spot_img
spot_img

Media dan Tanggung Jawab Menumbuhkan Literasi

spot_img

Jika belum. Berarti yang diungkapkan UNESCO memang benar. Logikanya, orang yang cerewet mengomentari pemberitaan media maupun mengomentari cuitan di media sosial, itu sebelumnya sudah membaca terkait apa yang dikomentari.

Artinya, dia membaca. Tidak merem. Kalau tidak merem, berarti ada yang dibaca. Ada pemantiknya yang dibaca. Harusnya, jika memakai logika bersambung, dia juga suka  baca. Lalu kenapa minat baca kita masih rendah?

Melihat persoalan minat baca yang amat pelik tersebut, Jawa Pos Radar Tuban mencoba menjalankan wasilah melalui program Radar Tuban Mengajar—menumbuhkan budaya literasi di lingkungan pelajar dari SD hingga perguruan tinggi. Sebab, kami menyadari bahwa media juga memiliki tanggung jawab dalam menumbuhkan budaya literasi—minat baca masyarakat.

Kenapa media memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat baca, sebab media adalah cara yang paling efektif untuk membangun ghiroh baca.

Media memiliki ruang yang sangat luas. Media memiliki privilege di mata publik. Dari situ, media tidak ha nya mengabarkan peristiwa dalam pemberitaannya.

Namun, kiranya juga menjadi teladan sekaligus menghadirkan tulisan-tulisan yang mampu menggugah minat baca bagi pembacanya. Dan itulah yang terus diupayakan Jawa Pos Radar Tuban: menebar semangat literasi di Kabupaten Tuban. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Jika belum. Berarti yang diungkapkan UNESCO memang benar. Logikanya, orang yang cerewet mengomentari pemberitaan media maupun mengomentari cuitan di media sosial, itu sebelumnya sudah membaca terkait apa yang dikomentari.

Artinya, dia membaca. Tidak merem. Kalau tidak merem, berarti ada yang dibaca. Ada pemantiknya yang dibaca. Harusnya, jika memakai logika bersambung, dia juga suka  baca. Lalu kenapa minat baca kita masih rendah?

Melihat persoalan minat baca yang amat pelik tersebut, Jawa Pos Radar Tuban mencoba menjalankan wasilah melalui program Radar Tuban Mengajar—menumbuhkan budaya literasi di lingkungan pelajar dari SD hingga perguruan tinggi. Sebab, kami menyadari bahwa media juga memiliki tanggung jawab dalam menumbuhkan budaya literasi—minat baca masyarakat.

Kenapa media memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat baca, sebab media adalah cara yang paling efektif untuk membangun ghiroh baca.

Media memiliki ruang yang sangat luas. Media memiliki privilege di mata publik. Dari situ, media tidak ha nya mengabarkan peristiwa dalam pemberitaannya.

- Advertisement -

Namun, kiranya juga menjadi teladan sekaligus menghadirkan tulisan-tulisan yang mampu menggugah minat baca bagi pembacanya. Dan itulah yang terus diupayakan Jawa Pos Radar Tuban: menebar semangat literasi di Kabupaten Tuban. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

Seperti Perangkat

Yang Sadar akan Gelisah

Hilangnya Asas Kerahasiaan

spot_img