spot_img
spot_img

BPK Rekomendasikan Penundaan Perbaikan Jembatan Glendeng

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Diam-diam, tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan terhadap Jembatan Glendeng. Hasilnya, BPK memberikan rekomendasi agar perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban―-Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut ditunda hingga setahun ke depan. Pertimbangannya, untuk melihat seberapa parah kerusakan jembatan sebelum dilakukan perbaikan.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi mengatakan, rekomendasi penundaan perbaikan dari institusi yang berwenang terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara tersebut untuk melihat perkembangan dari peralihan musim penghujan ke kemarau.

‘’Ini untuk melihat seberapa besar penurunan posisi jembatan,’’ ujarnya.

Agung sapaannya menyampaikan, setelah penurunan posisi jembatan sudah diketahui dan kondisinya parah, maka harus segera dilakukan perbaikan secara menyeluruh tanpa perlu menunggu satu tahun.

‘’Kalau perbaikannya hanya satu sisi saja, rekomendasinya lebih baik tidak usah. Nanti malah rusak lagi,’’ tegasnya.

Menanggapi rekomendasi BPK, belum lama ini Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim, DPU Bojonegoro, dan DPUPR PRKP Tuban melakukan rapat untuk membahas Jembatan Glendeng. Dalam rapat yang mengundang Komisi D DPRD Jatim tersebut disepakati DPU Bina Marga untuk mengkaji sampai sejauhmana penurunan pondasi jembatan selama arus Bengawan Solo mengalir deras pada musim penghujan.

‘’Ketika dalam kajian diketahui terjadi penurunan yang cukup signifikan, maka jembatan akan ditutup dan tidak boleh dilalui,’’ terangnya.

Dalam rapat tersebut, Komisi D DPRD Jatim mendorong agar jembatan segera diperbaiki. Komisi ini tidak ingin kerusakan jembatan berakibat fatal seperti dialami Jembatan Cincim I yang menghubungkan Babat – Widang.

‘’DPRD berharap perbaikan ditangani provinsi, karena Tuban dan Bojonegoro tidak mampu untuk memperbaiki Jembatan Glendeng,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Agung menyampaikan, hasil kajian terhadap jembatan yang melintasi Bengawan Solo tersebut akan disampaikan dalam rapat lanjutan di kantor DPUPR PRKP Tuban pada Kamis (14/4) hari ini. ‘’Kami berharap segera diketahui tingkat penurunan jembatan,’’ tandas mantan kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan ULP Setda Tuban itu.

Diberitakan sebelumnya, amblesnya tanggul sisi utara (wilayah Tuban) memicu bergeser Jembatan Glendeng pada 3 November 2020. Sehari kemudian, jembatan yang berusia lebih dari 30 tahun tersebut dinyatakan ditutup untuk kendaraan roda empat. Kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan sistem buka tutup. Pada 9 September 2021, Jembatan Glendeng mulai diperbaiki.

Akses kendaraan ditutup total untuk kendaraan roda dua dan empat. Setelah perbaikan, mulai 4 Januari 2022, jembatan mulai dibuka untuk kendaraan roda dua dan pada 4 Februari jembatan dibuka total untuk kendaraan roda dua dan empat, kecuali kendaraan yang melebihi tonase delapan ton. (fud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Diam-diam, tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan terhadap Jembatan Glendeng. Hasilnya, BPK memberikan rekomendasi agar perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban―-Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut ditunda hingga setahun ke depan. Pertimbangannya, untuk melihat seberapa parah kerusakan jembatan sebelum dilakukan perbaikan.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi mengatakan, rekomendasi penundaan perbaikan dari institusi yang berwenang terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara tersebut untuk melihat perkembangan dari peralihan musim penghujan ke kemarau.

‘’Ini untuk melihat seberapa besar penurunan posisi jembatan,’’ ujarnya.

Agung sapaannya menyampaikan, setelah penurunan posisi jembatan sudah diketahui dan kondisinya parah, maka harus segera dilakukan perbaikan secara menyeluruh tanpa perlu menunggu satu tahun.

‘’Kalau perbaikannya hanya satu sisi saja, rekomendasinya lebih baik tidak usah. Nanti malah rusak lagi,’’ tegasnya.

- Advertisement -

Menanggapi rekomendasi BPK, belum lama ini Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim, DPU Bojonegoro, dan DPUPR PRKP Tuban melakukan rapat untuk membahas Jembatan Glendeng. Dalam rapat yang mengundang Komisi D DPRD Jatim tersebut disepakati DPU Bina Marga untuk mengkaji sampai sejauhmana penurunan pondasi jembatan selama arus Bengawan Solo mengalir deras pada musim penghujan.

‘’Ketika dalam kajian diketahui terjadi penurunan yang cukup signifikan, maka jembatan akan ditutup dan tidak boleh dilalui,’’ terangnya.

Dalam rapat tersebut, Komisi D DPRD Jatim mendorong agar jembatan segera diperbaiki. Komisi ini tidak ingin kerusakan jembatan berakibat fatal seperti dialami Jembatan Cincim I yang menghubungkan Babat – Widang.

‘’DPRD berharap perbaikan ditangani provinsi, karena Tuban dan Bojonegoro tidak mampu untuk memperbaiki Jembatan Glendeng,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Agung menyampaikan, hasil kajian terhadap jembatan yang melintasi Bengawan Solo tersebut akan disampaikan dalam rapat lanjutan di kantor DPUPR PRKP Tuban pada Kamis (14/4) hari ini. ‘’Kami berharap segera diketahui tingkat penurunan jembatan,’’ tandas mantan kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan ULP Setda Tuban itu.

Diberitakan sebelumnya, amblesnya tanggul sisi utara (wilayah Tuban) memicu bergeser Jembatan Glendeng pada 3 November 2020. Sehari kemudian, jembatan yang berusia lebih dari 30 tahun tersebut dinyatakan ditutup untuk kendaraan roda empat. Kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan sistem buka tutup. Pada 9 September 2021, Jembatan Glendeng mulai diperbaiki.

Akses kendaraan ditutup total untuk kendaraan roda dua dan empat. Setelah perbaikan, mulai 4 Januari 2022, jembatan mulai dibuka untuk kendaraan roda dua dan pada 4 Februari jembatan dibuka total untuk kendaraan roda dua dan empat, kecuali kendaraan yang melebihi tonase delapan ton. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img