Radartuban.jawapos.com – Keindahan Taman Sumur Gemuling di kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) Tuban tak bertahan lama. Setelah diresmikan pada akhir pemerintahan bupati Fathul Huda sekitar 1,5 tahun lalu, salah satu fasilitas andalan taman ini tak bisa dinikmati.
Fasilitas tersebut adalah air mancur warna-warni. Seiring matinya air mancur, kolam di bawahnya juga mengering.
Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Sholihah, salah satu pengunjung taman ini mengatakan, Sabtu (24/9) malam, dia bersama anaknya ingin menghabiskan malam minggu dengan bersantai di taman ini.
‘’Ternyata air mancurnya tidak menyala,’’ tuturnya.
Sholihah menyampaikan, bukan kali ini saja dirinya ke taman ter sebut. Pekan lalu, dia dan putranya yang berusia lima tahun juga mengunjungi taman yang sama. Saat itu, air mancurnya juga mati.
‘’Air mancur menjadi daya tarik utama taman ini. Idealnya, Sumur Gemuling menjadi alternatif hiburan selain GOR dan Taman Sleko yang sudah terlalu padat pengunjung,’’ ujarnya.
Pantauan wartawan koran ini, selain matinya air mancur, keringnya kolam di bawahnya meninggalkan kerak lumpur. Setelah beroperasi sekitar 1,5 tahun, terangnya cahaya taman mulai berkurang. Sumber penerangan taman di Jalan Wahidin Sudiro Husodo ini
hanya dari sinar lampu penerangan jalan umum dan lampu dari MPP.
Dikonfirmasi terkait kondisi taman tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi
menga takan, tak menyalanya air mancur di Taman Sumur Gemuling bukan karena rusak. Dia mengklaim air mancur tersebut sengaja dimatikan.
‘’Dinyalakan di hari-hari tertentu saja,’’ kilahnya.
Begitu juga terkait kondisi keringnya kolam, dia menyampaikan, pengisian kolam hanya pada pagi ketika akan dibersihkan. (fud/ds)
