spot_img
spot_img

Rayakan Imlek, Umat Tri Darma Lepas 888 Ekor Burung di Halaman Kelenteng

spot_img

TUBAN, Radar Tuban-Setelah tadi malam menggelar  sembahyang gwan tan atau pergantian tahun di Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, pagi hari ini umat tri darma di Tuban menggelar sincia atau peringatan pergantian tahun.

Peringatan tersebut ditandai dengan pelepasan 888 ekor burung di halaman kelenteng setempat sekitar pukul 08.00. Proses tersebut merupakan fangsen atau melepas satwa ke alam bebas. Harapannya, hilangkan semua jenis penyakit dan kesialan. Juga mendatangkan rezeki dan lancarnya usaha di tahun-tahun mendatang.

Dalam peringatan tahun baru Imlek, warna merah selalu mendominasi. Warna ini tidak hanya digunakan untuk pernik-pernik khas Imlek seperti lampion dan ornamen lainnya. Baju yang dikenakan warga Tionghoa juga berwarna dasar merah. Khususnya, baju ji bao (baju mandarin) atau baju yang berkerah chiang ie.

Ketua Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban Alim Sugiantoro mengatakan, dalam kepercayaan umatnya, merah diartikan sebagai kebahagiaan. Sementara warna kuning yang kerap jadi warna pendamping berarti mulia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata dia, pergantian tahun baru Imlek sangat bermakna bagi warga Tionghoa. Mereka yang tinggal di luar kota  menyempatkan pulang kampung untuk berkunjung ke rumah-rumah kerabatnya. Saat kunjungan itulah mereka saling menyampaikan ucapan khas; kiong hie (selalu mendapat rezeki).

Perayaan menyambut tahun baru ini berlangsung hingga hari kelimabelas dengan sembahyang gwan siau. Pada perayaan pertengahan bulan pertama ini suguhan khasnya adalah lontong cap go meh. (ds)

TUBAN, Radar Tuban-Setelah tadi malam menggelar  sembahyang gwan tan atau pergantian tahun di Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, pagi hari ini umat tri darma di Tuban menggelar sincia atau peringatan pergantian tahun.

Peringatan tersebut ditandai dengan pelepasan 888 ekor burung di halaman kelenteng setempat sekitar pukul 08.00. Proses tersebut merupakan fangsen atau melepas satwa ke alam bebas. Harapannya, hilangkan semua jenis penyakit dan kesialan. Juga mendatangkan rezeki dan lancarnya usaha di tahun-tahun mendatang.

Dalam peringatan tahun baru Imlek, warna merah selalu mendominasi. Warna ini tidak hanya digunakan untuk pernik-pernik khas Imlek seperti lampion dan ornamen lainnya. Baju yang dikenakan warga Tionghoa juga berwarna dasar merah. Khususnya, baju ji bao (baju mandarin) atau baju yang berkerah chiang ie.

Ketua Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban Alim Sugiantoro mengatakan, dalam kepercayaan umatnya, merah diartikan sebagai kebahagiaan. Sementara warna kuning yang kerap jadi warna pendamping berarti mulia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata dia, pergantian tahun baru Imlek sangat bermakna bagi warga Tionghoa. Mereka yang tinggal di luar kota  menyempatkan pulang kampung untuk berkunjung ke rumah-rumah kerabatnya. Saat kunjungan itulah mereka saling menyampaikan ucapan khas; kiong hie (selalu mendapat rezeki).

- Advertisement -

Perayaan menyambut tahun baru ini berlangsung hingga hari kelimabelas dengan sembahyang gwan siau. Pada perayaan pertengahan bulan pertama ini suguhan khasnya adalah lontong cap go meh. (ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img