spot_img
spot_img

Pemkab Tuban Larang ASN Menggunakan Elpiji 3 Kg, Ini Pesan Menyentuh Mas Bupati Lindra

spot_img

RADAR TUBAN – Peruntukan elpiji 3 kilogram (kg) tepat sasaran menjadi atensi bersama. Di lingkup Pemkab Tuban, Bupati Aditya Halindra Faridzky mengingatkan kepada semua aparatur sipil negara (ASN) agar tidak menggunakan gas bersubsidi tersebut. Pasalnya, elpiji 3 kg itu diperuntukan bagi warga prasejahtera.

Pernyataan yang besifat kode larangan, itu disampaikan Mas Lindra—sapaan akrab bupati—seiring upaya pemerintah dalam menertibkan penyaluran gas bersubsidi tersebut. Tujuannya, agar penyaluran elpiji 3 kg tepat sasaran, yakni untuk warga tidak mampu.

“Kalau (ekonomi, Red) menengah ke atas, saya berharap tidak lagi menggunakan elpiji 3 kg. Yang namanya subsidi, itu untuk masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban Selasa (1/8/2023).

Untuk itu, bupati muda ini meminta kesadaran dari kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas, seperti ASN agar tidak lagi menggunakan tabung gas subsidi tersebut.

“Yang merasa sudah mampu, ya jangan mengambil hak untuk yang tidak mampu,” tuturnya.

Sedianya, tegas Mas Lindra, Pemkab Tuban sudah memberikan contoh ihwal tidak menggunakan barang subsidi untuk kegiatan operasional di lingkup Pemkab Tuban. Misalnya, melarang kendaraan dinas menggunakan pertalite—yang masuk kategori BBM bersubsidi. Setiap kendaraan dinas Pemkab Tuban, tegas Mas Lindra, harus menggunakan pertamax.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua ASN agar tidak menggunakan barang yang bukan haknya. “Pemkab sudah memberikan contoh. Jika bukan haknya, maka jangan digunakan,” tegas bupati.

Perihal pasokan elpiji 3 kg, mantan anggota DPRD Jawa Timur ini memastikan stok di Tuban aman. Sejauh ini, kata dia, dari stok dan pendistribusian tidak ada masalah. Sehingga dipastikan tidak ada kelangkaan. Meski begitu, pemkab telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kalau nanti ada kendala-kendala, pasti langsung ditangani, karena saya sudah menyusun tim untuk sewaktu-waktu terjun ke lapangan jika terjadi kelangkaan,” ujarnya.

Mas Lindra meneruskan, tim tersebut dibentuk untuk bekerja cepat selama 24 jam jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan.

“Yang pasti, sampai saat ini suplai di Tuban aman,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan terakhir ini, stok elpiji 3 kg di sejumlah wilayah mengalami kelangkaan, seperti Banyuwangi dan Kediri. (fud/tok)

RADAR TUBAN – Peruntukan elpiji 3 kilogram (kg) tepat sasaran menjadi atensi bersama. Di lingkup Pemkab Tuban, Bupati Aditya Halindra Faridzky mengingatkan kepada semua aparatur sipil negara (ASN) agar tidak menggunakan gas bersubsidi tersebut. Pasalnya, elpiji 3 kg itu diperuntukan bagi warga prasejahtera.

Pernyataan yang besifat kode larangan, itu disampaikan Mas Lindra—sapaan akrab bupati—seiring upaya pemerintah dalam menertibkan penyaluran gas bersubsidi tersebut. Tujuannya, agar penyaluran elpiji 3 kg tepat sasaran, yakni untuk warga tidak mampu.

“Kalau (ekonomi, Red) menengah ke atas, saya berharap tidak lagi menggunakan elpiji 3 kg. Yang namanya subsidi, itu untuk masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban Selasa (1/8/2023).

Untuk itu, bupati muda ini meminta kesadaran dari kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas, seperti ASN agar tidak lagi menggunakan tabung gas subsidi tersebut.

“Yang merasa sudah mampu, ya jangan mengambil hak untuk yang tidak mampu,” tuturnya.

- Advertisement -

Sedianya, tegas Mas Lindra, Pemkab Tuban sudah memberikan contoh ihwal tidak menggunakan barang subsidi untuk kegiatan operasional di lingkup Pemkab Tuban. Misalnya, melarang kendaraan dinas menggunakan pertalite—yang masuk kategori BBM bersubsidi. Setiap kendaraan dinas Pemkab Tuban, tegas Mas Lindra, harus menggunakan pertamax.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua ASN agar tidak menggunakan barang yang bukan haknya. “Pemkab sudah memberikan contoh. Jika bukan haknya, maka jangan digunakan,” tegas bupati.

Perihal pasokan elpiji 3 kg, mantan anggota DPRD Jawa Timur ini memastikan stok di Tuban aman. Sejauh ini, kata dia, dari stok dan pendistribusian tidak ada masalah. Sehingga dipastikan tidak ada kelangkaan. Meski begitu, pemkab telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kalau nanti ada kendala-kendala, pasti langsung ditangani, karena saya sudah menyusun tim untuk sewaktu-waktu terjun ke lapangan jika terjadi kelangkaan,” ujarnya.

Mas Lindra meneruskan, tim tersebut dibentuk untuk bekerja cepat selama 24 jam jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan.

“Yang pasti, sampai saat ini suplai di Tuban aman,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan terakhir ini, stok elpiji 3 kg di sejumlah wilayah mengalami kelangkaan, seperti Banyuwangi dan Kediri. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img