spot_img
spot_img

Aksi Joget Ojo Dibandingke, Farel Prayoga Ditetapkan Jadi Duta Haki Pelajar

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Aksi Farel Prayoga berjoget dan menyanyikan lagu Ojo Dibandingke karya Abah Lala usai Upacara Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Rabu (17/8) berbuah penghargaan. Dia pun ditetapkan sebagai Duta Hak Kekayaan Intelektual (Haki) Pelajar.

Pertimbangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan Haki karena gerakan joget dan suara mantan pengamen itu bagus dan nyeni. Karya seni tersebut juga layak di lindungi dari plagiat.

Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Sucipto mengatakan, bocah Tuban bisa miliki nasib yang sama dengan arek Banyuwangi tersebut.

‘’Kuncinya punya kreasi dan inovasi,’’ ujarnya usai memberikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-XXVII Universitas Sunan Bonang (USB) di Gedung Graha Sandya Tuban, Sabtu (27/8).

Dia yakin bocah-bocah Bumi Ronggolawe punya kreasi dan inovasi yang tak kalah bagus dari Farel Prayoga. Sucipto mengemukakan, jika berbagai karya dan upaya telah menemui momennya, ketenaran pelajar berusia 12 tahun itu bisa terjadi pada siapa pun.

‘’Termasuk bocah–bocah Tuban,’’ ujar peraih gelar doktor ilmu ekonomi dan bisnis konsentrasi kebijakan publik Universitas Trisaksi Jakarta itu.

Sucipto melanjutkan, potensi kekayaan Haki di Bumi Ronggolawe sangat berlimpah. Sebelumnya, 86 orang Tuban mendapat sertifikat Haki karena mempunyai karya film, design, lukisan, buku, jurnal, hingga channel YouTube.

‘’Rata-rata produk digital,’’ terangnya.

Produk-produk digital yang diajukan Haki, kata Sucipto, terjadi di banyak daerah. Menurut dia, banyaknya kreasi dan inovasi digital merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda tanah air selama dua tahun terakhir.

‘’Kegiatan nyata minim, sehingga lari ke kegiatan digital,’’ ujar salah satu putra terbaik daerah Tuban itu.

Lebih lanjut Sucipto menyampaikan, fenomena munculnya banyak kreasi dan inovasi di tengah himpitan pandemi Covid-19 patut disyukuri. Sebagai puncak syukur, Kemenkumham ingin melindungi karya-karya tersebut dengan Haki.

Dia juga mengimbau siapa pun yang mempunyai karya tidak segan-segan mendaftarkan untuk ke Hak.

‘’Itu akan menambah nilai karya. Punya kekuatan ekonomi juga. Bisa diagunkan di bank untuk pinjaman,’’ tutur bapak dua anak itu. (sab/ds)

Radartuban.jawapos.com – Aksi Farel Prayoga berjoget dan menyanyikan lagu Ojo Dibandingke karya Abah Lala usai Upacara Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Rabu (17/8) berbuah penghargaan. Dia pun ditetapkan sebagai Duta Hak Kekayaan Intelektual (Haki) Pelajar.

Pertimbangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan Haki karena gerakan joget dan suara mantan pengamen itu bagus dan nyeni. Karya seni tersebut juga layak di lindungi dari plagiat.

Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Sucipto mengatakan, bocah Tuban bisa miliki nasib yang sama dengan arek Banyuwangi tersebut.

‘’Kuncinya punya kreasi dan inovasi,’’ ujarnya usai memberikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-XXVII Universitas Sunan Bonang (USB) di Gedung Graha Sandya Tuban, Sabtu (27/8).

Dia yakin bocah-bocah Bumi Ronggolawe punya kreasi dan inovasi yang tak kalah bagus dari Farel Prayoga. Sucipto mengemukakan, jika berbagai karya dan upaya telah menemui momennya, ketenaran pelajar berusia 12 tahun itu bisa terjadi pada siapa pun.

- Advertisement -

‘’Termasuk bocah–bocah Tuban,’’ ujar peraih gelar doktor ilmu ekonomi dan bisnis konsentrasi kebijakan publik Universitas Trisaksi Jakarta itu.

Sucipto melanjutkan, potensi kekayaan Haki di Bumi Ronggolawe sangat berlimpah. Sebelumnya, 86 orang Tuban mendapat sertifikat Haki karena mempunyai karya film, design, lukisan, buku, jurnal, hingga channel YouTube.

‘’Rata-rata produk digital,’’ terangnya.

Produk-produk digital yang diajukan Haki, kata Sucipto, terjadi di banyak daerah. Menurut dia, banyaknya kreasi dan inovasi digital merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda tanah air selama dua tahun terakhir.

‘’Kegiatan nyata minim, sehingga lari ke kegiatan digital,’’ ujar salah satu putra terbaik daerah Tuban itu.

Lebih lanjut Sucipto menyampaikan, fenomena munculnya banyak kreasi dan inovasi di tengah himpitan pandemi Covid-19 patut disyukuri. Sebagai puncak syukur, Kemenkumham ingin melindungi karya-karya tersebut dengan Haki.

Dia juga mengimbau siapa pun yang mempunyai karya tidak segan-segan mendaftarkan untuk ke Hak.

‘’Itu akan menambah nilai karya. Punya kekuatan ekonomi juga. Bisa diagunkan di bank untuk pinjaman,’’ tutur bapak dua anak itu. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img