spot_img
spot_img

Selamat Ulang Tahun ke-54 Tahun H. M. Miyadi, S.Ag., MM.

Sukses Berkat Kesabaran dan Dukungan Istri Tercinta

spot_img

Di Balik kesuksesan seorang pria terdapat wanita hebat di belakangnya. Ungkapan tersebut sangat cocok dengan kehidupan Ketua DPRD Tuban M. Miyadi. Sebab, selama proses karirnya sang istri selalu mendukung.

——

21 April atau yang diperingati sebagai Hari Kartini selalu istimewa dan membekas di hati Miyadi. Sebab, di tanggal yang sama inilah dia merayakan ulang tahun. Dan, tepat hari ini, Kamis, 21 April 2022, usianya genap 54 tahun.

Sama halnya dengan perjuangan Kartini yang selalu memberikan inspirasi, dalam karirnya di dunia politik hingga menjadi Ketua DPRD Tuban saat ini, perempuan hebat yang selalu memberikan inspirasi bagi dirinya adalah sang istri, Sri Salamah.

KELUARGA BAHAGIA: H. M. Miyadi bersama istri dan tiga anaknya dalam momen wisuda putra pertamanya, Asep Nur Hidayatulloh.

Ketika berbincang dengan Jawa Pos Radar Tuban di momen Hari Kartini kemarin, Miyadi menuturkan, proses karir yang dilalui hingga saat ini bukanlah perjalanan yang mudah. Semua berangkat dari titik nol. Lahir dari keluarga miskin di Desa Kauman, Kecamatan Baureno dengan orang tua yang hanya sebagai buruh tani, Miyadi berjuang amat keras dalam meniti karir di dunia politik.

Titi mangsa perjuangan Miyadi itu bermula pada 1982. Ketika itu, Miyadi kecil baru lulus SD, dan ketika hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, orang tua sudah tidak mampu untuk membiayainya.

‘’Saat itulah saya nekat ke Tuban dan saya bersekolah di SMP Mualimin Tuban,’’ ujar dia menceritakan awal perjuangannya.

Ketika di Tuban, Miyadi kecil tinggal masjid dan pondok pesantren. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dia menjadi pedagang asongan di terminal. Hidup mencari nafkah di jalanan itu dilakoninya hingga lulus SMA Mualimin. Kemudian pada 1990-an ia melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban (saat ini menjadi IAINU).

‘’Selama masa kuliah inilah kemudian saya menjadi aktivis di IPNU dan PMII,’’ ujar bapak tiga anak ini.

Selama masa kuliah inilah Miyadi menemukan jodohnya. Kisah cinta yang berlabuh dalam rumah tangga itu bermula dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Montong, Kecamatan Montong pada 1993. Perempuan yang sekarang menjadi istrinya itu bernama Sri Salamah, S.Pd.

‘’Saya dulu menikah itu karena diminta oleh tokoh masyarakat setempat agar saya tetap di Montong, dan dijodohkan dengan istri saya sekarang,’’ ujarnya.

Saat menikah, sang istri tidak pernah menuntut apapun darinya. Karena pada saat pernikahan ada kesepakatan bahwa dirinya dan istri mencari nafkah masing-masing. Karena memang pada pertama menikah masih berstatus mahasiswa, sementara sang istri sudah kerja dengan gaji Rp 300 ribu. Karena itu, setelah menikah pun, Miyadi tetap menekuni menjadi aktivis kampus dan ikut bergabung dalam LSM, hingga akhirnya terjuan di dunia politik hingga sekarang menjadi Ketua DPRD Tuban sekaligus Ketua DPC PKB Tuban.

‘’Di situlah saya merasa bersyukur mendapatkan istri yang mau menerima saya apa adanya, tidak pernah meminta kekayaan dari saya,’’ ujarnya bersyukur.

Bagi Miyadi, istrinya adalah motivasi dalam perjalanannya meniti karir. ‘’Orangnya sabar, tidak pernah marah, tidak pernah cemburu. Itulah yang saya syukuri,’’ tutur mantan Ketua PC PMII Tuban ini.

Lebih lanjut Miyadi mengatakan, berkat kesabaran dan dukungan yang selalu mengalir dari sang istri, kini anak pertamanya, Asep Nur Hidayatulloh mengikuti jejaknya sebagai anggota DPRD, kemudian anak kedua Muhammad Aqiel Nasyrulloh kini proses kuliah di UNS Surakarta jurusan hukum. Sedangkan anak ketiganya, Muhammad Amtsal Thoriqulloh saat ini masih di duduk bangku SMP. (fud/tok)

Di Balik kesuksesan seorang pria terdapat wanita hebat di belakangnya. Ungkapan tersebut sangat cocok dengan kehidupan Ketua DPRD Tuban M. Miyadi. Sebab, selama proses karirnya sang istri selalu mendukung.

——

21 April atau yang diperingati sebagai Hari Kartini selalu istimewa dan membekas di hati Miyadi. Sebab, di tanggal yang sama inilah dia merayakan ulang tahun. Dan, tepat hari ini, Kamis, 21 April 2022, usianya genap 54 tahun.

Sama halnya dengan perjuangan Kartini yang selalu memberikan inspirasi, dalam karirnya di dunia politik hingga menjadi Ketua DPRD Tuban saat ini, perempuan hebat yang selalu memberikan inspirasi bagi dirinya adalah sang istri, Sri Salamah.

KELUARGA BAHAGIA: H. M. Miyadi bersama istri dan tiga anaknya dalam momen wisuda putra pertamanya, Asep Nur Hidayatulloh.

Ketika berbincang dengan Jawa Pos Radar Tuban di momen Hari Kartini kemarin, Miyadi menuturkan, proses karir yang dilalui hingga saat ini bukanlah perjalanan yang mudah. Semua berangkat dari titik nol. Lahir dari keluarga miskin di Desa Kauman, Kecamatan Baureno dengan orang tua yang hanya sebagai buruh tani, Miyadi berjuang amat keras dalam meniti karir di dunia politik.

- Advertisement -

Titi mangsa perjuangan Miyadi itu bermula pada 1982. Ketika itu, Miyadi kecil baru lulus SD, dan ketika hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, orang tua sudah tidak mampu untuk membiayainya.

‘’Saat itulah saya nekat ke Tuban dan saya bersekolah di SMP Mualimin Tuban,’’ ujar dia menceritakan awal perjuangannya.

Ketika di Tuban, Miyadi kecil tinggal masjid dan pondok pesantren. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dia menjadi pedagang asongan di terminal. Hidup mencari nafkah di jalanan itu dilakoninya hingga lulus SMA Mualimin. Kemudian pada 1990-an ia melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban (saat ini menjadi IAINU).

‘’Selama masa kuliah inilah kemudian saya menjadi aktivis di IPNU dan PMII,’’ ujar bapak tiga anak ini.

Selama masa kuliah inilah Miyadi menemukan jodohnya. Kisah cinta yang berlabuh dalam rumah tangga itu bermula dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Montong, Kecamatan Montong pada 1993. Perempuan yang sekarang menjadi istrinya itu bernama Sri Salamah, S.Pd.

‘’Saya dulu menikah itu karena diminta oleh tokoh masyarakat setempat agar saya tetap di Montong, dan dijodohkan dengan istri saya sekarang,’’ ujarnya.

Saat menikah, sang istri tidak pernah menuntut apapun darinya. Karena pada saat pernikahan ada kesepakatan bahwa dirinya dan istri mencari nafkah masing-masing. Karena memang pada pertama menikah masih berstatus mahasiswa, sementara sang istri sudah kerja dengan gaji Rp 300 ribu. Karena itu, setelah menikah pun, Miyadi tetap menekuni menjadi aktivis kampus dan ikut bergabung dalam LSM, hingga akhirnya terjuan di dunia politik hingga sekarang menjadi Ketua DPRD Tuban sekaligus Ketua DPC PKB Tuban.

‘’Di situlah saya merasa bersyukur mendapatkan istri yang mau menerima saya apa adanya, tidak pernah meminta kekayaan dari saya,’’ ujarnya bersyukur.

Bagi Miyadi, istrinya adalah motivasi dalam perjalanannya meniti karir. ‘’Orangnya sabar, tidak pernah marah, tidak pernah cemburu. Itulah yang saya syukuri,’’ tutur mantan Ketua PC PMII Tuban ini.

Lebih lanjut Miyadi mengatakan, berkat kesabaran dan dukungan yang selalu mengalir dari sang istri, kini anak pertamanya, Asep Nur Hidayatulloh mengikuti jejaknya sebagai anggota DPRD, kemudian anak kedua Muhammad Aqiel Nasyrulloh kini proses kuliah di UNS Surakarta jurusan hukum. Sedangkan anak ketiganya, Muhammad Amtsal Thoriqulloh saat ini masih di duduk bangku SMP. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img