spot_img
spot_img

Jalan Plumpang-Rengel Tergenang, Motor Mogok, Picu Kemacetan

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Plumpang dan sekitarnya kemarin (20/1) sekitar pukul 12.30 hingga 13.00 memicu banjir yang meluas. Akibatnya, sejumlah titik jalan raya Plumpang — Rengel tergenang.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Tuban, banjir terparah terjadi di dua titik. Pertama, di Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang. Di titik ini, bah tidak hanya menenggelamkan jalan, namun juga kawasan pemukiman.

Titik terparah berikutnya di Desa Ngrayung, juga di Kecamatan Plumpang, persisnya di jalan raya depan Balai Desa Ngayung hingga depan SDN Ngrayung. Bah setinggi paha orang  dewasa tersebut menerjang dari sisi barat jalan.

Saking kuatnya terjangan banjir, sejumlah motor yang memaksa melintas mengalami kemacetan karena kemasukan air.

Terlebih, di sejumlah titik jalan tersebut ketinggian air mencapai setengah bodi motor. Sejumlah motor yang takut menerjang banjir pun memilih berhenti. Kondisi ini yang memicu kemacetan cukup panjang.

Mujirah, salah satu warga Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang mengatakan, banjir yang menggenangi jalan dan pemukiman tersebut akibat kiriman air dari pegunungan kapur di barat desanya.

‘’Kondisi ini berlangsung setiap hujan deras,’’ ujarnya saat ditemui di depan rumahnya usai menguras genangan air yang masuk ke rumahnya.

Wanita paro baya itu menyebut pemicu banjir tak hanya karena gersangnya pohon di pegunungan dan banyaknya tambang, namun juga derasnya hujan.

Kepala Desa Ngrayung, Kecamatan Plumpang Edi Susanto mengungkapkan, banjir bandang yang menerjang jalan raya depan balai desanya sering terjadi saat hujan lebat. Tak hanya  jalan, kata dia, bah juga merendam persawahan.

Seperti halnya di Desa Kepohagung, banjir juga terjadi saat hujan lebat. Karena pegunungan kapur tak mampu menahan air hujan, air mengalir turun.

‘’Saya selalu menyarankan jalan satusatunya adalah dibangun embung untuk mengurangi debit airnya,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji sampai berita ini ditulis tadi malam sekitar pukul 20.00 belum merespons pertanyaan wartawan koran ini yang mengonfirmasi luas genangan di wilayah Kecamatan Plumpang. Termasuk jumlah rumah dan area pemukiman yang terdampak. (fud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Plumpang dan sekitarnya kemarin (20/1) sekitar pukul 12.30 hingga 13.00 memicu banjir yang meluas. Akibatnya, sejumlah titik jalan raya Plumpang — Rengel tergenang.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Tuban, banjir terparah terjadi di dua titik. Pertama, di Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang. Di titik ini, bah tidak hanya menenggelamkan jalan, namun juga kawasan pemukiman.

Titik terparah berikutnya di Desa Ngrayung, juga di Kecamatan Plumpang, persisnya di jalan raya depan Balai Desa Ngayung hingga depan SDN Ngrayung. Bah setinggi paha orang  dewasa tersebut menerjang dari sisi barat jalan.

Saking kuatnya terjangan banjir, sejumlah motor yang memaksa melintas mengalami kemacetan karena kemasukan air.

Terlebih, di sejumlah titik jalan tersebut ketinggian air mencapai setengah bodi motor. Sejumlah motor yang takut menerjang banjir pun memilih berhenti. Kondisi ini yang memicu kemacetan cukup panjang.

- Advertisement -

Mujirah, salah satu warga Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang mengatakan, banjir yang menggenangi jalan dan pemukiman tersebut akibat kiriman air dari pegunungan kapur di barat desanya.

‘’Kondisi ini berlangsung setiap hujan deras,’’ ujarnya saat ditemui di depan rumahnya usai menguras genangan air yang masuk ke rumahnya.

Wanita paro baya itu menyebut pemicu banjir tak hanya karena gersangnya pohon di pegunungan dan banyaknya tambang, namun juga derasnya hujan.

Kepala Desa Ngrayung, Kecamatan Plumpang Edi Susanto mengungkapkan, banjir bandang yang menerjang jalan raya depan balai desanya sering terjadi saat hujan lebat. Tak hanya  jalan, kata dia, bah juga merendam persawahan.

Seperti halnya di Desa Kepohagung, banjir juga terjadi saat hujan lebat. Karena pegunungan kapur tak mampu menahan air hujan, air mengalir turun.

‘’Saya selalu menyarankan jalan satusatunya adalah dibangun embung untuk mengurangi debit airnya,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji sampai berita ini ditulis tadi malam sekitar pukul 20.00 belum merespons pertanyaan wartawan koran ini yang mengonfirmasi luas genangan di wilayah Kecamatan Plumpang. Termasuk jumlah rumah dan area pemukiman yang terdampak. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img