spot_img
spot_img

Diduga Asap Pekat Cerobong Cemari Udara, PT SWJ Bakal Diinspeksi

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Aktivitas PT SugihWaras Jaya (SWJ) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu dikeluhkan warga. Pemicunya, kepulan asap pekat dari cerobong pengolahan bahan-bahan material konstruksi yang diproduksi perusahaan berlokasi di tepi Jalan Raya Tuban—Semarang kilometer 5 tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan membenarkan perihal keluhan warga tersebut. Dan kini sudah menjadi atensi institusinya.

Dia mengemukakan, untuk memastikan kebenaran dari keluhan warga, dalam waktu dekat PT SWJ bakal diinspeksi.

‘’Kami akan ke sana (PT SWJ, Red) untuk cek bagaimana kondisi riilnya,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (24/1).

Karena belum melihat secara lang sung aktivitas perusahaan, Bambang belum bisa memastikan: apakah asap pekat yang membumbung tinggi dari cerobong memicu polusi udara atau sekadar asap biasa.

Yang jelas, dugaan gangguan lingkungan dari asap pengolahan bahan-bahan material konstruksi seperti aspal itu sudah masuk dalam catatannya.

‘’(Untuk memastikannya, Red) kami akan menyelidiki lebih dulu,’’ tuturnya.

Jika benar asap yang muncul dari cerobong perusahaan di tepi jalan raya tersebut menyebabkan polusi udara, Bambang menegaskan, penyelidikan terhadap PT SWJ tidak akan berhenti pada tataran gangguan lingkungan, tapi juga soal perizinan. Sebab, izin perusahaan bisa dicabut jika melanggar ketentuan.

Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi perusahaan PT SWJ mengklaim bahwa asap pekat yang mengepul dari cerobong perusahaan setempat sangat mengganggu.

Namun, soal apakah asap tersebut bahaya atau tidak, dirinya tidak bisa memastikan. Sebab itulah, dia berharap pihak berwenang segera melakukan tindakan untuk memastikannya.

‘’Yang sering saya tahu, biasanya (asap, Red) muncul saat pagi hari. Asapnya sangat pekat,’’ ujar salah seorang yang enggan disebutkan namanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu sekaligus pemilik PT SWJ Munir Malikhi belum memberi keterangan secara detail perihal aktivitas perusahaannya.

Hingga berita ini rampung ditulis tadi malam, pria akrab disapa Munir tersebut hanya memberikan pesan singkat bahwa akan dijawab secara detail pada lain waktu. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Aktivitas PT SugihWaras Jaya (SWJ) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu dikeluhkan warga. Pemicunya, kepulan asap pekat dari cerobong pengolahan bahan-bahan material konstruksi yang diproduksi perusahaan berlokasi di tepi Jalan Raya Tuban—Semarang kilometer 5 tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan membenarkan perihal keluhan warga tersebut. Dan kini sudah menjadi atensi institusinya.

Dia mengemukakan, untuk memastikan kebenaran dari keluhan warga, dalam waktu dekat PT SWJ bakal diinspeksi.

‘’Kami akan ke sana (PT SWJ, Red) untuk cek bagaimana kondisi riilnya,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (24/1).

Karena belum melihat secara lang sung aktivitas perusahaan, Bambang belum bisa memastikan: apakah asap pekat yang membumbung tinggi dari cerobong memicu polusi udara atau sekadar asap biasa.

- Advertisement -

Yang jelas, dugaan gangguan lingkungan dari asap pengolahan bahan-bahan material konstruksi seperti aspal itu sudah masuk dalam catatannya.

‘’(Untuk memastikannya, Red) kami akan menyelidiki lebih dulu,’’ tuturnya.

Jika benar asap yang muncul dari cerobong perusahaan di tepi jalan raya tersebut menyebabkan polusi udara, Bambang menegaskan, penyelidikan terhadap PT SWJ tidak akan berhenti pada tataran gangguan lingkungan, tapi juga soal perizinan. Sebab, izin perusahaan bisa dicabut jika melanggar ketentuan.

Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi perusahaan PT SWJ mengklaim bahwa asap pekat yang mengepul dari cerobong perusahaan setempat sangat mengganggu.

Namun, soal apakah asap tersebut bahaya atau tidak, dirinya tidak bisa memastikan. Sebab itulah, dia berharap pihak berwenang segera melakukan tindakan untuk memastikannya.

‘’Yang sering saya tahu, biasanya (asap, Red) muncul saat pagi hari. Asapnya sangat pekat,’’ ujar salah seorang yang enggan disebutkan namanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu sekaligus pemilik PT SWJ Munir Malikhi belum memberi keterangan secara detail perihal aktivitas perusahaannya.

Hingga berita ini rampung ditulis tadi malam, pria akrab disapa Munir tersebut hanya memberikan pesan singkat bahwa akan dijawab secara detail pada lain waktu. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img