spot_img
spot_img

Bypass Mojokerto Bakal Diberlakukan Buka-Tutup

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Pasca dihentikan sepekan akibat tingginya lalu lintas selama resepsi satu abad Nahdlatul Ulama (NU), proyek pelebaran jalan bypass Kota Mojokerto bakal kembali diaktifkan. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII akan melanjutkan proses pengecoran jalan yang masih berjalan kurang dari separo pengerjaan yang dimulai dari tahun 2021 tersebut.

Pengerjaan ini untuk mengejar target penyelesaian proyek sebelum Ramadan tiba atau sebelum mudik lebaran diberlakukan. ’’Masih kami koordinasikan lagi dengan dinas perhubungan provinsi dan Polres Mojokerto Kota untuk lanjutan pengerjaan proyek. Karena proses pengerjaan juga berkaitan pengaturan lalu lintas kendaraan,’’ tutur pelaksana teknis BBPJN VIII, I Ketut Payun Astapa.

Ketut tak memungkiri, lanjutan proyek ke depan bakal berimbas pada buka tutup jalur nasional yang akan kembali diberlakukan. Hal ini yang tak bisa dihindari mengingat jalan arteri tersebut masih menjadi primadona bagi pengendara dari luar kota yang melintas.

Dengan demikian, maka arus lalu lintas bakal sering dialihkan, baik mengarah ke Kota Mojokerto maupun ke wilayah Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Menanggapi hal itu, Ketut belum bisa berkomentar. Pasalnya, pihak dishub dan Satlantas Polres Mojokerto Kota masih harus merekayasa lagi proses pengalihan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik. Termasuk untuk menghindari angka kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa. ’’Kami masih merancang pengaturan pengalihan arus kendaraan. Karena memang ada beberapa jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan besar saat pengalihan arus di jam-jam tertentu,’’ tambahnya.

BBPJN sendiri ditarget segera menyelesaikan proyek ini sampai akhir Maret atau sebelum Ramadan tiba. Target itu untuk menghindari kemacetan selama musim lebaran atau saat mudik tiba. Namun Ketut mengaku hal itu mustahil dirampungkan. Sebab, sesuai kontrak kerja, pelebaran jalan yang dimulai sejak tahun 2021 tersebut akan berakhir di November 2023. ’’Kalau Maret rampung kemungkinan besar tidak bisa karena kami kontraknya sampai akhir 2023,’’ tegasnya.

Meski begitu, Ketut tetap memberikan jalan tengah. Yakni dengan merampungkan pengerjaan pada tahap kedua, yakni pengecoran. Dengan begitu, maka jalan arteri tersebut masih bisa dilintasi kendaraan. ’’Target kami adalah menuntaskan pembuatan jalan rigid pada sisi kanan dan kiri jalan yang dilebarkan. Untuk pengaspalan, bisa ditahap ketiga setelah lebaran,’’ pungkasnya. (far/ron/JPG)

Radartuban.jawapos.com – Pasca dihentikan sepekan akibat tingginya lalu lintas selama resepsi satu abad Nahdlatul Ulama (NU), proyek pelebaran jalan bypass Kota Mojokerto bakal kembali diaktifkan. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII akan melanjutkan proses pengecoran jalan yang masih berjalan kurang dari separo pengerjaan yang dimulai dari tahun 2021 tersebut.

Pengerjaan ini untuk mengejar target penyelesaian proyek sebelum Ramadan tiba atau sebelum mudik lebaran diberlakukan. ’’Masih kami koordinasikan lagi dengan dinas perhubungan provinsi dan Polres Mojokerto Kota untuk lanjutan pengerjaan proyek. Karena proses pengerjaan juga berkaitan pengaturan lalu lintas kendaraan,’’ tutur pelaksana teknis BBPJN VIII, I Ketut Payun Astapa.

Ketut tak memungkiri, lanjutan proyek ke depan bakal berimbas pada buka tutup jalur nasional yang akan kembali diberlakukan. Hal ini yang tak bisa dihindari mengingat jalan arteri tersebut masih menjadi primadona bagi pengendara dari luar kota yang melintas.

Dengan demikian, maka arus lalu lintas bakal sering dialihkan, baik mengarah ke Kota Mojokerto maupun ke wilayah Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Menanggapi hal itu, Ketut belum bisa berkomentar. Pasalnya, pihak dishub dan Satlantas Polres Mojokerto Kota masih harus merekayasa lagi proses pengalihan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik. Termasuk untuk menghindari angka kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa. ’’Kami masih merancang pengaturan pengalihan arus kendaraan. Karena memang ada beberapa jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan besar saat pengalihan arus di jam-jam tertentu,’’ tambahnya.

BBPJN sendiri ditarget segera menyelesaikan proyek ini sampai akhir Maret atau sebelum Ramadan tiba. Target itu untuk menghindari kemacetan selama musim lebaran atau saat mudik tiba. Namun Ketut mengaku hal itu mustahil dirampungkan. Sebab, sesuai kontrak kerja, pelebaran jalan yang dimulai sejak tahun 2021 tersebut akan berakhir di November 2023. ’’Kalau Maret rampung kemungkinan besar tidak bisa karena kami kontraknya sampai akhir 2023,’’ tegasnya.

- Advertisement -

Meski begitu, Ketut tetap memberikan jalan tengah. Yakni dengan merampungkan pengerjaan pada tahap kedua, yakni pengecoran. Dengan begitu, maka jalan arteri tersebut masih bisa dilintasi kendaraan. ’’Target kami adalah menuntaskan pembuatan jalan rigid pada sisi kanan dan kiri jalan yang dilebarkan. Untuk pengaspalan, bisa ditahap ketiga setelah lebaran,’’ pungkasnya. (far/ron/JPG)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img