spot_img
spot_img

Jangan Mudah Menyerah, Selalu Haus Hal Baru

spot_img

Banyak belajar, banyak mengerti. Prinsip itu yang ditanamkan pada diri Dita Putri Utami, 19, mahasiswi Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban. Sebagai mahasiswi kampus kesehatan, cewek yang akrab disapa Dita ini tidak melulu belajar tentang disiplin ilmunya saja. Banyak hal lain yang dia pelajari.

Wawasan itulah yang membawa Dita dinobatkan sebagai juara Duta Genre IIKNU Tuban 2022 yang digelar awal bulan ini. Selain kemampuan di bidang kesehatan, lulusan SMKN 1 Tuban ini juga menampilkan kemampuannya bermonolog. Dia menampilkan monolog berjudul Aku Bukan Diriku. ‘’Dapat inspirasi monolog dari Youtube, tapi dimodifikasi lagi agar pesan bisa tersampaikan ke audience,’’ ujarnya.

Dara asal Desa Margorejo, Kecamatan Kerek ini mengaku tak menyangka bisa dinobatkan menjadi juara. Menurut dia, keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut awalnya karena ingin mendapat pengalaman baru. Dari puluhan peserta, dia lolos ke 16 besar hingga dinobatkan sebagai sang jawara. ‘’Selalu memperbanyak referensi bahan belajar. Bisa dari buku, internet, dan media sosial. Mahasiswa harus banyak belajar wawasan dan pengetahuan umum,’’ tuturnya.

Bungsu dari dua bersaudara ini mengatakan, dalam belajar dan mencetak prestasi kuncinya adalah percaya diri dan konsisten. Dia mengatakan Duta Genre ini adalah kompetisi ketiga yang diikuti. Pada dua kompetisi serupa sebelumnya, dia gagal menjadi juara. ‘’Jangan mudah menyerah dan selalu haus wawasan baru adalah kunci kesuksesan berprestasi,’’ kata cewek yang hobi membaca ini. (yud/wid)

Banyak belajar, banyak mengerti. Prinsip itu yang ditanamkan pada diri Dita Putri Utami, 19, mahasiswi Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban. Sebagai mahasiswi kampus kesehatan, cewek yang akrab disapa Dita ini tidak melulu belajar tentang disiplin ilmunya saja. Banyak hal lain yang dia pelajari.

Wawasan itulah yang membawa Dita dinobatkan sebagai juara Duta Genre IIKNU Tuban 2022 yang digelar awal bulan ini. Selain kemampuan di bidang kesehatan, lulusan SMKN 1 Tuban ini juga menampilkan kemampuannya bermonolog. Dia menampilkan monolog berjudul Aku Bukan Diriku. ‘’Dapat inspirasi monolog dari Youtube, tapi dimodifikasi lagi agar pesan bisa tersampaikan ke audience,’’ ujarnya.

Dara asal Desa Margorejo, Kecamatan Kerek ini mengaku tak menyangka bisa dinobatkan menjadi juara. Menurut dia, keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut awalnya karena ingin mendapat pengalaman baru. Dari puluhan peserta, dia lolos ke 16 besar hingga dinobatkan sebagai sang jawara. ‘’Selalu memperbanyak referensi bahan belajar. Bisa dari buku, internet, dan media sosial. Mahasiswa harus banyak belajar wawasan dan pengetahuan umum,’’ tuturnya.

Bungsu dari dua bersaudara ini mengatakan, dalam belajar dan mencetak prestasi kuncinya adalah percaya diri dan konsisten. Dia mengatakan Duta Genre ini adalah kompetisi ketiga yang diikuti. Pada dua kompetisi serupa sebelumnya, dia gagal menjadi juara. ‘’Jangan mudah menyerah dan selalu haus wawasan baru adalah kunci kesuksesan berprestasi,’’ kata cewek yang hobi membaca ini. (yud/wid)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img