spot_img
spot_img

Sedot 750 Penonton dalam Dua Hari, Penampilan Tujuh Kelompok Teater di Budayaloka Tuban

spot_img

TUBAN – Selama dua hari, Gedung Budayaloka di Tuban menjadi saksi kehadiran tujuh kelompok teater dengan aksi pertunjukan yang sungguh mengesankan.

Tujuh kelompok teater itu, yaitu Mikro, Hitam Putih, Angin, Samudra, Air, Hawa, dan Pena.

Mereka tampil bergantian selama dua hari berturut-turut pada Sabtu (9/9) dan Minggu (10/9) malam dari pukul 19.30 hingga 21.30.

Pertunjukan tersebut tidak hanya berhasil memukau penonton dengan beragam kisah dan ekspresi seni yang mengalir begitu indah, tapi juga menjadi wadah ideal untuk mengasah kemampuan para anggota teater.

Setiap kelompok menyajikan pertunjukan unik dan mendalam dengan penuh dedikasi. Sehingga mampu menghidupkan kembali panggung seni pertunjukan setelah vakum lebih dari tiga tahun akibat pandemi Covid-19.

Ketua Umum Komunitas Teater Tuban Ahmad Rifai Kholifudin Alamin mengatakan, acara bertajuk You Can Do It itu menyedot sekitar 750 penonton selama dua hari.

Dia menjelaskan, acara itu merupakan agenda tahunan sebagai wujud persembahan para pelaku seni untuk masyarakat Tuban.

‘’Acara ini terbuka untuk semua masyarakat, baik pelaku seni teater maupun penggemarnya untuk sama-sama berkreasi,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Rifai—sapaan akrabnya—mengatakan, hari pertama pada Sabtu malam, kelompok teater Air membuka pertunjukan dengan cerita menggugah emosi.

Mereka berhasil menghipnotis penonton dengan narasi kuat dan akting yang  memikat.

Kelompok teater Pena dan Angin menyusul dengan pertunjukan menggabungkan elemen-elemen teater fisik dan seni visual yang mencengangkan.

‘’Mereka berkreasi bebas sesuai dengan kreativitasnya masing-masing,’’ jelas dia.

Pria yang tinggal di Desa Sawahan, Kecamatan Rengel ini mengatakan, hari kedua atau Minggu malam, kelompok teater Samudra, Hawa, dan Hitam Putih menghibur penonton dengan kisah yang tak kalah seru.

Bukan hanya menghibur penggemar teater, pertunjukan ini juga bertujuan untuk menghidupkan panggung seni pertunjukan di Tuban.

‘’Ini merupakan upaya memberikan kesempatan bagi para seniman lokal untuk berkreasi dan berbagi bakat mereka,’’ lanjutnya.

Pria yang juga pelatih grup teater Mikro ini menjelaskan, pertunjukan tersebut tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi wadah bagi para seniman muda untuk terus berkembang dan menginspirasi penonton dengan karya-karya seni yang luar biasa.

Dengan semangat membara, dia ingin pemuda Tuban terus mengukir sejarahnya dalam dunia seni pertunjukan.

‘’Sesuai tema acara, pemuda Tuban You Can Do It (kalian pasti bisa),’’ kata dia. (yud/tok)

TUBAN – Selama dua hari, Gedung Budayaloka di Tuban menjadi saksi kehadiran tujuh kelompok teater dengan aksi pertunjukan yang sungguh mengesankan.

Tujuh kelompok teater itu, yaitu Mikro, Hitam Putih, Angin, Samudra, Air, Hawa, dan Pena.

Mereka tampil bergantian selama dua hari berturut-turut pada Sabtu (9/9) dan Minggu (10/9) malam dari pukul 19.30 hingga 21.30.

Pertunjukan tersebut tidak hanya berhasil memukau penonton dengan beragam kisah dan ekspresi seni yang mengalir begitu indah, tapi juga menjadi wadah ideal untuk mengasah kemampuan para anggota teater.

Setiap kelompok menyajikan pertunjukan unik dan mendalam dengan penuh dedikasi. Sehingga mampu menghidupkan kembali panggung seni pertunjukan setelah vakum lebih dari tiga tahun akibat pandemi Covid-19.

- Advertisement -

Ketua Umum Komunitas Teater Tuban Ahmad Rifai Kholifudin Alamin mengatakan, acara bertajuk You Can Do It itu menyedot sekitar 750 penonton selama dua hari.

Dia menjelaskan, acara itu merupakan agenda tahunan sebagai wujud persembahan para pelaku seni untuk masyarakat Tuban.

‘’Acara ini terbuka untuk semua masyarakat, baik pelaku seni teater maupun penggemarnya untuk sama-sama berkreasi,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Rifai—sapaan akrabnya—mengatakan, hari pertama pada Sabtu malam, kelompok teater Air membuka pertunjukan dengan cerita menggugah emosi.

Mereka berhasil menghipnotis penonton dengan narasi kuat dan akting yang  memikat.

Kelompok teater Pena dan Angin menyusul dengan pertunjukan menggabungkan elemen-elemen teater fisik dan seni visual yang mencengangkan.

‘’Mereka berkreasi bebas sesuai dengan kreativitasnya masing-masing,’’ jelas dia.

Pria yang tinggal di Desa Sawahan, Kecamatan Rengel ini mengatakan, hari kedua atau Minggu malam, kelompok teater Samudra, Hawa, dan Hitam Putih menghibur penonton dengan kisah yang tak kalah seru.

Bukan hanya menghibur penggemar teater, pertunjukan ini juga bertujuan untuk menghidupkan panggung seni pertunjukan di Tuban.

‘’Ini merupakan upaya memberikan kesempatan bagi para seniman lokal untuk berkreasi dan berbagi bakat mereka,’’ lanjutnya.

Pria yang juga pelatih grup teater Mikro ini menjelaskan, pertunjukan tersebut tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi wadah bagi para seniman muda untuk terus berkembang dan menginspirasi penonton dengan karya-karya seni yang luar biasa.

Dengan semangat membara, dia ingin pemuda Tuban terus mengukir sejarahnya dalam dunia seni pertunjukan.

‘’Sesuai tema acara, pemuda Tuban You Can Do It (kalian pasti bisa),’’ kata dia. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img