spot_img
spot_img

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban

Tanamkan Kebijaksanaan Melalui Pameran Kearsipan

spot_img

Pameran Tuban Tempo Doeloe yang dibuka kemarin (4/12) membawa para pengunjung ke  masa silam. Foto, video, dan buku lawas tentang Bumi Ronggolawe tersuguh dalam pameran yang digelar di Gedung Wisata Arsip Anak Sekolah dan Masyarakat (Warasmas) tersebut. Ketika membuka, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, pameran Tuban Tempo Doeloe merupakan event yang sangat bagus. Dia berharap dari arsip-arsip lama yang dipamerkan, pengunjung bisa mengetahui sekaligus mempelajari masa silam. Dengan demikian, mereka lebih bijaksana di masa sekarang dan masa depan.

FOTO para bupati terdahulu berikut beberapa kegiatannya menjadi arsip utama yang ditampilkan dalam pameran hari pertama kemarin (12/4). Begitu juga foto para tokoh sejarah hingga potret bangunan-bangunan dan ikon Kabupaten Tuban di masa silam.

Selain itu, arsip lain juga disuguhkan dalam pameran yang berakhir Kamis (8/12) tersebut. Yakni, dokumen dinding berisi perjalanan Bumi Ronggolawe dari masa ke masa. Mulai dari era prasejarah hingga saat ini. Selain dalam bentuk foto dan dokumen dinding, arsip juga disuguhkan dalam bentuk video.

Di dalam gedung Warasmas itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban selaku penyelenggara kegiatan menghadirkan bioskop mini. Menayangkan video kegiatan Pemkab Tuban periode 1980 hingga 1990-an. Tak heran jika masyarakat sangat antusias saat mengunjungi pameran tersebut. Utamanya pelajar.

Tercatat, sejak siang—sore, lebih dari seratus pelajar mengunjungi pameran pada hari perdana tersebut. Terbanyak pelajar SMP.

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang mengunjungi sekaligus membuka pameran Tuban Tempo Doeloe tersebut mengaku sangat terkesan.

Bupati muda kelahiran 1992 itu menuturkan, Dispersip Tuban perlu melanggengkan dan menambah porsi acara pameran arsip semacam ini. Arsip, kata dia, sangat penting.

‘’Dengan mengetahui dan memahami masa lalu pada arsip-arsip, kita akan mampu menghadapi masa sekarang, bahkan masa depan dengan penuh kebijaksanaan. Hal ini harus disadari oleh semua. Terutama para generasi muda,’’ tandasnya dalam sambutan.

Mas Lindra, sapaannya kemudian mencon tohkan salah satu arsip yang dapat digunakan untuk memacu kebijaksanaan. Arsip tersebut terkait Pemkab Tuban era bupati terdahulu.

Melalui arsip-arsip tersebut, kata dia, pemerintahan saat ini atau yang akan datang bisa menilai dan menganalisa bagaimana kebijakan-kebijakannya di masing-masing era. Kalau ideal atau relevan untuk diterapkan, maka diterapkan. Jika tidak, maka sebaliknya.

‘’Selain contoh itu, masih banyak contoh lain. Namun, pada intinya masa lalu adalah salah satu referensi yang tepat untuk belajar,’’ imbuh nya.

Kepala Dispersip Tuban Nur Khamid mengucapkan terima kasih atas apresiasi Mas Lindra terhadap pameran Tuban Tempo Doeloe. Dia menuturkan, pihaknya akan berupaya agar acara serupa lebih semarak dan lebih bagus lagi di waktu mendatang.

Khamid, sapaannya, menyampaikan, tujuan pameran Tuban Tempo Doeloe persis seperti disampaikan Mas Lindra yakni mengakrabkan masyarakat, terutama generasi muda terhadap
sejarah.

‘’Harapannya, generasi muda punya gambaran menghadapi masa sekarang dan masa mendatang. Punya kebijaksanaan dalam menangani persoalan,’’ tuturnya.

Hadir pada pameran Tuban Tempo Doeloe, Sekda Tuban Budi Wiyana, Komandan Kodim 0811 Letkol Erwin Syuhada, Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan Setda Tuban Ab dul Rakhmat, serta dua mantan kepala Dispersip Tuban, Joko Prijono dan Amin Sutoyo.

Sebelum membuka pameran, para tamu dan undangan diajak Kepala Dispersip Tuban Nur Khamid menyantuni puluhan anak yatim yang diundang. (sab/ds)

Pameran Tuban Tempo Doeloe yang dibuka kemarin (4/12) membawa para pengunjung ke  masa silam. Foto, video, dan buku lawas tentang Bumi Ronggolawe tersuguh dalam pameran yang digelar di Gedung Wisata Arsip Anak Sekolah dan Masyarakat (Warasmas) tersebut. Ketika membuka, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, pameran Tuban Tempo Doeloe merupakan event yang sangat bagus. Dia berharap dari arsip-arsip lama yang dipamerkan, pengunjung bisa mengetahui sekaligus mempelajari masa silam. Dengan demikian, mereka lebih bijaksana di masa sekarang dan masa depan.

FOTO para bupati terdahulu berikut beberapa kegiatannya menjadi arsip utama yang ditampilkan dalam pameran hari pertama kemarin (12/4). Begitu juga foto para tokoh sejarah hingga potret bangunan-bangunan dan ikon Kabupaten Tuban di masa silam.

Selain itu, arsip lain juga disuguhkan dalam pameran yang berakhir Kamis (8/12) tersebut. Yakni, dokumen dinding berisi perjalanan Bumi Ronggolawe dari masa ke masa. Mulai dari era prasejarah hingga saat ini. Selain dalam bentuk foto dan dokumen dinding, arsip juga disuguhkan dalam bentuk video.

Di dalam gedung Warasmas itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban selaku penyelenggara kegiatan menghadirkan bioskop mini. Menayangkan video kegiatan Pemkab Tuban periode 1980 hingga 1990-an. Tak heran jika masyarakat sangat antusias saat mengunjungi pameran tersebut. Utamanya pelajar.

Tercatat, sejak siang—sore, lebih dari seratus pelajar mengunjungi pameran pada hari perdana tersebut. Terbanyak pelajar SMP.

- Advertisement -

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang mengunjungi sekaligus membuka pameran Tuban Tempo Doeloe tersebut mengaku sangat terkesan.

Bupati muda kelahiran 1992 itu menuturkan, Dispersip Tuban perlu melanggengkan dan menambah porsi acara pameran arsip semacam ini. Arsip, kata dia, sangat penting.

‘’Dengan mengetahui dan memahami masa lalu pada arsip-arsip, kita akan mampu menghadapi masa sekarang, bahkan masa depan dengan penuh kebijaksanaan. Hal ini harus disadari oleh semua. Terutama para generasi muda,’’ tandasnya dalam sambutan.

Mas Lindra, sapaannya kemudian mencon tohkan salah satu arsip yang dapat digunakan untuk memacu kebijaksanaan. Arsip tersebut terkait Pemkab Tuban era bupati terdahulu.

Melalui arsip-arsip tersebut, kata dia, pemerintahan saat ini atau yang akan datang bisa menilai dan menganalisa bagaimana kebijakan-kebijakannya di masing-masing era. Kalau ideal atau relevan untuk diterapkan, maka diterapkan. Jika tidak, maka sebaliknya.

‘’Selain contoh itu, masih banyak contoh lain. Namun, pada intinya masa lalu adalah salah satu referensi yang tepat untuk belajar,’’ imbuh nya.

Kepala Dispersip Tuban Nur Khamid mengucapkan terima kasih atas apresiasi Mas Lindra terhadap pameran Tuban Tempo Doeloe. Dia menuturkan, pihaknya akan berupaya agar acara serupa lebih semarak dan lebih bagus lagi di waktu mendatang.

Khamid, sapaannya, menyampaikan, tujuan pameran Tuban Tempo Doeloe persis seperti disampaikan Mas Lindra yakni mengakrabkan masyarakat, terutama generasi muda terhadap
sejarah.

‘’Harapannya, generasi muda punya gambaran menghadapi masa sekarang dan masa mendatang. Punya kebijaksanaan dalam menangani persoalan,’’ tuturnya.

Hadir pada pameran Tuban Tempo Doeloe, Sekda Tuban Budi Wiyana, Komandan Kodim 0811 Letkol Erwin Syuhada, Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan Setda Tuban Ab dul Rakhmat, serta dua mantan kepala Dispersip Tuban, Joko Prijono dan Amin Sutoyo.

Sebelum membuka pameran, para tamu dan undangan diajak Kepala Dispersip Tuban Nur Khamid menyantuni puluhan anak yatim yang diundang. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img