spot_img
spot_img

Mas Bupati Sabet Dua Penghargaan dari Mendes PDTT

spot_img

Sukses Mendorong Percepatan Pembangunan Desa
Radartuban.jawapos.com – Penghargaan prestisius kembali diterima Bupati Aditya Halindra Faridzky. Kali ini di bidang peningkatan perekonomian desa dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Perwakilan PT LKM Bancar Sejahtera, Gubernur Khofifah, Mas Bupati, dan perwakilan dari Dinsos P3APMD foto bersama usai menerima penghargaan.

Tak tanggung-tanggung, bupati muda yang karib disapa Mas Lindra ini menerima dua penghargaan sekaligus. Pertama, Piagam dan Lencana Bakti Ekonomi Desa atas Capaian 100 Persen Transformasi Pengelola Dana Bergulir Masyarakat Eks PNPM-MPd menjadi BUMDesa Bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD). Kedua, Lencana Bakti Desa Pertama Atas Komitmen dan Kerja Keras dalam Mendorong Percepatan Pembangunan Desa, sehingga seluruh desa di Kabupaten Tuban mencapai status Berkembang, Maju dan Mandiri.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa bersamaan dengan kegiatan Launching Lembaga Keuangan Mikro BUMDes dan Penandatanganan MoU dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) serta Perjanjian Kerja Sama dengan Pangkoarmada II bertempat di KRI Makassar Markas Koarmada II Surabaya kemarin (27/10).

Dalam momen istimewa tersebut, Mas Bupati sungguh bersyukur dan memberikan apresiasi kepada Unit Pengelola Kegiatan eks PNPM-MPd di Kabupaten Tuban yang telah bertransformasi menjadi BUMDesma.

Diungkapkan pemimpin muda ini, dari 19 kecamatan se-Kabupaten Tuban sudah menjadi BUMDesma. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam bertransformasi sesuai tuntutan perundang-undangan.

Lebih lanjut alumnus Universitas Airlangga ini menyampaikan, berkat transformasi eks PNPM-MPd menjadi BUMDesma tersebut, dana bergulir masyarakat menjadi jelas pertanggungjawabannya. Masyarakat sebagai pemilik dana bergulir masyarakat (DBM) juga mendapat manfaatnya, baik secara langsung maupun manfaat melalui pembangunan yang terintegrasi dalam APBDesa.

‘’Ini (transformasi PNPM-MPd menjadi BUMDesma, Red) sesuai dengan program One Village One Product yang kami canangkan bersama seluruh elemen masyarakat,’’ tutur bupati kelahiran 1992 itu.

Besar harapan, PNPM-MPd yang sudah berubah menjadi BUMDesma ini dapat mengelola berbagai potensi yang dimiliki masing-masing desa, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

‘’Sebab muara dari program pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ papar Mas Lindra.

Tak lupa, apresiasi juga disampaikan kepada BUMDesma yang mendapatkan Izin Usaha dari OJK, yakni PT LKM Bancar Sejahtera dari Kecamatan Bancar. Izin usaha diserahkan bersamaan dengan acara penyerahan penghargaan yang di terima bupati.

‘’Semoga dengan LKM ini dapat meringankan beban masyarakat dalam mengakses permodalan dan kebutuhan keuangan,’’ harapannya.

Apresiasi dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah desa. Berkat kerja kerasnya selama ini, dari 311 desa se-Kabupaten Tuban tidak ada lagi desa dengan status tertinggal. Bahkan, pada 2022, sudah ada 73 desa berstatus Desa Mandiri.

‘’Ini kemajuan yang luar biasa,’’ katanya bangga terhadap seluruh masyarakat Tuban, khususnya pemerintah desa.

Sebagaimana diketahui, disahkan nya Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah secara resmi melakukan terminasi terhadap PNPMMPd. Langkah transformasi ini sekaligus men jadi awal untuk menjaga keberlangsungan serta perluasan manfaat DBM.

Seperti diungkapkan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, bahwa transformasi PNPM-MPd menjadi BUMDes diharapkan dapat diakselerasi tuntas paling lambat Februari 2023 mendatang. Ini dilakukan untuk menyelamatkan dana UPK eks PNPM-MPd sebesar Rp 12,7 triliun dengan aset Rp 594 miliar, termasuk di antaranya di Kabupaten Tuban, yang seluruhnya sudah bertransformasi menjadi BUMDesma.

Disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Hadirnya BUMDesma dan PT LKM atau unit usaha lembaga keuangan mikro, di harapkan dapat menjawab fenomena tengkulak atau rentenir dalam kehidupan ekonomi di desa, sehingga bisa memutus mata rantai rentenir. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat pinjaman dengan bunga rendah. (tok)

Sukses Mendorong Percepatan Pembangunan Desa
Radartuban.jawapos.com – Penghargaan prestisius kembali diterima Bupati Aditya Halindra Faridzky. Kali ini di bidang peningkatan perekonomian desa dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Perwakilan PT LKM Bancar Sejahtera, Gubernur Khofifah, Mas Bupati, dan perwakilan dari Dinsos P3APMD foto bersama usai menerima penghargaan.

Tak tanggung-tanggung, bupati muda yang karib disapa Mas Lindra ini menerima dua penghargaan sekaligus. Pertama, Piagam dan Lencana Bakti Ekonomi Desa atas Capaian 100 Persen Transformasi Pengelola Dana Bergulir Masyarakat Eks PNPM-MPd menjadi BUMDesa Bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD). Kedua, Lencana Bakti Desa Pertama Atas Komitmen dan Kerja Keras dalam Mendorong Percepatan Pembangunan Desa, sehingga seluruh desa di Kabupaten Tuban mencapai status Berkembang, Maju dan Mandiri.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa bersamaan dengan kegiatan Launching Lembaga Keuangan Mikro BUMDes dan Penandatanganan MoU dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) serta Perjanjian Kerja Sama dengan Pangkoarmada II bertempat di KRI Makassar Markas Koarmada II Surabaya kemarin (27/10).

Dalam momen istimewa tersebut, Mas Bupati sungguh bersyukur dan memberikan apresiasi kepada Unit Pengelola Kegiatan eks PNPM-MPd di Kabupaten Tuban yang telah bertransformasi menjadi BUMDesma.

Diungkapkan pemimpin muda ini, dari 19 kecamatan se-Kabupaten Tuban sudah menjadi BUMDesma. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam bertransformasi sesuai tuntutan perundang-undangan.

- Advertisement -

Lebih lanjut alumnus Universitas Airlangga ini menyampaikan, berkat transformasi eks PNPM-MPd menjadi BUMDesma tersebut, dana bergulir masyarakat menjadi jelas pertanggungjawabannya. Masyarakat sebagai pemilik dana bergulir masyarakat (DBM) juga mendapat manfaatnya, baik secara langsung maupun manfaat melalui pembangunan yang terintegrasi dalam APBDesa.

‘’Ini (transformasi PNPM-MPd menjadi BUMDesma, Red) sesuai dengan program One Village One Product yang kami canangkan bersama seluruh elemen masyarakat,’’ tutur bupati kelahiran 1992 itu.

Besar harapan, PNPM-MPd yang sudah berubah menjadi BUMDesma ini dapat mengelola berbagai potensi yang dimiliki masing-masing desa, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

‘’Sebab muara dari program pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ papar Mas Lindra.

Tak lupa, apresiasi juga disampaikan kepada BUMDesma yang mendapatkan Izin Usaha dari OJK, yakni PT LKM Bancar Sejahtera dari Kecamatan Bancar. Izin usaha diserahkan bersamaan dengan acara penyerahan penghargaan yang di terima bupati.

‘’Semoga dengan LKM ini dapat meringankan beban masyarakat dalam mengakses permodalan dan kebutuhan keuangan,’’ harapannya.

Apresiasi dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah desa. Berkat kerja kerasnya selama ini, dari 311 desa se-Kabupaten Tuban tidak ada lagi desa dengan status tertinggal. Bahkan, pada 2022, sudah ada 73 desa berstatus Desa Mandiri.

‘’Ini kemajuan yang luar biasa,’’ katanya bangga terhadap seluruh masyarakat Tuban, khususnya pemerintah desa.

Sebagaimana diketahui, disahkan nya Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah secara resmi melakukan terminasi terhadap PNPMMPd. Langkah transformasi ini sekaligus men jadi awal untuk menjaga keberlangsungan serta perluasan manfaat DBM.

Seperti diungkapkan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, bahwa transformasi PNPM-MPd menjadi BUMDes diharapkan dapat diakselerasi tuntas paling lambat Februari 2023 mendatang. Ini dilakukan untuk menyelamatkan dana UPK eks PNPM-MPd sebesar Rp 12,7 triliun dengan aset Rp 594 miliar, termasuk di antaranya di Kabupaten Tuban, yang seluruhnya sudah bertransformasi menjadi BUMDesma.

Disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Hadirnya BUMDesma dan PT LKM atau unit usaha lembaga keuangan mikro, di harapkan dapat menjawab fenomena tengkulak atau rentenir dalam kehidupan ekonomi di desa, sehingga bisa memutus mata rantai rentenir. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat pinjaman dengan bunga rendah. (tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img