spot_img
spot_img

Belum Semua Sopir MPU Terima BLT BBM

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Belum semua sopir mobil penumpang umum (MPU) di Tuban menerima bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah pada pencairan tahap pertama September lalu. Di antara yang belum menerima bantuan menyusul kenaikan harga BBM tersebut, yakni para sopir MPU yang tergabung dalam paguyuban Sopir Pantura Ronggolawe (SPR).

‘’Pada pencairan tahap satu kami tidak dapat. Dan kami (paguyuban SPR, Red) khawatir, pada pencairan tahap dua November nanti tidak dapat lagi,’’ kata bendahara paguyuban SPR Usman kepada Jawa Pos Radar Tuban saat mangkal di kompleks Pasar Sore kemarin (11/10).

Disampaikan Usman, meski bantuan yang diterima tidak seberapa, hanya Rp 600 ribu. Namun, bantuan dari Kementerian Sosial (Kemnsos) ini amat membantu dirinya dan rekan sejawat. Karenanya, dia sangat berharap dapat bantuan tersebut.

‘’Meski hanya Rp 600 ribu, nominal BLT BBM itu amat berarti bagi kami,’’ ujarnya.

Terpisah, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Tuban Ihsan Hadi saat dikonfirmasi mengaku belum tahu perihal data para pengemudi yang sudah dan belum menerima BLT BBM pada pencairan tahap awal September lalu. Yang pasti, kata dia, semua pelaku usaha transportasi umum dipayungi Organda Tuban telah didaftarkan menjadi penerima BLT BBM.

‘’Totalnya tidak kurang dari 500 orang,’’ jelasnya.

Pria berdomisili di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban ini mengutarakan, lebih dari 500 orang yang bekerja di lini transportasi umum itu merupakan anggota paguyuban MPU, bus, travel, dan ojek on line baik motor maupun mobil se-Kabupaten Tuban.

Ihsan berharap, semua anggota paguyuban yang dipayungi Organda Tuban ini terkaver BLT BBM tanpa terkecuali.

‘’Sebab mereka inilah yang paling terdampak atas kenaikan harga BBM,’’ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Imam Isdarmawan menuturkan, para pelaku usaha transportasi di Kota Legen yang belum mendapat BLT BBM pada pencairan tahap pertama diharap bersabar. Dia memastikan, seluruh sopir MPU, bus, travel, dan ojek online yang dipayungi Organda Tuban telah terdaftar menjadi penerima BLT BBM.

‘’Semoga pada pencairan November nanti, bakal menerima semua tanpa terkecuali,’’ harapannya. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Belum semua sopir mobil penumpang umum (MPU) di Tuban menerima bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah pada pencairan tahap pertama September lalu. Di antara yang belum menerima bantuan menyusul kenaikan harga BBM tersebut, yakni para sopir MPU yang tergabung dalam paguyuban Sopir Pantura Ronggolawe (SPR).

‘’Pada pencairan tahap satu kami tidak dapat. Dan kami (paguyuban SPR, Red) khawatir, pada pencairan tahap dua November nanti tidak dapat lagi,’’ kata bendahara paguyuban SPR Usman kepada Jawa Pos Radar Tuban saat mangkal di kompleks Pasar Sore kemarin (11/10).

Disampaikan Usman, meski bantuan yang diterima tidak seberapa, hanya Rp 600 ribu. Namun, bantuan dari Kementerian Sosial (Kemnsos) ini amat membantu dirinya dan rekan sejawat. Karenanya, dia sangat berharap dapat bantuan tersebut.

‘’Meski hanya Rp 600 ribu, nominal BLT BBM itu amat berarti bagi kami,’’ ujarnya.

Terpisah, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Tuban Ihsan Hadi saat dikonfirmasi mengaku belum tahu perihal data para pengemudi yang sudah dan belum menerima BLT BBM pada pencairan tahap awal September lalu. Yang pasti, kata dia, semua pelaku usaha transportasi umum dipayungi Organda Tuban telah didaftarkan menjadi penerima BLT BBM.

- Advertisement -

‘’Totalnya tidak kurang dari 500 orang,’’ jelasnya.

Pria berdomisili di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban ini mengutarakan, lebih dari 500 orang yang bekerja di lini transportasi umum itu merupakan anggota paguyuban MPU, bus, travel, dan ojek on line baik motor maupun mobil se-Kabupaten Tuban.

Ihsan berharap, semua anggota paguyuban yang dipayungi Organda Tuban ini terkaver BLT BBM tanpa terkecuali.

‘’Sebab mereka inilah yang paling terdampak atas kenaikan harga BBM,’’ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Imam Isdarmawan menuturkan, para pelaku usaha transportasi di Kota Legen yang belum mendapat BLT BBM pada pencairan tahap pertama diharap bersabar. Dia memastikan, seluruh sopir MPU, bus, travel, dan ojek online yang dipayungi Organda Tuban telah terdaftar menjadi penerima BLT BBM.

‘’Semoga pada pencairan November nanti, bakal menerima semua tanpa terkecuali,’’ harapannya. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img