spot_img
spot_img

Jelang Ramadan, Kasus Aktif Covid-19 dari Luar Tuban Konsisten Menurun

spot_img

TUBAN, Radar Tuban ­ – Setelah berbulan-bulan mendominasi jumlah kasus di Tuban, beberapa hari terakhir kasus aktif Covid-19 dari luar Tuban konsisten menurun. Bahkan, kemarin (28/3) nihil alias tanpa kasus baru dari luar Kota Legen.

Praktis, jumlah kasus Covid-19 di Tuban tinggal menyisakan kasus aktif lokal. Berdasarkan update kasus yang disampaikan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban per hari kemarin tinggal menyisakan enam kasus yang semuanya warga lokal Tuban. Rinciannya, 4 pasien dirawat di RSUD dr R. Koesma, 1 pasien dirawat di RS Medika Mulia, dan 1 pasien menjalani isolasi.

‘’Untuk kasus dari luar Tuban hari ini (kemarin) nihil,’’ tegas Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Bambang menyampaikan, menurunnya jumlah kasus aktif dalam dua pekan terakhir  menjadi kabar yang cukup melegakan. Terlebih, penurunan kasus terpantau konsisten.

‘’Grafisnya terus turun. Dan, semoga konsisten seperti ini terus. Syukur-syukur beberapa hari ke depan menjadi zero (nol kasus),’’ kata dia berharap.

Lebih lanjut mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menyampaikan, melandainya jumlah kasus aktif dalam dua pekan terakhir sekaligus menjadi kabar menggembirakan bagi umat muslim menjelang Ramadan yang tinggal hitungan hari. Dengan demikian, kembalinya Kabupaten Tuban ke level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan bertahan hingga Bulan Suci.

‘’Tentu menjadi harapan kita bersama, melandainya kasus Covid-19 ini berlangsung hingga Hari Raya nanti. Syukur-syukur terus seperti ini (konsisten melandai hingga Covid-19 benar-benar hilang, Red),’’ tandasnya.

Bambang mengakui, kepatuhan terhadap protokol kesehatan di tengah masyarakat mulai kendur. Namun demikian, cakupan vaksinasi untuk dosis satu dan dua sudah melebih 70 persen, yang menjadi syarat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.

‘’Target selanjutnya adalah booster. Dengan begitu, kekebalan kelompok semakin terbentuk,’’ tandas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Unibra) Malang itu. (tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban ­ – Setelah berbulan-bulan mendominasi jumlah kasus di Tuban, beberapa hari terakhir kasus aktif Covid-19 dari luar Tuban konsisten menurun. Bahkan, kemarin (28/3) nihil alias tanpa kasus baru dari luar Kota Legen.

Praktis, jumlah kasus Covid-19 di Tuban tinggal menyisakan kasus aktif lokal. Berdasarkan update kasus yang disampaikan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban per hari kemarin tinggal menyisakan enam kasus yang semuanya warga lokal Tuban. Rinciannya, 4 pasien dirawat di RSUD dr R. Koesma, 1 pasien dirawat di RS Medika Mulia, dan 1 pasien menjalani isolasi.

‘’Untuk kasus dari luar Tuban hari ini (kemarin) nihil,’’ tegas Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Bambang menyampaikan, menurunnya jumlah kasus aktif dalam dua pekan terakhir  menjadi kabar yang cukup melegakan. Terlebih, penurunan kasus terpantau konsisten.

‘’Grafisnya terus turun. Dan, semoga konsisten seperti ini terus. Syukur-syukur beberapa hari ke depan menjadi zero (nol kasus),’’ kata dia berharap.

- Advertisement -

Lebih lanjut mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menyampaikan, melandainya jumlah kasus aktif dalam dua pekan terakhir sekaligus menjadi kabar menggembirakan bagi umat muslim menjelang Ramadan yang tinggal hitungan hari. Dengan demikian, kembalinya Kabupaten Tuban ke level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan bertahan hingga Bulan Suci.

‘’Tentu menjadi harapan kita bersama, melandainya kasus Covid-19 ini berlangsung hingga Hari Raya nanti. Syukur-syukur terus seperti ini (konsisten melandai hingga Covid-19 benar-benar hilang, Red),’’ tandasnya.

Bambang mengakui, kepatuhan terhadap protokol kesehatan di tengah masyarakat mulai kendur. Namun demikian, cakupan vaksinasi untuk dosis satu dan dua sudah melebih 70 persen, yang menjadi syarat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.

‘’Target selanjutnya adalah booster. Dengan begitu, kekebalan kelompok semakin terbentuk,’’ tandas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Unibra) Malang itu. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img