lokal. Baik dalam bentuk mata pelajaran (mapel) atau ekstrakurikuler. Dengan demikian, setiap lembaga pendidikan memiliki keunggulan tidak hanya dalam bidang akademis. Melainkan juga keunggulan berbasis kearifan lokal.

Prinsip penataan pendidikan inilah yang menjadi salah satu fokus Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Mas Bupati, sapaan akrabnya, mengatakan, sekolah harus menjawab tantangan zaman. Karena itu, setiap lembaga pendidikan harus kreatif dalam mendidik siswa agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

”Misalkan, di Kecamatan Jenu yang sekarang banyak industri, sekolah di daerah situ harus ada mata pelajaran atau ekstrakurikuler tambahan yang memuat ilmu seputar industri,’’ terang dia.

Mas Bupati menegaskan, tujuan pendidikan adalah mencetak generasi penerus bangsa, sehingga lulusan setiap sekolah harus memenuhi sektor yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa. Salah satunya menciptakan generasi siap kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

‘’Saya ingin jenjang SMP – SMA memiliki salah satu mata pelajaran atau ekstrakurikuler yang berkordinasi dengan pemerintah daerah,’’ ujarnya.

Bagaimana dengan sekolah di kawasan perkotaan? Bupati yang masih lajang ini menyampaikan, untuk sekolah di kawasan kota akan dipetakan sesuai dengan keahlian yang lebih spesifik. Misalkan di SMPN 1 Tuban fokus untuk sekolah bahasa asing.

Demikian pula sekolah lain bisa difokuskan untuk pengembangan bidang lain yang saat ini dibutuhkan dalam perkembangan zaman.

‘’Sehingga setiap siswa lulus, tidak perlu bekerja jauh-jauh,’’ ujar bupati yang sarjana ekonomi itu.

Kearifan lokal tersebut semata-mata untuk menunjang sumber daya manusia Tuban dalam menyongsong masa depan. Kearifan lokal lain yang bisa diangkat antara lain pertanian, perikanan, perkebunan, teknologi, dan masih banyak lagi. Untuk menunjang kearifan lokal tersebut, kata Mas Bupati, sekolah bisa merencanakan pendanaan melalui bantuan operasional sekolah daerah (BOSda).

‘’Jika BOSDa merupakan salah satu solusi, monggo bisa dianggarkan,’’ kata dia.

Lebih lanjut bupati lulusan SMPN 1 Tuban ini menyampaikan harapannya agar semua pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kepekaan dalam memajukan pendidikan di Bumi Ronggolawe. Menurut dia, kepekaan bisa memunculkan sikap kepedulian seseorang untuk membuat sesuatu lebih baik. Demikian pula untuk memajukan pendidikan, butuh kepekaan dari semua pendidik yang terlibat.

‘’Saya ingin semua yang ada pada diri kita ini memiliki kepekaan yang tinggi terhadap sekitar,’’ tegasnya.(yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Sekolah harus memuat kearifan lokal. Baik dalam bentuk mata pelajaran (mapel) atau ekstrakurikuler. Dengan demikian, setiap lembaga pendidikan memiliki keunggulan tidak hanya dalam bidang akademis. Melainkan juga keunggulan berbasis kearifan lokal.

Prinsip penataan pendidikan inilah yang menjadi salah satu fokus Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Mas Bupati, sapaan akrabnya, mengatakan, sekolah harus menjawab tantangan zaman. Karena itu, setiap lembaga pendidikan harus kreatif dalam mendidik siswa agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

”Misalkan, di Kecamatan Jenu yang sekarang banyak industri, sekolah di daerah situ harus ada mata pelajaran atau ekstrakurikuler tambahan yang memuat ilmu seputar industri,’’ terang dia.

Mas Bupati menegaskan, tujuan pendidikan adalah mencetak generasi penerus bangsa, sehingga lulusan setiap sekolah harus memenuhi sektor yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa. Salah satunya menciptakan generasi siap kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

- Advertisement -

‘’Saya ingin jenjang SMP – SMA memiliki salah satu mata pelajaran atau ekstrakurikuler yang berkordinasi dengan pemerintah daerah,’’ ujarnya.

Bagaimana dengan sekolah di kawasan perkotaan? Bupati yang masih lajang ini menyampaikan, untuk sekolah di kawasan kota akan dipetakan sesuai dengan keahlian yang lebih spesifik. Misalkan di SMPN 1 Tuban fokus untuk sekolah bahasa asing.

Demikian pula sekolah lain bisa difokuskan untuk pengembangan bidang lain yang saat ini dibutuhkan dalam perkembangan zaman.

‘’Sehingga setiap siswa lulus, tidak perlu bekerja jauh-jauh,’’ ujar bupati yang sarjana ekonomi itu.

Kearifan lokal tersebut semata-mata untuk menunjang sumber daya manusia Tuban dalam menyongsong masa depan. Kearifan lokal lain yang bisa diangkat antara lain pertanian, perikanan, perkebunan, teknologi, dan masih banyak lagi. Untuk menunjang kearifan lokal tersebut, kata Mas Bupati, sekolah bisa merencanakan pendanaan melalui bantuan operasional sekolah daerah (BOSda).

‘’Jika BOSDa merupakan salah satu solusi, monggo bisa dianggarkan,’’ kata dia.

Lebih lanjut bupati lulusan SMPN 1 Tuban ini menyampaikan harapannya agar semua pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kepekaan dalam memajukan pendidikan di Bumi Ronggolawe. Menurut dia, kepekaan bisa memunculkan sikap kepedulian seseorang untuk membuat sesuatu lebih baik. Demikian pula untuk memajukan pendidikan, butuh kepekaan dari semua pendidik yang terlibat.

‘’Saya ingin semua yang ada pada diri kita ini memiliki kepekaan yang tinggi terhadap sekitar,’’ tegasnya.(yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img