spot_img
spot_img

Berikut Alasan Mengapa Warga Tak Patuhi Larangan Parkir di Sunan Kalijaga Tuban

spot_img

TUBAN – Parkir sembarangan di tepi Jalan Sunan Kalijaga sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat. Karena itu, upaya pemerintah daerah dengan melarang roda empat parkir di tepi jalan agar lebih tertib, masih sulit dijalankan.

Meski larangan tersebut sudah diterapkan sejak sebulan lalu, masih banyak mobil yang parkir di tepi jalan protokol tersebut.

Kendaraan roda empat yang parkir di tepi jalan dan bahu jalan tidak hanya  mengganggu lalu lintas, namun juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

Pengalihan parkir ke kompleks Kompi Senapan C, belum menjadi solusi terbaik. Itu karena kompleks militer tersebut memiliki keterbatasan akses dan hanya dibuka untuk masyarakat umum pada Sabtu dan Minggu saja.  Selebihnya, tak bisa dipakai.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Jalan Imam Isdarmawan mengakui pembiasaan tertib di masyarakat bukanlah hal yang mudah.

Banyak masyarakat yang masih enggan mematuhi aturan parkir. Meski beberapa kali petugas gabungan DLHP dan Satlantas Polres Tuban menggelar razia, masih saja ditemukan banyak kendaraan yang parkir sembarangan.

Lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi itu mengatakan, beberapa kali petugas mendapati kendaraan roda empat parkir sembarangan.

Saat akan diderek, pengemudinya meminta maaf dan memilih pindah tempat. Petugas pun tak bisa menindak.

‘’Kami mengutamakan tindakan persuasif. Jadi selama kendaraan bisa dipindah ya kami persilakan pindah. Jika orangnya tidak ada di tempat, baru kami derek,’’ tegasnya.

Pejabat yang tinggal di Bojonegoro itu mengatakan, larangan parkir di Jalan Sunan Kalijaga sulit dipatuhi masyarakat dengan beragam alasan.

Selain minimya kesadaran, juga karena keterbatasan ruang parkir. Terbatasnya aksesibilitas kompleks militer yang hanya buka Sabtu dan Minggu menjadikan area parkir tak bisa dialihkan ke tempat tersebut setiap hari.

‘’Kami sedang cari solusi agar masyarakat yang mengendarai roda empat bisa tetap parkir di dekat lokasi,’’ ujarnya.

Imam menyampaikan, penyediaan ruang parkir tambahan menjadi solusi yang kini tengah dibahas Forum Lalu Lintas bersama sejumlah pemilik lahan di sekitar Jalan Sunan Kalijaga.

Dengan opsi tersebut, dia optimistis pengemudi memiliki lebih banyak pilihan tempat parkir yang aman dan sesuai dengan aturan.

‘’Mengatasi masalah parkir sembarangan di Jalan Sunan Kalijaga memerlukan pendekatan komprehensif, sehingga lingkungan jalan lebih aman dan tertib dapat terwujud,’’ ujarnya. (yud/ds)

TUBAN – Parkir sembarangan di tepi Jalan Sunan Kalijaga sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat. Karena itu, upaya pemerintah daerah dengan melarang roda empat parkir di tepi jalan agar lebih tertib, masih sulit dijalankan.

Meski larangan tersebut sudah diterapkan sejak sebulan lalu, masih banyak mobil yang parkir di tepi jalan protokol tersebut.

Kendaraan roda empat yang parkir di tepi jalan dan bahu jalan tidak hanya  mengganggu lalu lintas, namun juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

Pengalihan parkir ke kompleks Kompi Senapan C, belum menjadi solusi terbaik. Itu karena kompleks militer tersebut memiliki keterbatasan akses dan hanya dibuka untuk masyarakat umum pada Sabtu dan Minggu saja.  Selebihnya, tak bisa dipakai.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Jalan Imam Isdarmawan mengakui pembiasaan tertib di masyarakat bukanlah hal yang mudah.

- Advertisement -

Banyak masyarakat yang masih enggan mematuhi aturan parkir. Meski beberapa kali petugas gabungan DLHP dan Satlantas Polres Tuban menggelar razia, masih saja ditemukan banyak kendaraan yang parkir sembarangan.

Lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi itu mengatakan, beberapa kali petugas mendapati kendaraan roda empat parkir sembarangan.

Saat akan diderek, pengemudinya meminta maaf dan memilih pindah tempat. Petugas pun tak bisa menindak.

‘’Kami mengutamakan tindakan persuasif. Jadi selama kendaraan bisa dipindah ya kami persilakan pindah. Jika orangnya tidak ada di tempat, baru kami derek,’’ tegasnya.

Pejabat yang tinggal di Bojonegoro itu mengatakan, larangan parkir di Jalan Sunan Kalijaga sulit dipatuhi masyarakat dengan beragam alasan.

Selain minimya kesadaran, juga karena keterbatasan ruang parkir. Terbatasnya aksesibilitas kompleks militer yang hanya buka Sabtu dan Minggu menjadikan area parkir tak bisa dialihkan ke tempat tersebut setiap hari.

‘’Kami sedang cari solusi agar masyarakat yang mengendarai roda empat bisa tetap parkir di dekat lokasi,’’ ujarnya.

Imam menyampaikan, penyediaan ruang parkir tambahan menjadi solusi yang kini tengah dibahas Forum Lalu Lintas bersama sejumlah pemilik lahan di sekitar Jalan Sunan Kalijaga.

Dengan opsi tersebut, dia optimistis pengemudi memiliki lebih banyak pilihan tempat parkir yang aman dan sesuai dengan aturan.

‘’Mengatasi masalah parkir sembarangan di Jalan Sunan Kalijaga memerlukan pendekatan komprehensif, sehingga lingkungan jalan lebih aman dan tertib dapat terwujud,’’ ujarnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img