spot_img
spot_img

Udeng Model Tutup Masin Ini Bakal Jadi Udeng Khas Tuban

spot_img

TUBAN, Radar Tuban –Tahun ini, Tuban menemukan dan menentukan bentuk udeng khas daerahnya. Selama ini, bertahun-tahun udeng khas Bumi Ronggolawe -yang menjadi identitas pemakainya tanpa kejelasan. Setelah memiliki kepastian, udeng yang bernama tutup masin akan dipakai pada acara pemerintahan Tuban.

Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olaharaga serta Pariwisata (Disbudporata) Tuban Eko Hardoyo mengungkapkan, setelah disepakati, udeng model tutup masin ini segera disodorkan kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky agar segera diakui dan disahkan menjadi milik Kabupaten Tuban, ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (1/3).

Pengakuan dan pengesahan tersebut, kata dia, penting demi menjaga identitas kebudayaan Tuban. Bahkan, pria yang bermukim di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan ini menyampaikan, agar memiliki hak paten, udeng khas Tuban tersebut perlu dibuat peraturan daerah. Semata-mata demi menguatkan hak milik tersebut di ranah hukum.

Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini menerangkan, udeng model tutup masin ini dipilih berdasar pembahasan yang dilakukan  instansinya dengan berbagai pihak pada Januari lalu.

Eko, panggilan akrabnya memastikan, pihak-pihak yang terlibat dalam pembahasan tersebut cukup  kredibel dan kompeten. Mereka di antaranya dari Dewan Kesenian Tuban, Pepadi, insan dan kelompok lain yang menggeluti kesejarahan dan kebudayaan Tuban.

”Sedikitnya 20 orang yang hadir waktu itu. Mereka mengawal hingga hari ini,” imbuhnya.

Pemilik sanggar seni Ngripto Raras ini melanjutkan, sebetulnya penggalian udeng khas Tuban ini juga merupakan atas inisiatif Bupati Tuban Aditya Halindar Faridzky.

Harapannya, Tuban punya identitas di bidang pakaian. Merespons itu, instansinya bergerak cepat. Empat model udeng yang beredar di Tuban, tutup masin, brongkos wangun, layaran, dan betheng mureng dikumpulkan. Akhirnya yang dipilih adalah tutup masin.

Dia memaparkan, udeng model tersebut dipilih karena mengandung kekhasan Tuban yang kuat. Itu terdapat pada bentuknya yang menyerupai tutup tempat fermentasi ikan yang biasanya ditemukan di kawasan pemukiman pantai utara Tuban. Utamanya Kecamatan Palang.

”Nanti jika diwujudkan, udeng khas ini motifnya memakai motif batik gedog,” ujarnya. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban –Tahun ini, Tuban menemukan dan menentukan bentuk udeng khas daerahnya. Selama ini, bertahun-tahun udeng khas Bumi Ronggolawe -yang menjadi identitas pemakainya tanpa kejelasan. Setelah memiliki kepastian, udeng yang bernama tutup masin akan dipakai pada acara pemerintahan Tuban.

Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olaharaga serta Pariwisata (Disbudporata) Tuban Eko Hardoyo mengungkapkan, setelah disepakati, udeng model tutup masin ini segera disodorkan kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky agar segera diakui dan disahkan menjadi milik Kabupaten Tuban, ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (1/3).

Pengakuan dan pengesahan tersebut, kata dia, penting demi menjaga identitas kebudayaan Tuban. Bahkan, pria yang bermukim di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan ini menyampaikan, agar memiliki hak paten, udeng khas Tuban tersebut perlu dibuat peraturan daerah. Semata-mata demi menguatkan hak milik tersebut di ranah hukum.

Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini menerangkan, udeng model tutup masin ini dipilih berdasar pembahasan yang dilakukan  instansinya dengan berbagai pihak pada Januari lalu.

Eko, panggilan akrabnya memastikan, pihak-pihak yang terlibat dalam pembahasan tersebut cukup  kredibel dan kompeten. Mereka di antaranya dari Dewan Kesenian Tuban, Pepadi, insan dan kelompok lain yang menggeluti kesejarahan dan kebudayaan Tuban.

- Advertisement -

”Sedikitnya 20 orang yang hadir waktu itu. Mereka mengawal hingga hari ini,” imbuhnya.

Pemilik sanggar seni Ngripto Raras ini melanjutkan, sebetulnya penggalian udeng khas Tuban ini juga merupakan atas inisiatif Bupati Tuban Aditya Halindar Faridzky.

Harapannya, Tuban punya identitas di bidang pakaian. Merespons itu, instansinya bergerak cepat. Empat model udeng yang beredar di Tuban, tutup masin, brongkos wangun, layaran, dan betheng mureng dikumpulkan. Akhirnya yang dipilih adalah tutup masin.

Dia memaparkan, udeng model tersebut dipilih karena mengandung kekhasan Tuban yang kuat. Itu terdapat pada bentuknya yang menyerupai tutup tempat fermentasi ikan yang biasanya ditemukan di kawasan pemukiman pantai utara Tuban. Utamanya Kecamatan Palang.

”Nanti jika diwujudkan, udeng khas ini motifnya memakai motif batik gedog,” ujarnya. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img