spot_img
spot_img

Rencana Penghapusan 28 November, Terdata Sementara Ada 4.400 Honorer di Tuban

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Pemkab Tuban telah melakukan pendataan pegawai honorer di bawah naungannya. Hasilnya, per September, jumlah pegawai non-PNS tercatat 4.400 orang. Pendataan tersebut sebagai tahap awal pemetaan sebelum rencana penghapusan honorer pada 28 November 2023 mendatang.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo mengatakan, pendataan honorer di lingkup Pemkab Tuban sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Sekarang, data honorer sudah masuk ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tuban.

Dia menyampaikan, honorer terbanyak adalah guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis di semua organisasi perangkat daerah (OPD).

‘’Data ini masih harus diverifikasi lagi. Nanti ada uji publiknya,’’ ujarnya.

Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor B/1511 / M.SM.01.00/2023, terang dia, pemerintah daerah harus mulai mendata dan memetakan jumlah honorer untuk menentukan karir honorer selanjutnya.

‘’Sementara ini baru proses pendataan dan pemetaan,’’ imbuhnya.

Kepada wartawan koran ini, salah satu honorer OPD di lingkup Pemkab Tuban mengatakan, dirinya mendapat pem beritahuan pendataan pegawai non-PNS sejak awal September lalu. Kemudian pada 19 September, dirinya mulai menyiapkan berkas.

‘’Waktu mau mendaftar dalam akun SSCN non-PNS sangat sulit. Saya berkali-kali gagal, alhamdulillah akhirnya bisa,’’ ujarnya.

Dalam pendataan tersebut, terang honorer ini, dirinya diminta untuk memasukkan SK kontrak selama menjadi honorer sejak 2018. Juga menyertakan jabatan di OPD, slip gaji, ijazah terakhir, KTP, dan kartu keluarga.

Bapak satu anak ini terangterangan menyebut, dalam pendataan tersebut tidak semua rekan honorer di instansinya masuk.

‘’Yang tidak masuk itu sopir, keamanan, dan kebersihan,’’ ujarnya.

Hal senada disampaikan seorang guru honorer yang enggan disebut namanya. ‘’Setelah pendataan, saya belum mendapat informasi. Kami menunggu pemberitahuan selanjutnya,’’ ujarnya. (fud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Pemkab Tuban telah melakukan pendataan pegawai honorer di bawah naungannya. Hasilnya, per September, jumlah pegawai non-PNS tercatat 4.400 orang. Pendataan tersebut sebagai tahap awal pemetaan sebelum rencana penghapusan honorer pada 28 November 2023 mendatang.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo mengatakan, pendataan honorer di lingkup Pemkab Tuban sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Sekarang, data honorer sudah masuk ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tuban.

Dia menyampaikan, honorer terbanyak adalah guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis di semua organisasi perangkat daerah (OPD).

‘’Data ini masih harus diverifikasi lagi. Nanti ada uji publiknya,’’ ujarnya.

Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor B/1511 / M.SM.01.00/2023, terang dia, pemerintah daerah harus mulai mendata dan memetakan jumlah honorer untuk menentukan karir honorer selanjutnya.

- Advertisement -

‘’Sementara ini baru proses pendataan dan pemetaan,’’ imbuhnya.

Kepada wartawan koran ini, salah satu honorer OPD di lingkup Pemkab Tuban mengatakan, dirinya mendapat pem beritahuan pendataan pegawai non-PNS sejak awal September lalu. Kemudian pada 19 September, dirinya mulai menyiapkan berkas.

‘’Waktu mau mendaftar dalam akun SSCN non-PNS sangat sulit. Saya berkali-kali gagal, alhamdulillah akhirnya bisa,’’ ujarnya.

Dalam pendataan tersebut, terang honorer ini, dirinya diminta untuk memasukkan SK kontrak selama menjadi honorer sejak 2018. Juga menyertakan jabatan di OPD, slip gaji, ijazah terakhir, KTP, dan kartu keluarga.

Bapak satu anak ini terangterangan menyebut, dalam pendataan tersebut tidak semua rekan honorer di instansinya masuk.

‘’Yang tidak masuk itu sopir, keamanan, dan kebersihan,’’ ujarnya.

Hal senada disampaikan seorang guru honorer yang enggan disebut namanya. ‘’Setelah pendataan, saya belum mendapat informasi. Kami menunggu pemberitahuan selanjutnya,’’ ujarnya. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img