spot_img
spot_img

Endah Nurul Kumarijati, ST., SKM., M.Kes. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tuban

Kartini Mengajarkan Konsistensi dalam Berjuang

spot_img

Di internal Pemkab Tuban, Endah Nurul Kumarijati adalah satu di antara sosok pejabat perempuan eselon II yang mendapat amanah sebagai kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Dia dipercaya oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Di momen Hari Kartini 2022 ini, Jawa Pos Radar Tuban berkesempatan berbincang tentang pandangan terhadap sosok Kartini dan pengalamannya sebagai kepala dinas.

 ——————————————

Bagaimana Anda melihat sosok Kartini sebagai inspirasi?

Hal yang paling menginspirasi adalah kegigihan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempaun. Utamanya hak-hak perempuan dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Perjuangan Kartini sungguh sangat menginspirasi kami sebagai perempuan. Terlebih, Kartini berjuang dengan segala keterbatasan pada waktu itu. Tapi Kartini sangat konsisten dalam perjuangannya. Inilah yang menginspirasi saya: konsisten dalam memperjuangan apa yang kita anggap benar.

Bagaimana kesan Anda mendapat amanah menjadi kepala dinas di lingkup Pemkab Tuban?

Satu di antara kesan yang melekat sebagai kepala dinas adalah tanggung jawabnya. Kita tahu bahwa jabatan adalah amanah. Karena amanah, sehingga harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab—sesuai target kinerja yang sudah ditetapkan. Bila tidak tercapai, harus siap menerima sanksi hingga pemberhentian dari jabatan. Itu sudah menjadi konsekuensi dari amanah yang kita emban. Jabatan itu seperti dipinjami baju, kalau nanti diminta kembali oleh empunya, ya harus dikembalikan. Jadi, kesannya adalah tanggung jawab terhadap amanah.

Tentu, menjadi pimpinan OPD adalah tanggung jawab yang tidak mudah. Seperti apa Anda menjalankan tanggung jawab tersebut?

DPMPTSP tidak hanya kepala dinas saja. Tugas yang ada di DPMPTSP adalah tanggung jawab bersama seluruh pagawai. Ibarat sebuah sapu, jauh lebih kuat daripada ijuk. Artinya, tugas dan tanggung jawab ini akan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama. Jadi, kuncinya adalah kekompakkan. Kekompakkan akan dapat berjalan dengan baik apabila kita mampu menjalin hubungan ke tiga arah, yakni ke bawah (meminta masukan dari teman-teman internal OPD), ke samping (berkoordinasi dengan OPD terkait), dan ke atas (berkonsultasi dan memohon petunjuk dari atasan).

DPMPTSP erat kaitannya dengan investasi dan pelayanan publik. Dalam arti lain, DPMPTSP adalah ujung tombak investasi dan pelayanan publik di Tuban. Bagaimana Anda menyikapi tanggung jawab yang berat tersebut?

Setiap pekerjaan memiliki tantangan masing-masing. Terpenting, adalah selalu berusaha mewujudkan kepastian dan menyediakan kemudahan dalam memberikan pelayanan, dalam hal ini seperti perizinan berusaha. Misalnya, pendampingan akses perijinan melalui Online Single Submission (OSS) dan lain sebagainya. Intinya, selalu berusaha untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan yang terbaik.

Setiap pemimpin memiliki cara dan pendekatan masing-masing, seperti apa pola kepemimpinan yang Anda jalankan?

Pola kolaboratif, sebagaimana yang selalu ditekankan Mas Bupati (sapaan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky). Selanjutnya demokratis—semua memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menyampaikan pendapat, ide, dan gagasan untuk kemajuan bersama. Namun, pada saat dibutuhkan harus mengambil keputusan secara otokratis (tegas), maka harus dilakukan.

Apa hal yang paling membanggakan selama menjadi kepala dinas?

Hal yang paling membanggakan adalah, ketika orang yang datang ke MPP (mal pelayanan publik) keluar dengan senyum mengembang. Di situlah kebanggaan kami. Karena senyum mengembang adalah wujud kepuasaan terhadap pelayanan yang kami berikan.

Di sisi lain, tentu ada beban tanggung jawab yang terkadang terasa berat. Beban apa yang kadang menghinggapi Anda dan bagaimana Anda menyikapinya?

Ketika semua dikerjakan bersama-sama, sepertinya tidak ada yang terasa berat. Seperti yang selalu ditekankan Mas Bupati, terpenting dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab adalah kolaborasi—kebersamaan—semua memiliki comoon goals yang sama. Dan tanpa mereka semua (seluruh pegawai), saya bukanlah siapa-siapa.

Semua tahu, perempuan juga memiliki tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, dan itu juga tidak mudah. Seperti apa Anda membagi dua tanggung jawab tersebut?

Yang paling penting adalah komunikasi. Ketika satu keluarga sudah saling mengerti, maka tidak menjadi masalah. Dan, Alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan baik, satu sama lain (dalam keluarga) saling mendukung. Bagi saya, keluarga adalah Inspirasi, seperti halnya perjuangan Kartini yang selalu memberikan inspirasi.

Sedikit berbagi pengalaman, pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada perempuan-perempuan Indonesia, khususnya di Tuban di momen Hari Kartini ini?

Kartini dikenang karena memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat serta kegigihannya dalam memperjuangan hak-hak perempuan, utamanya hak mendapat pendidikan yang layak. Berkat perjuangan Kartini, sekarang setiap perempuan bisa memperoleh pendidikan yang layak. Karena itu, sudah sepatutnya tugas kita sekarang sebagai perempuan dan ibu adalah menyiapkan generasi unggul, generasi yang menjadi harapan emas bangsa. Untuk itu, perempuan harus cerdas, memiliki pengetahuan tinggi. Jika dulu Kartini memperjuangan hak-hak perempauan, tugas kita sekarang sebagai perempuan adalah melahirkan SDM yang unggul. Karena dari situlah harapan bangsa dititipkan. (tok)

Di internal Pemkab Tuban, Endah Nurul Kumarijati adalah satu di antara sosok pejabat perempuan eselon II yang mendapat amanah sebagai kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Dia dipercaya oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Di momen Hari Kartini 2022 ini, Jawa Pos Radar Tuban berkesempatan berbincang tentang pandangan terhadap sosok Kartini dan pengalamannya sebagai kepala dinas.

 ——————————————

Bagaimana Anda melihat sosok Kartini sebagai inspirasi?

Hal yang paling menginspirasi adalah kegigihan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempaun. Utamanya hak-hak perempuan dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Perjuangan Kartini sungguh sangat menginspirasi kami sebagai perempuan. Terlebih, Kartini berjuang dengan segala keterbatasan pada waktu itu. Tapi Kartini sangat konsisten dalam perjuangannya. Inilah yang menginspirasi saya: konsisten dalam memperjuangan apa yang kita anggap benar.

Bagaimana kesan Anda mendapat amanah menjadi kepala dinas di lingkup Pemkab Tuban?

- Advertisement -

Satu di antara kesan yang melekat sebagai kepala dinas adalah tanggung jawabnya. Kita tahu bahwa jabatan adalah amanah. Karena amanah, sehingga harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab—sesuai target kinerja yang sudah ditetapkan. Bila tidak tercapai, harus siap menerima sanksi hingga pemberhentian dari jabatan. Itu sudah menjadi konsekuensi dari amanah yang kita emban. Jabatan itu seperti dipinjami baju, kalau nanti diminta kembali oleh empunya, ya harus dikembalikan. Jadi, kesannya adalah tanggung jawab terhadap amanah.

Tentu, menjadi pimpinan OPD adalah tanggung jawab yang tidak mudah. Seperti apa Anda menjalankan tanggung jawab tersebut?

DPMPTSP tidak hanya kepala dinas saja. Tugas yang ada di DPMPTSP adalah tanggung jawab bersama seluruh pagawai. Ibarat sebuah sapu, jauh lebih kuat daripada ijuk. Artinya, tugas dan tanggung jawab ini akan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama. Jadi, kuncinya adalah kekompakkan. Kekompakkan akan dapat berjalan dengan baik apabila kita mampu menjalin hubungan ke tiga arah, yakni ke bawah (meminta masukan dari teman-teman internal OPD), ke samping (berkoordinasi dengan OPD terkait), dan ke atas (berkonsultasi dan memohon petunjuk dari atasan).

DPMPTSP erat kaitannya dengan investasi dan pelayanan publik. Dalam arti lain, DPMPTSP adalah ujung tombak investasi dan pelayanan publik di Tuban. Bagaimana Anda menyikapi tanggung jawab yang berat tersebut?

Setiap pekerjaan memiliki tantangan masing-masing. Terpenting, adalah selalu berusaha mewujudkan kepastian dan menyediakan kemudahan dalam memberikan pelayanan, dalam hal ini seperti perizinan berusaha. Misalnya, pendampingan akses perijinan melalui Online Single Submission (OSS) dan lain sebagainya. Intinya, selalu berusaha untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan yang terbaik.

Setiap pemimpin memiliki cara dan pendekatan masing-masing, seperti apa pola kepemimpinan yang Anda jalankan?

Pola kolaboratif, sebagaimana yang selalu ditekankan Mas Bupati (sapaan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky). Selanjutnya demokratis—semua memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menyampaikan pendapat, ide, dan gagasan untuk kemajuan bersama. Namun, pada saat dibutuhkan harus mengambil keputusan secara otokratis (tegas), maka harus dilakukan.

Apa hal yang paling membanggakan selama menjadi kepala dinas?

Hal yang paling membanggakan adalah, ketika orang yang datang ke MPP (mal pelayanan publik) keluar dengan senyum mengembang. Di situlah kebanggaan kami. Karena senyum mengembang adalah wujud kepuasaan terhadap pelayanan yang kami berikan.

Di sisi lain, tentu ada beban tanggung jawab yang terkadang terasa berat. Beban apa yang kadang menghinggapi Anda dan bagaimana Anda menyikapinya?

Ketika semua dikerjakan bersama-sama, sepertinya tidak ada yang terasa berat. Seperti yang selalu ditekankan Mas Bupati, terpenting dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab adalah kolaborasi—kebersamaan—semua memiliki comoon goals yang sama. Dan tanpa mereka semua (seluruh pegawai), saya bukanlah siapa-siapa.

Semua tahu, perempuan juga memiliki tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, dan itu juga tidak mudah. Seperti apa Anda membagi dua tanggung jawab tersebut?

Yang paling penting adalah komunikasi. Ketika satu keluarga sudah saling mengerti, maka tidak menjadi masalah. Dan, Alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan baik, satu sama lain (dalam keluarga) saling mendukung. Bagi saya, keluarga adalah Inspirasi, seperti halnya perjuangan Kartini yang selalu memberikan inspirasi.

Sedikit berbagi pengalaman, pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada perempuan-perempuan Indonesia, khususnya di Tuban di momen Hari Kartini ini?

Kartini dikenang karena memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat serta kegigihannya dalam memperjuangan hak-hak perempuan, utamanya hak mendapat pendidikan yang layak. Berkat perjuangan Kartini, sekarang setiap perempuan bisa memperoleh pendidikan yang layak. Karena itu, sudah sepatutnya tugas kita sekarang sebagai perempuan dan ibu adalah menyiapkan generasi unggul, generasi yang menjadi harapan emas bangsa. Untuk itu, perempuan harus cerdas, memiliki pengetahuan tinggi. Jika dulu Kartini memperjuangan hak-hak perempauan, tugas kita sekarang sebagai perempuan adalah melahirkan SDM yang unggul. Karena dari situlah harapan bangsa dititipkan. (tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img