spot_img
spot_img

Kini Muncul Tujuh Kandidat Baru Ketua PCNU Tuban

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Wacana memunculkan kader-kader terbaik NU sebagai kandidat ketua PCNU Tuban yang disuarakan Riza Shalihuddin Habibi berhasil memantik atensi kalangan muda nahdliyin lainnya.

Kali ini disuarakan oleh Ketua Lembaga Takmir Masjid PCNU Tuban, Bisri Imron Rosyadi. Diakui kader muda NU ini, semula memang hanya muncul nama KH Syariful Wafa, Wakil Rais Syuriah PCNU.

Namun, terang dia, belakangan muncul sejumlah nama yang juga berpotensi menjadi kandidat tanfidz.

Tiga di antara yang menjadi representatif MWC dan Lembaga NU, yakni KH Miftahul Asror (syuriah MWCNU Parengan), KH Daman huri (Ketua MWCNU Re ngel), dan Hajam (Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU).

Sedangkan dari internal pengurus PCNU, yakni Wiwid Agung Wibowo (Sekretaris PCNU), Mirza Ali Manshur (Bendahara PCNU), Amenan (Wakil Ketua PCNU), dan Didik Purwanto (Wakil Ketua PCNU).

‘’Sementara yang berkembang ini (nama-nama di atas, Red). Yang dari MWC, sepertinya masing-masing memiliki basis cukup kuat,’’ kata Bisri kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (17/11).

Ditegaskan Bisri, setiap kader memiliki peluang sama menjadi kandidat ketua PCNU dalam konfercab VII yang dijadwalkan digelar 24-25 Desember nanti.

‘’Kalau dirasa memiliki ke mampuan dan keyakinan bisa khidmat sesuai kebutuhan dan tanggung jawab, semua memiliki hak yang sama (dicalonkan sebagai ketua PCNU, Red),’’ tegasnya.

Lebih lanjut Bisri menggarisbawahi perihal tanggung jawab yang harus dipahami sebagai ketua PCNU. Pasalnya, setiap tingkatan memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda.

Sebagaimana diketahui, kepengurusan NU dimulai dari tingkatan ranting, MWC, hingga pengurus cabang.

Di ranting, terang alumni Ponpes Hidayatul Islam Karang Dowo, Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang ini, tugas dan tanggung jawabnya berkait dengan hubungan umat. Artinya, skala permasalahan yang dihadapi adalah desa.

Naik di level MWC, kompleksitas tanggung jawabnya lebih luas, salah satunya berhubungan dengan forum koordinasi pimpinan kecamatan (forko pimcam). Sehingga harus memiliki pola komunikasi yang aktif.

Pun di tingkat pengurus cabang, level tanggung jawabnya lebih tinggi lagi. Mampu menjalin komunikasi dengan para pemangku kebijakan, meliputi bupati, ketua DPRD, kapolres, dandim, ketua pengadilan, kejaksaan negeri, dan sejumlah pimpinan lainnya di tingkat kabupaten.

Tidak hanya tanggung jawab secara koordinasi, tapi juga tanggung jawab umat yang lebih makro—se Kabupaten Tuban.

‘’Sebab tanggung jawab yang berat inilah, sehingga calon ketua PCNU harus benar-benar orang yang mampu. Tidak hanya soal keilmuan agama, tapi juga tanggung jawab sosial yang lebih besar,’’ tegas Bisri.

Sebagai warga NU, Bisri dan sahabat-sahabat muda NU lain berharap konfercab PCNU VII nanti menghasilkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni. Baik dalam hal keilmuan agama maupun tanggung jawab sosial secara makro.

‘’Terpenting bisa mengakomodir berbagai perbedaan pandangan politik, kepentingan dan kebutuhan warga NU secara syumulli,’’ katanya membeber salah satu indikator kemampuan yang wajib dimiliki calon ketua tanfidz, ‘’apalagi dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, beragam kebutuhan dan peradaban baru akan terjadi, sehingga pengurus yang terpilih harus bisa menjadikan NU rumah bagi warga NU dan menerima tamu-tamu NU,’’ tandasnya.

Terpisah, Didik Purwanto menanggapi santai perihal namanya masuk dalam bursa kandidat ketua PCNU.

‘’Saya mengalir saja,’’ ujarnya.

Ditegaskan dia, sebagai kader NU, dirinya selalu siap berjuang dalam barisan jamiyah nahdliyah.

Soal siapa yang terpilih dalam konfercab VII PCNU Tuban yang rencananya digelar di Ponpes Bahrul Huda nanti, kader NU yang juga kepala badan kesatuan bangsa dan politik (kesbangpol) ini menyerahkan sepenuhnya kepada musyawirin (pemilih).

‘’Terserah musyawirin. Sebab musyawirin-lah yang menentukan pilihan,’’ tandasnya.

Semula konfercab NU Tuban VII yang dijadwalkan digelar 24-25 Desember nanti diprediksi minim persaingan kandidat ketua tanfidz.

Isu berkembang, hanya ada satu kandidat kuat, yakni Wakil Rais Syuriah PCNU Tuban KH Syariful Wafa.

Pengasuh Ponpes Darul Anwar Manbail Futuh ini digadanggandang menjadi calon kuat menggantikan KH Mustain Syukur. (tok)

Radartuban.jawapos.com – Wacana memunculkan kader-kader terbaik NU sebagai kandidat ketua PCNU Tuban yang disuarakan Riza Shalihuddin Habibi berhasil memantik atensi kalangan muda nahdliyin lainnya.

Kali ini disuarakan oleh Ketua Lembaga Takmir Masjid PCNU Tuban, Bisri Imron Rosyadi. Diakui kader muda NU ini, semula memang hanya muncul nama KH Syariful Wafa, Wakil Rais Syuriah PCNU.

Namun, terang dia, belakangan muncul sejumlah nama yang juga berpotensi menjadi kandidat tanfidz.

Tiga di antara yang menjadi representatif MWC dan Lembaga NU, yakni KH Miftahul Asror (syuriah MWCNU Parengan), KH Daman huri (Ketua MWCNU Re ngel), dan Hajam (Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU).

Sedangkan dari internal pengurus PCNU, yakni Wiwid Agung Wibowo (Sekretaris PCNU), Mirza Ali Manshur (Bendahara PCNU), Amenan (Wakil Ketua PCNU), dan Didik Purwanto (Wakil Ketua PCNU).

- Advertisement -

‘’Sementara yang berkembang ini (nama-nama di atas, Red). Yang dari MWC, sepertinya masing-masing memiliki basis cukup kuat,’’ kata Bisri kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (17/11).

Ditegaskan Bisri, setiap kader memiliki peluang sama menjadi kandidat ketua PCNU dalam konfercab VII yang dijadwalkan digelar 24-25 Desember nanti.

‘’Kalau dirasa memiliki ke mampuan dan keyakinan bisa khidmat sesuai kebutuhan dan tanggung jawab, semua memiliki hak yang sama (dicalonkan sebagai ketua PCNU, Red),’’ tegasnya.

Lebih lanjut Bisri menggarisbawahi perihal tanggung jawab yang harus dipahami sebagai ketua PCNU. Pasalnya, setiap tingkatan memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda.

Sebagaimana diketahui, kepengurusan NU dimulai dari tingkatan ranting, MWC, hingga pengurus cabang.

Di ranting, terang alumni Ponpes Hidayatul Islam Karang Dowo, Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang ini, tugas dan tanggung jawabnya berkait dengan hubungan umat. Artinya, skala permasalahan yang dihadapi adalah desa.

Naik di level MWC, kompleksitas tanggung jawabnya lebih luas, salah satunya berhubungan dengan forum koordinasi pimpinan kecamatan (forko pimcam). Sehingga harus memiliki pola komunikasi yang aktif.

Pun di tingkat pengurus cabang, level tanggung jawabnya lebih tinggi lagi. Mampu menjalin komunikasi dengan para pemangku kebijakan, meliputi bupati, ketua DPRD, kapolres, dandim, ketua pengadilan, kejaksaan negeri, dan sejumlah pimpinan lainnya di tingkat kabupaten.

Tidak hanya tanggung jawab secara koordinasi, tapi juga tanggung jawab umat yang lebih makro—se Kabupaten Tuban.

‘’Sebab tanggung jawab yang berat inilah, sehingga calon ketua PCNU harus benar-benar orang yang mampu. Tidak hanya soal keilmuan agama, tapi juga tanggung jawab sosial yang lebih besar,’’ tegas Bisri.

Sebagai warga NU, Bisri dan sahabat-sahabat muda NU lain berharap konfercab PCNU VII nanti menghasilkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni. Baik dalam hal keilmuan agama maupun tanggung jawab sosial secara makro.

‘’Terpenting bisa mengakomodir berbagai perbedaan pandangan politik, kepentingan dan kebutuhan warga NU secara syumulli,’’ katanya membeber salah satu indikator kemampuan yang wajib dimiliki calon ketua tanfidz, ‘’apalagi dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, beragam kebutuhan dan peradaban baru akan terjadi, sehingga pengurus yang terpilih harus bisa menjadikan NU rumah bagi warga NU dan menerima tamu-tamu NU,’’ tandasnya.

Terpisah, Didik Purwanto menanggapi santai perihal namanya masuk dalam bursa kandidat ketua PCNU.

‘’Saya mengalir saja,’’ ujarnya.

Ditegaskan dia, sebagai kader NU, dirinya selalu siap berjuang dalam barisan jamiyah nahdliyah.

Soal siapa yang terpilih dalam konfercab VII PCNU Tuban yang rencananya digelar di Ponpes Bahrul Huda nanti, kader NU yang juga kepala badan kesatuan bangsa dan politik (kesbangpol) ini menyerahkan sepenuhnya kepada musyawirin (pemilih).

‘’Terserah musyawirin. Sebab musyawirin-lah yang menentukan pilihan,’’ tandasnya.

Semula konfercab NU Tuban VII yang dijadwalkan digelar 24-25 Desember nanti diprediksi minim persaingan kandidat ketua tanfidz.

Isu berkembang, hanya ada satu kandidat kuat, yakni Wakil Rais Syuriah PCNU Tuban KH Syariful Wafa.

Pengasuh Ponpes Darul Anwar Manbail Futuh ini digadanggandang menjadi calon kuat menggantikan KH Mustain Syukur. (tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img