spot_img
spot_img

Belum Ada Penambahan Jalan Satu Arah Meski Sering Macet, Begini Alasannya

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Keberadaan jalan satu arah untuk mengurai kepadatan lalu lintasi di perkotaan masih minim. Sejauh ini, baru dua ruas jalan berstatus satu arah secara tetap, yakni Jalan Basuki Rahmat (Basra) sejak 2016 dan HOS Cokroaminoto mulai 2014 silam.

Sebagaimana tampak saban hari, lalu lintas perkotaan kerap padat hingga alami kemacetan seiring bertambahnya jumlah kendaraan dari waktu ke waktu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan menyampaikan, padatnya lalu lintas di perkotaan Tuban telah menjadi atensi pihaknya. Namun, soal mengurai kepadatan lalu lintas dengan cara menyatuarahkan ruas jalan secara tetap masih belum direncanakan.

‘’Belum diproyeksikan,’’ ujar pejabat akrab disapa Bambang itu kemarin (21/1).

Dia meneruskan, belum adanya rencana penambahan jalan satu arah tersebut, karena lalu lintas di perkotaan masih cukup kondusif setelah ditetapkannya ruas Basra menjadi satu arah.

Adapun rekayasa lalu lintas yang beberapa kali dilakukan sifatnya hanya insidental, seperti halnya ketika ada event atau kegiatan lain yang mengharuskan penutupan jalan tertentu.

‘’Jadi belum mendesak (untuk penambahan jalur satu arah, Red),’’ imbuh pejabat asal Lamongan tersebut.

Selain itu, kepala dinas yang hobi gowes ini mengutarakan, sejauh ini plan menyatuarahkan ruas jalan perkotaan juga belum mengemuka dalam Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Tuban, di mana forum dimaksud terdiri dari beberapa unsur berkepentingan terhadap kelancaran, keamanan, keselamatan lalu lintas.

Semisal Satlantas Polres, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan DLHP Tuban sendiri. Kalau nanti kepadatan lalu lintas perkotaan sudah urgen, lanjut pejabat berdomisili di Perumnas Tasikmadu, Kecamatan Palang itu, pasti forum dimaksud menggagas kebijakan solutif. Termasuk memilih satu ruas jalan untuk disatuarahkan secara tetap.

Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLHP Tuban Imam Isdarmawan menambahkan, ruas jalan mengalami kepadatan lalu lintas di waktu-waktu tertentu, sementara ini masih dipantau.

Imam membeberkan, beberapa titik ruas jalan perkotaan dalam pantauannya, semisal Jalan Diponegoro, Brawijaya, dan Basra. Jalan disebut terakhir tepatnya ruas timur (Gerdu Papak—Taman Sleko) yang dikecualikan dari penyatuarahan 2016 silam.

‘’Selain memantau, kami siapkan solusi juga meski kurang konkret. Salah satunya penataan ruang parkir di sepanjang jalan itu. Agar padatnya lalu lintas tidak sampai memicu kemacetan,’’ pungkasnya bahwa kemacetan yang sering terjadi belakang masih terkendali. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Keberadaan jalan satu arah untuk mengurai kepadatan lalu lintasi di perkotaan masih minim. Sejauh ini, baru dua ruas jalan berstatus satu arah secara tetap, yakni Jalan Basuki Rahmat (Basra) sejak 2016 dan HOS Cokroaminoto mulai 2014 silam.

Sebagaimana tampak saban hari, lalu lintas perkotaan kerap padat hingga alami kemacetan seiring bertambahnya jumlah kendaraan dari waktu ke waktu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan menyampaikan, padatnya lalu lintas di perkotaan Tuban telah menjadi atensi pihaknya. Namun, soal mengurai kepadatan lalu lintas dengan cara menyatuarahkan ruas jalan secara tetap masih belum direncanakan.

‘’Belum diproyeksikan,’’ ujar pejabat akrab disapa Bambang itu kemarin (21/1).

Dia meneruskan, belum adanya rencana penambahan jalan satu arah tersebut, karena lalu lintas di perkotaan masih cukup kondusif setelah ditetapkannya ruas Basra menjadi satu arah.

- Advertisement -

Adapun rekayasa lalu lintas yang beberapa kali dilakukan sifatnya hanya insidental, seperti halnya ketika ada event atau kegiatan lain yang mengharuskan penutupan jalan tertentu.

‘’Jadi belum mendesak (untuk penambahan jalur satu arah, Red),’’ imbuh pejabat asal Lamongan tersebut.

Selain itu, kepala dinas yang hobi gowes ini mengutarakan, sejauh ini plan menyatuarahkan ruas jalan perkotaan juga belum mengemuka dalam Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Tuban, di mana forum dimaksud terdiri dari beberapa unsur berkepentingan terhadap kelancaran, keamanan, keselamatan lalu lintas.

Semisal Satlantas Polres, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan DLHP Tuban sendiri. Kalau nanti kepadatan lalu lintas perkotaan sudah urgen, lanjut pejabat berdomisili di Perumnas Tasikmadu, Kecamatan Palang itu, pasti forum dimaksud menggagas kebijakan solutif. Termasuk memilih satu ruas jalan untuk disatuarahkan secara tetap.

Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLHP Tuban Imam Isdarmawan menambahkan, ruas jalan mengalami kepadatan lalu lintas di waktu-waktu tertentu, sementara ini masih dipantau.

Imam membeberkan, beberapa titik ruas jalan perkotaan dalam pantauannya, semisal Jalan Diponegoro, Brawijaya, dan Basra. Jalan disebut terakhir tepatnya ruas timur (Gerdu Papak—Taman Sleko) yang dikecualikan dari penyatuarahan 2016 silam.

‘’Selain memantau, kami siapkan solusi juga meski kurang konkret. Salah satunya penataan ruang parkir di sepanjang jalan itu. Agar padatnya lalu lintas tidak sampai memicu kemacetan,’’ pungkasnya bahwa kemacetan yang sering terjadi belakang masih terkendali. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img