spot_img
spot_img

Separo Pegawai Terminal Kambang Putih Dimutasi. Langkah Awal Pengambilalihan?

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Rencana Pemkab Tuban mengambil alih Terminal Tipe A Kambang Putih dari pemerintah pusat dengan alasan optimalisasi pengelolaan, sepertinya mendapat jalan lapang.

Gayung bersambut seiring rencana optimalisasi yang diusulkan pemkab, diam-diam separo personil dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bertugas di terminal sudah dimutasi.

Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Tuban, perampingan pegawai dilakukan setelah  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi melakukan inspeksi  mendadak (sidak) pada April lalu. Sangat mungkin, pejabat setingkat eselon I kementerian itu merasa kecewa setelah melihat langsung pengelolaan terminal yang tidak maksimal. Buntutnya, mutasi pegawai.

Kepala Terminal Kambang Putih Koesdiono membenarkan kabar mutasi terhadap personilnya tersebut. Dan itu berlangsung setelah sidak dirgen. Dari 34 pegawai, sebanyak 17 pegawai atau separo yang dimutasi. Mereka pindah tugaskan ke UPT Jembatan Timbang (JT) Widang.

Namun begitu, Koesdiono membantah bahwa mutasi dilakukan karena kinerja personilnya yang tidak maksimal.

‘’Dipindah karena JT Widang kekurangan personel. Bukan karena Terminal Kambang Putih sepi,’’ bantahnya.

Disampaikaan dia, mutasi tugas terhadap personelnya itu berlangsung pada Agustus lalu. Praktis, kini tinggal tinggal tersisa 17 pegawai.

Meski demikian, pria kelahiran Madiun ini menegaskan bahwa mutasi terhadap 17 personelnya itu tidak menjadi soal.

‘’Personel yang masih ada kita optimalkan. Tidak masalah,’’ katanya bahwa pengelolaan terminal tetap berjalan seperti biasa.

Soal adanya anggapan bahwa mutasi personel merupakan langkah awal perihal rencana pengambilalihan status dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, Koesdiono tidak begitu memedulikan anggapan tersebut. Termasuk anggapan buntut karena tidak mampu mengelola terminal.

‘’Silakan saja (orang lain beranggapan, Red). Tapi, yang tahu seluk beluknya tetap internal kita sendiri. Mau dinilai seperti apa, itu hak yang menilai,’’ katanya pasrah.

Disingungg lebih sensitif soal pendapatnya mengenai rencana Pemkab Tuban yang berencana mengelola Terminal Kambang Putih, kepala terminal yang akan purna tugas tahun ini tersebut tidak berkomentar lebih jauh. Dia hanya mengatakan, rencana Pemkab Tuban mengelola Terminal Kambang Putih dengan cara menurunkan tipe terminal A ke C, saat ini sedang dinilai pemerintah pusat.

‘’Tepatnya, masih dibahas DPOD (Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Red) dan Kemenhub,’’ pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, maksud Pemkab Tuban mengelola terminal yang dibangun pada 2005 itu menguat Juni—Juli kemarin. Pemkab berencana membuat terminal itu lebih maksimal sebagaimana mestinya serta menjadikanya titik mula perjalanan wisata di wilayah Perkotaan Tuban dan sekitarnya.

Selasa (19/7), Sekretaris Daerah Tuban Budi Wiyana datang ke Terminal Kambang Putih bersama DPOD untuk menunjukkan kondisi riil terminal tersebut. Kira-kira ideal mana antara bertipe A atau C.

Terbaru, Selasa kemarin (20/9) beberapa pejabat Pemkab Tuban kembali bertandang ke Jakarta menemui DPOD. Agendanya, berkonsultasi sekaligus menegaskan harapan bahwa Terminal Kambang Putih diturunkan tipe C dan dapat dikelola pemkab, masih kuat. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Rencana Pemkab Tuban mengambil alih Terminal Tipe A Kambang Putih dari pemerintah pusat dengan alasan optimalisasi pengelolaan, sepertinya mendapat jalan lapang.

Gayung bersambut seiring rencana optimalisasi yang diusulkan pemkab, diam-diam separo personil dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bertugas di terminal sudah dimutasi.

Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Tuban, perampingan pegawai dilakukan setelah  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi melakukan inspeksi  mendadak (sidak) pada April lalu. Sangat mungkin, pejabat setingkat eselon I kementerian itu merasa kecewa setelah melihat langsung pengelolaan terminal yang tidak maksimal. Buntutnya, mutasi pegawai.

Kepala Terminal Kambang Putih Koesdiono membenarkan kabar mutasi terhadap personilnya tersebut. Dan itu berlangsung setelah sidak dirgen. Dari 34 pegawai, sebanyak 17 pegawai atau separo yang dimutasi. Mereka pindah tugaskan ke UPT Jembatan Timbang (JT) Widang.

Namun begitu, Koesdiono membantah bahwa mutasi dilakukan karena kinerja personilnya yang tidak maksimal.

- Advertisement -

‘’Dipindah karena JT Widang kekurangan personel. Bukan karena Terminal Kambang Putih sepi,’’ bantahnya.

Disampaikaan dia, mutasi tugas terhadap personelnya itu berlangsung pada Agustus lalu. Praktis, kini tinggal tinggal tersisa 17 pegawai.

Meski demikian, pria kelahiran Madiun ini menegaskan bahwa mutasi terhadap 17 personelnya itu tidak menjadi soal.

‘’Personel yang masih ada kita optimalkan. Tidak masalah,’’ katanya bahwa pengelolaan terminal tetap berjalan seperti biasa.

Soal adanya anggapan bahwa mutasi personel merupakan langkah awal perihal rencana pengambilalihan status dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, Koesdiono tidak begitu memedulikan anggapan tersebut. Termasuk anggapan buntut karena tidak mampu mengelola terminal.

‘’Silakan saja (orang lain beranggapan, Red). Tapi, yang tahu seluk beluknya tetap internal kita sendiri. Mau dinilai seperti apa, itu hak yang menilai,’’ katanya pasrah.

Disingungg lebih sensitif soal pendapatnya mengenai rencana Pemkab Tuban yang berencana mengelola Terminal Kambang Putih, kepala terminal yang akan purna tugas tahun ini tersebut tidak berkomentar lebih jauh. Dia hanya mengatakan, rencana Pemkab Tuban mengelola Terminal Kambang Putih dengan cara menurunkan tipe terminal A ke C, saat ini sedang dinilai pemerintah pusat.

‘’Tepatnya, masih dibahas DPOD (Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Red) dan Kemenhub,’’ pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, maksud Pemkab Tuban mengelola terminal yang dibangun pada 2005 itu menguat Juni—Juli kemarin. Pemkab berencana membuat terminal itu lebih maksimal sebagaimana mestinya serta menjadikanya titik mula perjalanan wisata di wilayah Perkotaan Tuban dan sekitarnya.

Selasa (19/7), Sekretaris Daerah Tuban Budi Wiyana datang ke Terminal Kambang Putih bersama DPOD untuk menunjukkan kondisi riil terminal tersebut. Kira-kira ideal mana antara bertipe A atau C.

Terbaru, Selasa kemarin (20/9) beberapa pejabat Pemkab Tuban kembali bertandang ke Jakarta menemui DPOD. Agendanya, berkonsultasi sekaligus menegaskan harapan bahwa Terminal Kambang Putih diturunkan tipe C dan dapat dikelola pemkab, masih kuat. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img