spot_img
spot_img

Akibat Cuaca Ekstrem, Perahu di Tambat Labuh Karangsari Tenggelam

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Perahu nelayan sangat rawan mengalami musibah. Pekan ini saja, dua musibah dialami dua perahu nelayan di lokasi berbeda. Terakhir tenggelamnya perahu di tambat labuh Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban,   Rabu (19/1) dini hari. Sebelumnya, Selasa (18/1) sekitar pukul 23.00,  sebuah perahu di tambat labuh Desa Kradenan, Kecamatan Palang terbakar.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Tuban Umi Khulsum menerangkan, bencana di tambat labuh Kradenan dipicu human error. Pemilik perahu lupa mematikan aki sebelum ditinggal pulang. Arus listrik dari aki inilah yang membakar perahu tersebut.

Sedangkan tenggelamnya perahu di Karangsari diduga karena lambung perahu bocor. ”Perahu baru bisa dievakuasi pada pagi harinya setelah air laut surut,” terangnya.

Kepada awak media, Kapolsek Tuban Iptu Rianto menyampaikan, bocornya lambung perahu disebabkan  cuaca ekstrem yang sering terjadi sejak awal Desember lalu. Itu dikuatkan dengan keterangan Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Tuban Marwi. Dia mengungkapkan, dini hari itu gelombang yang menerjang pantai ketinggiannya mencapai 2,5 meter. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Perahu nelayan sangat rawan mengalami musibah. Pekan ini saja, dua musibah dialami dua perahu nelayan di lokasi berbeda. Terakhir tenggelamnya perahu di tambat labuh Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban,   Rabu (19/1) dini hari. Sebelumnya, Selasa (18/1) sekitar pukul 23.00,  sebuah perahu di tambat labuh Desa Kradenan, Kecamatan Palang terbakar.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Tuban Umi Khulsum menerangkan, bencana di tambat labuh Kradenan dipicu human error. Pemilik perahu lupa mematikan aki sebelum ditinggal pulang. Arus listrik dari aki inilah yang membakar perahu tersebut.

Sedangkan tenggelamnya perahu di Karangsari diduga karena lambung perahu bocor. ”Perahu baru bisa dievakuasi pada pagi harinya setelah air laut surut,” terangnya.

Kepada awak media, Kapolsek Tuban Iptu Rianto menyampaikan, bocornya lambung perahu disebabkan  cuaca ekstrem yang sering terjadi sejak awal Desember lalu. Itu dikuatkan dengan keterangan Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Tuban Marwi. Dia mengungkapkan, dini hari itu gelombang yang menerjang pantai ketinggiannya mencapai 2,5 meter. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img