TUBAN – Tren self photo studio yang dulu banyak di kota-kota besar, kini telah merambah Tuban. Self photo studio merupakan konsep layanan jasa foto yang hanya menyediakan studio tanpa perlu adanya fotografer.
Rachdian Rizqi Abadi, salah satu pemilik usaha self photo studio di Tuban menjelaskan bahwa konsep foto ini awalnya marak dijumpai di Korea Selatan sejak akhir 2021.
Dan baru masuk ke Indonesia pada awal 2022. Setelah itu disusul kota-kota provinsi, termasuk Jawa Timur.
‘’Pertama kali di Malang dan Surabaya. Dan sekarang sudah ada di Tuban,’’ terang Ikik—sapaan akrabnya.
Berangkat dari pengalamannya melakukan self photo studio di Surabaya bersama teman-temannya, dia menemukan bahwa konsep foto ini simpel dan menarik.
Namun saat dia kembali ke Tuban dan dihadapkan dengan momen berharga bersama keluarga yang ingin diabadikannya, Ikik kesulitan untuk mencari self photo studio di Tuban.
‘’Dari situ kemudian saya berinisiatif untuk mendirikan bisnis ini di Tuban, lalu bukalah studio ini sejak 10 Oktober 2022,’’ jelas pria berkacamata itu.
Tidak hanya menyediakan studio, konsep self photo studio juga didukung dengan penyediaan perangkat foto seperti kamera, lighting, layar monitor, dan juga berbagai macam background.
Pria usia 25 tahun itu juga menjelaskan, konsep self photo menggunakan shutter clicker yang bisa dipegang dan ditekan sendiri oleh pengunjung.
Apa keunggulan self photo studio dibanding photo studio konvensional? Ikik menerangkan, studio foto mandiri ini banyak dicari karena harganya lebih murah jika dibandingkan dengan memanggil fotografer.
Dengan harga terjangkau, alumnus SMAN 1 Tuban itu menjelaskan, pengunjung bisa mendapatkan hasil foto yang lebih banyak.
‘’Harga Rp 60 ribu untuk dua orang dengan durasi foto selama 15 menit,’’ ujarnya.
Lebih lanjut, lulusan SMPN 1 Tuban itu menjelaskan bahwa dengan biaya dan durasi foto tersebut, biasanya pengunjung bisa berfoto sebanyak 50-80 kali.
Pengunjung juga akan mendapatkan keseluruhan file fotonya tanpa diedit. Kelebihan lain, self photo ini membuat seseorang bisa berekspresi atau bergaya tanpa sungkan seperti saat di depan fotografer.
‘’Jadi konsep ini cocok untuk pengunjung yang ingin lebih bebas berekspresi,’’ ujar pegawai Pemkab Tuban itu.
Lulusan Teknik Kimia Universitas Brawijaya itu meneruskan, sejak awal dibuka hingga akhir September 2023 sudah ada sekitar 4.307 orang yang berfoto di studio tersebut.
‘’Sekitar 69 persen di antaranya melakukan reservasi untuk sesi foto berdua,’’ jelas dia.
Supaya pengunjung tidak bosan, Ikik selalu melakukan perkembangan inovasi seperti penambahan kostum, aksesoris, alat spotlight foto, dan berbagai macam dekorasi latar belakang.
‘’Termasuk melakukan riset pasar dari studio di luar Tuban agar masyarakat Tuban juga selalu bisa mengikuti perkembangan tren yang ada,’’ tandasnya. (sel/yud/tok)
