spot_img
spot_img

Thak-thakan Go Internasional di AAF 2023, Mas Lindra: Dari Tuban Siap Mendunia

spot_img

Bupati muda berprestasi itu mengatakan, partisipasi kesenian thak-thakan pada AAF menjadi wahana promosi potensi wisata dan budaya Tuban. Respons yang ditujukkan masyarakat juga sangat bagus mulai dari garis start hingga finis.

Karena itu, besar harapan Tuban menjadi salah satu daerah yang semakin dikenal luas dengan berbagai kekayaan yang dimiliki. Termasuk kesenian dan kebudayaan.

‘’Dari Tuban menuju dunia,’’ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Tuban M. Emawan Putra menjelaskan, rombongan Tuban mengisi line up urutan keenam. Sedangkan line up pertama hingga kelima diisi delegasi dari negara-negara anggota Asia Afrika.

Artinya, Tuban menjadi pembuka parade yang menam pilkan kesenian dan kebudayaan tanah air.

‘’Sangat membanggakan dan semoga jadi titik awal Tuban dikenal di mancanegara,’’ tutur Wawan, sapaan akrabnya.

Pejabat lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur itu menjelaskan, selama perjalanan, rombongan parade dari Tuban benar-benar menjadi magnet. Banyak masyarakat yang menonton dan mengajak foto bersama para pemainnya.

Sejumlah masyarakat yang baru mengetahui thak-thakan juga terlihat antusias menyaksikan atraksi tersebut.

‘’Alhamdulillah, bahkan kita ditawari tampil pada acara tersebut tiap tahunnya,” ujarnya.

Mantan inspektur wilayah IV Inspektorat Tuban itu menegaskan, tawaran tersebut akan di tindaklanjuti untuk menyiapkan diri sebaik mungkin.

Grup kesenian selain Thak-thakan yang asli Tuban akan mendapat kesempatan yang sama untuk tampil secara bergiliran.

Dia menambahkan keberhasilan hadirnya rombongan Tuban pada AFF 2023 menjadi motivasi bagi seluruh pelaku seni dan pelestari budaya di Tuban untuk selalu meningkatkan  performanya.

‘’Kesenian yang diminati masyarakat nantinya juga akan menambah pundi-pundi ekonomi pelakunya,’’ ujarnya.

Dia menerangkan, thak-thakan merupakan kesenian asli Tuban yang telah mengantongi sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Budaya Intelektual Kementerian Hukum dan HAM tahun 2022.

Saat acara, banyak penonton yang menanyakan dengan antusias terkait cara menikmati sajian Thak-thakan di Tuban. Hal ini menunjukkan adanya potensi daya tarik wisata seni tersebut.

‘’Semoga peluang tersebut dapat menjadikan Tuban sebagai destinasi wisata religi dan budaya,’’ harapnya. (yud/ds)

Bupati muda berprestasi itu mengatakan, partisipasi kesenian thak-thakan pada AAF menjadi wahana promosi potensi wisata dan budaya Tuban. Respons yang ditujukkan masyarakat juga sangat bagus mulai dari garis start hingga finis.

Karena itu, besar harapan Tuban menjadi salah satu daerah yang semakin dikenal luas dengan berbagai kekayaan yang dimiliki. Termasuk kesenian dan kebudayaan.

‘’Dari Tuban menuju dunia,’’ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Tuban M. Emawan Putra menjelaskan, rombongan Tuban mengisi line up urutan keenam. Sedangkan line up pertama hingga kelima diisi delegasi dari negara-negara anggota Asia Afrika.

Artinya, Tuban menjadi pembuka parade yang menam pilkan kesenian dan kebudayaan tanah air.

- Advertisement -

‘’Sangat membanggakan dan semoga jadi titik awal Tuban dikenal di mancanegara,’’ tutur Wawan, sapaan akrabnya.

Pejabat lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur itu menjelaskan, selama perjalanan, rombongan parade dari Tuban benar-benar menjadi magnet. Banyak masyarakat yang menonton dan mengajak foto bersama para pemainnya.

Sejumlah masyarakat yang baru mengetahui thak-thakan juga terlihat antusias menyaksikan atraksi tersebut.

‘’Alhamdulillah, bahkan kita ditawari tampil pada acara tersebut tiap tahunnya,” ujarnya.

Mantan inspektur wilayah IV Inspektorat Tuban itu menegaskan, tawaran tersebut akan di tindaklanjuti untuk menyiapkan diri sebaik mungkin.

Grup kesenian selain Thak-thakan yang asli Tuban akan mendapat kesempatan yang sama untuk tampil secara bergiliran.

Dia menambahkan keberhasilan hadirnya rombongan Tuban pada AFF 2023 menjadi motivasi bagi seluruh pelaku seni dan pelestari budaya di Tuban untuk selalu meningkatkan  performanya.

‘’Kesenian yang diminati masyarakat nantinya juga akan menambah pundi-pundi ekonomi pelakunya,’’ ujarnya.

Dia menerangkan, thak-thakan merupakan kesenian asli Tuban yang telah mengantongi sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Budaya Intelektual Kementerian Hukum dan HAM tahun 2022.

Saat acara, banyak penonton yang menanyakan dengan antusias terkait cara menikmati sajian Thak-thakan di Tuban. Hal ini menunjukkan adanya potensi daya tarik wisata seni tersebut.

‘’Semoga peluang tersebut dapat menjadikan Tuban sebagai destinasi wisata religi dan budaya,’’ harapnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img