spot_img
spot_img

Duh.. Masih Ada Saja Penonton yang Abaikan Prokes

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Setelah mendapat teguran lisan dari kepolisian dan satpol PP karena diduga mengabaikan protokol kesehatan (prokes), pengelola Bioskop New Star Cineplex (NSC) Ultima Tuban tak berbenah total.

Berdasarkan pantauan Jawa  Pos Radar Tuban  kemarin (11/5) sekitar pukul 13.00, sebagian pengunjung tidak mengenakan masker dan scan aplikasi PeduliLindungi. Setelah jadi sorotan publik, QR code aplikasi PeduliLindungi berbentuk fotokopi yang sebelumnya ditempatkan di balik pintu masuk sisi selatan, kini ditempatkan di utara pintu masuk. Posisinya di luar.

Siang itu, jumlah penonton bioskop di Jalan Basuki Rachmad tersebut jauh berkurang. Karena itu tidak terlihat kerumunan yang padat seperti beberapa hari sebelumnya.

Kepada pengunjung yang abai terhadap prokes tersebut, pengelola bioskop sepertinya kurang memberikan atensi. Terbukti, tidak ada karyawan cineplex setempat yang memberikan peringatan kepada mereka. Bahkan, di pintu masuk gedung bioskop ini tak ditempatkan satu pun petugas.

Abainya pengelola NSC Tuban terhadap penerapan prokes kepada penonton tentu mencederai kebijakan pemerintah  pusat yang Selasa (10/5) lalu resmi memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa―Bali hingga 23 Mei mendatang. Itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2022.

Melansir berita Jawa Pos, Selasa (10/5), Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal    menjelaskan, perpanjangan PPKM Jawa Bali kali ini karena berdasarkan hasil evaluasi jumlah daerah dengan level 1 terus menurun.  Kalau sebelumnya 29 daerah, kini menjadi 11 daerah.

Begitu juga daerah berlevel 3 juga terus menurun. Dari 2 daerah menjadi 1 daerah. Sebaliknya, daerah berlevel 2 naik dari 97 daerah menjadi 116 daerah.

Menurunnya jumlah level 1 di beberapa daerah tentu menjadi  warning. Terlebih, pandemi belum sepenuhnya berakhir. Dia tidak berharap gelombang peningkatan kasus terjadi lagi. Karena itu, Safrizal meminta seluruh pemerintah daerah tetap waspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri. Salah satu caranya dengan mematuhi prokes.

Terkait dugaan masih abainya prokes di Bioskop NSC Ultima Tuban, Manajer NSC Ultima Tuban Riza Yanuar memberikan penjelasan tertulis. Dalam penjelasannya kembali disampaikan film KKN di Desa Penari yang tayang perdana pada 30 April lalu menyedot animo pecinta film di Indonesia tanpa terkecuali di Tuban.
Khusus di Bioskop NSC Ultima Tuban, diakuinya beberapa hari terakhir jumlah penontonnya membeludak. Bahkan, mereka rela mengantre untuk membeli tiket sebelum pintu bioskop dibuka.

Dalam penjelasan tertulisnya, Riza juga menyampaikan, atas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polres Tuban, mulai hari ini penonton sudah terkendali. Meski demikian, petugas kepolisian masih membantu berjaga di antrean penonton karena minimnya petugas NSC saat ini. ”Sejak awal, sebagaimana instruksi pemerintah bahwa semua kawasan publik, baik itu swalayan, taman, hingga lokasi hiburan seperti bioskop wajib menerapkan prokes,” tulisnya.
Setiap penonton yang datang, baik petugas NSC dan kepolisian terus mengimbau untuk memakai masker dan scan aplikasi PeduliLindungi. Beberapa penonton yang masih terlihat lupa memakai masker, kata dia, diingatkan untuk segera memakainya. Untuk minoritas penonton yang belum patuh prokes, lanjut Riza, menjadi pemikiran manajemen NSC Tuban. ”Upaya kami sama, yakni tak lelah mengimbau penonton untuk taat prokes. Karena dengan mematuhi prokes tentu menjaga kesehatan semua pihak,” ujarnya. Selain kepolisian, kata dia, NSC juga berkoordinasi dengan satpol PP yang sempat memantau langsung kondisi penonton yang mengantre membeli tiket masuk. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Setelah mendapat teguran lisan dari kepolisian dan satpol PP karena diduga mengabaikan protokol kesehatan (prokes), pengelola Bioskop New Star Cineplex (NSC) Ultima Tuban tak berbenah total.

Berdasarkan pantauan Jawa  Pos Radar Tuban  kemarin (11/5) sekitar pukul 13.00, sebagian pengunjung tidak mengenakan masker dan scan aplikasi PeduliLindungi. Setelah jadi sorotan publik, QR code aplikasi PeduliLindungi berbentuk fotokopi yang sebelumnya ditempatkan di balik pintu masuk sisi selatan, kini ditempatkan di utara pintu masuk. Posisinya di luar.

Siang itu, jumlah penonton bioskop di Jalan Basuki Rachmad tersebut jauh berkurang. Karena itu tidak terlihat kerumunan yang padat seperti beberapa hari sebelumnya.

Kepada pengunjung yang abai terhadap prokes tersebut, pengelola bioskop sepertinya kurang memberikan atensi. Terbukti, tidak ada karyawan cineplex setempat yang memberikan peringatan kepada mereka. Bahkan, di pintu masuk gedung bioskop ini tak ditempatkan satu pun petugas.

Abainya pengelola NSC Tuban terhadap penerapan prokes kepada penonton tentu mencederai kebijakan pemerintah  pusat yang Selasa (10/5) lalu resmi memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa―Bali hingga 23 Mei mendatang. Itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2022.

- Advertisement -

Melansir berita Jawa Pos, Selasa (10/5), Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal    menjelaskan, perpanjangan PPKM Jawa Bali kali ini karena berdasarkan hasil evaluasi jumlah daerah dengan level 1 terus menurun.  Kalau sebelumnya 29 daerah, kini menjadi 11 daerah.

Begitu juga daerah berlevel 3 juga terus menurun. Dari 2 daerah menjadi 1 daerah. Sebaliknya, daerah berlevel 2 naik dari 97 daerah menjadi 116 daerah.

Menurunnya jumlah level 1 di beberapa daerah tentu menjadi  warning. Terlebih, pandemi belum sepenuhnya berakhir. Dia tidak berharap gelombang peningkatan kasus terjadi lagi. Karena itu, Safrizal meminta seluruh pemerintah daerah tetap waspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri. Salah satu caranya dengan mematuhi prokes.

Terkait dugaan masih abainya prokes di Bioskop NSC Ultima Tuban, Manajer NSC Ultima Tuban Riza Yanuar memberikan penjelasan tertulis. Dalam penjelasannya kembali disampaikan film KKN di Desa Penari yang tayang perdana pada 30 April lalu menyedot animo pecinta film di Indonesia tanpa terkecuali di Tuban.
Khusus di Bioskop NSC Ultima Tuban, diakuinya beberapa hari terakhir jumlah penontonnya membeludak. Bahkan, mereka rela mengantre untuk membeli tiket sebelum pintu bioskop dibuka.

Dalam penjelasan tertulisnya, Riza juga menyampaikan, atas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polres Tuban, mulai hari ini penonton sudah terkendali. Meski demikian, petugas kepolisian masih membantu berjaga di antrean penonton karena minimnya petugas NSC saat ini. ”Sejak awal, sebagaimana instruksi pemerintah bahwa semua kawasan publik, baik itu swalayan, taman, hingga lokasi hiburan seperti bioskop wajib menerapkan prokes,” tulisnya.
Setiap penonton yang datang, baik petugas NSC dan kepolisian terus mengimbau untuk memakai masker dan scan aplikasi PeduliLindungi. Beberapa penonton yang masih terlihat lupa memakai masker, kata dia, diingatkan untuk segera memakainya. Untuk minoritas penonton yang belum patuh prokes, lanjut Riza, menjadi pemikiran manajemen NSC Tuban. ”Upaya kami sama, yakni tak lelah mengimbau penonton untuk taat prokes. Karena dengan mematuhi prokes tentu menjaga kesehatan semua pihak,” ujarnya. Selain kepolisian, kata dia, NSC juga berkoordinasi dengan satpol PP yang sempat memantau langsung kondisi penonton yang mengantre membeli tiket masuk. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img