Radartuban.jawapos.com – Era baru Persatu Tuban di bawah asuhan manajer Wakil Bupati Riyadi, layak dinanti. Pasalnya, selain pejabat publik dan memiliki pengalaman mengelola klub sepak bola, Riyadi juga terbilang crazy rich. Kekakayaan orang nomor dua di lingkup Pemkab Tuban ini mencapai belasan miliar.
Seperti diketahui, penunjukan Riyadi sebagai manajer Persatu terbilang mendadak dan tidak diprediksi sebelumnya. Semula, manajer Persatu adalah anggota DPRD Tuban dari Fraksi PKB, Fahmi Fikroni.
Tapi selang beberapa jam menjelang berakhirnya pendaftaran, mendadak nama Riyadi muncul menggantikan Fahmi Fikroni.
Namun, apa yang mendasari penunjukan mantan Kepala Desa Maibit, Kecamatan Rengel ini sebagai manajer Persatu, sejauh ini belum terjawab.
Pernyataan yang disampaikan manajemen Persatu hanya sebatas diplomatis—bahwa dipilihnya Riyadi sebagai manajer Persatu karena memiliki pengalaman mengelola klub sepak bola.
Belakangan, diketahui kekayaan Riyadi mencapai belasan miliar. Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Wakil Bupati Riyadi memiliki kekayaan sebesar Rp 16,5 miliar. Rinciannya, Rp 11,9 miliar berupa harta tanah dan bangunan 12 unit, alat transportasi meliputi dua motor dan tiga mobil senilai Rp 839 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp 3 miliar, dan kas setara Rp 742 juta.
Dari total kekayaan tersebut, pejabat publik sekaligus pengusaha beras ini tidak memiliki utang sepeser pun. Besarnya kekayaan manajer baru Persatu Tuban ini mengungguli para pemegang saham PT Persatu Putra Tuban—perusahaan yang menaungi Persatu.
Pemegang saham dengan kekayaan tertinggi, yakni anggota DPR RI Ratna Juwita Sari, total kekayaannya hanya Rp 7 miliar tanpa utang. Berikutnya Fahmi Fikroni. Pemegang saham anggota DPRD Tuban ini memiliki total kekayaan sebesar Rp 2,48 miliar dengan nilai utang Rp 2,4 miliar.
Kemudian M. Miyadi, pemegang saham yang menjadi Ketua DPRD Tuban ini hanya memiliki kekayaan Rp 640 juta dengan catatan utang Rp 469 juta.
Satu lagi pemegang saham Persatu adalah Nashruddin Ali. Namun, karena bukan pejabat publik, sehingga tidak melaporkan harta kekayaannya ke negara.
Komisaris PT Persatu Putra Tuban sekaligus pemegang saham, M. Miyadi menegaskan, ditunjuknya Wakil Bupati Riyadi sebagai manajer Persatu murni karena pengalamannya mengelola klub sepak bola, bukan faktor kekayaannya.
‘’Pertimbangan kami adalah track record (pengalaman wabup mengelola klub sepak bola, Red) dan komitmennya untuk mengembangkan sepak bola di Tuban,’’ tegas ketua DPC PKB Tuban ini.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis tadi malam, Manajer Persatu Tuban Riyadi belum bisa di konfirmasi perihal besarnya kekayaan yang dimiliki dan rencana Persatu ke depan. Pesan pertanyaan yang dikirim wartawan koran ini tak kunjung dijawab. (zak/tok)
