Upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban menjaga dan mengelola arsip-arsip Pemkab Tuban pada tahun ini berbuah manis. Rabu (7/12), Pusat Akreditasi Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberi nilai A (memuaskan) atas tata kelola kearsipan Dispersip Tuban di era Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. Nilai tersebut berbeda jauh dibanding tahun sebelumnya yang mendapat nilai C (kurang).
‘’JIKA dihitung, nilai C ke A naiknya lima tingkat,’’ ujar Kepala Dispersip Tuban Nur Khamid saat ditemui Jawa Pos Radar Tuban di ruang kerjanya kemarin (20/12).
Aparatur sipil negara (ASN) yang menakhodai Dispersip Tuban sejak 8 Januari 2022 itu menerangkan, lima tingkat tersebut, C, CC, B, BB, lalu A.
‘’Capaian ini sangat kami syukuri. Benar-benar sebuah apresiasi atas kerja keras kami dalam menjaga—mengelola arsip selama setahun ini,’’ ujarnya.
Dengan nilai A tersebut, lanjut Khamid, sapaannya, tahun ini tata kelola kearsipan Dispersip Tuban menempati ranking 20 nasional. Tahun sebelumnya, dengan nilai C, menduduki ranking 155 nasional.
Pejabat asal Desa Kebonagung, Kecamatan Rengel itu melanjutkan, capaian yang diraih instansinya tak lepas dari bimbingan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
‘’Tentu, bimbingan dari bupati menjadi faktor penting,’’ kata dia.
Khamid mengatakan, salah satu bimbingan Mas Lindra yang paling berpengaruh adalah dorongan untuk terus berkolaborasi dan berinovasi. Dalam hal berkolaborasi, dia mengemukakan, tata kelola arsip tak bisa lepas dari hal tersebut karena arsip-arsip yang dijaga dan dikelola institusinya merupakan arsip banyak pihak. Termasuk seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Tuban.
‘’Semua arsip OPD, kami yang menangani. Jadi, kolaborasi betul-betul menjadi landasan kerja bagi kami,’’ terangnya.
Terkait inovasi, mantan kepala Dinas Pendidikan Tuban itu melanjutkan, pihaknya juga terus mengupayakan.
Kali terakhir dan meraih sukses adalah menggelar event pameran Tuban Tempo Doeloe pada 4—8 Desember.
Pameran yang dihelat di gedung Wisata Arsip Anak Sekolah dan Masyarakat tersebut menampilkan arsip-arsip lawas tentang Bumi Ronggolawe.
‘’Supaya pengunjung pameran, utamanya pelajar mengerti masa lalu Tuban dan belajar bijaksana dari masa lalu itu,’’ imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan kepala SMAN 1 Soko itu mengatakan, bagusnya tata kelola kearsipan merupakan penyeimbang apiknya tata kelola perpustakaan. Dengan demikian, kedua bidang yang dinaungi instansinya tersebut pada tahun ini sama-sama optimal.
Khusus optimalisasi perpustakaan, Khamid membeberkan beberapa pengembangan pada tahun ini. Salah satunya pembangunan studio podcast baru di lantai satu Perpustakaan Umum Daerah Tuban.
Saat ini, studio podcast tersebut sudah jadi, namun baru diproyeksikan beroperasi pada awal 2023 mendatang.
‘’Studio podcast ini kami buat untuk merelevankan perpustakaan dengan zaman. Masyarakat, utamanya pelajar agar semakin akrab dengan perpustakaan,’’ jelas pejabat yang terpilih sebagai Tokoh Terbaik Penggerak Olahraga Kabupaten Tuban versi Jawa Pos Radar Tuban 2022 itu.
Selain studio podcast, Khamid menambahkan, institusinya juga membangun perpustakaan umum baru di Kecamatan Grabagan. Perpustakaan umum tersebut merupakan taman baca ke-13 yang dimiliki Pemkab Tuban untuk mencukupi kebutuhan literasi masyarakat pada 20 kecamatan.
Untuk menunjang kecukupan tersebut, dispersip rutin mengadakan bazar buku seperti di Gedung Budaya Loka Tuban selama Desember. Juga menggiatkan perpustakaan dan dongeng keliling, hingga menjalin kerja sama dengan sekolah agar siswa-siswinya rutin berkunjung ke perpustakaan. (sab/ds)
