spot_img
spot_img

Bed RS Aman, tapi Pasien Covid-19 Kembali Meninggal

spot_img

TUBAN, Radar Tuban ­ Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Tuban masih aman. Utamanya RSUD dr R. Koesma.

Direktur RSUD dr R. Koesma Tuban Mashudi menyampaikan, RSUD menyiapkan 127 bed. Dari jumlah bed yang tersedia, berdasar update data kasus Covid-19 yang diolah Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, bed isolasi pasien covid di rumah sakit pelat merah tersebut terisi 20 pasien. Artinya, bed yang tersedia masih sangat aman—sebagai upaya persiapan dini jika terjadi lonjakan kasus.

‘’Menjadi doa dan harapan kita bersama, semoga tidak terjadi lonjakan (pasien yang dirawat di rumah sakit, Red),’’ tutur Mashudi.

Namun demikian, lonjakan kasus SARS CoV-2 dalam beberapa pekan terakhir ini tidak bisa disepelekan. Terlebih, sejak terjadinya lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir. Pasien meninggal kembali muncul. Setidaknya, dalam sepekan terakhir terdapat dua kasus yang meninggal dunia.

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menegaskan, puncak lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir ini harus diantisipasi dengan meningkatkan ketaatan terhadap protokol kesehatan. Sebab, ketaatan terhadap protokol kesehatan tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga melindungi orang di sekitar kita.

‘’Pasien yang meninggal adalah pasien yang memiliki komorbid (penyakit bawaan, Red),’’ kata Mas Bupati—sapaan akrabnya usai peluncuran Mobil Vaksinasi Pedesaan di Alun-Alun Tuban kemarin (23/2).

Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo menambahkan, menjadi sebuah keharusan untuk meningkatkan protokol kesehatan. Terlebih, saat berada di sekitar orang-orang yang memiliki komorbid.

‘’Bagi orang-orang yang memiliki komorbid, virus Covid-19 ini sangat berbahaya. Jangan sampai underestimate. Anda yang sehat mungkin hanya mengalami gejala ringan, tapi yang memiliki komorbid sangat berbahaya,’’ ujarnya.

Disinggung terkait pertambahan kasus harian, Bambang mengungkapkan, hingga kemarin (23/2) pertambahan kasus harian masih sangat tinggi.

‘’Sehari ini kasus baru sebanyak 65 pasien,’’ kata dia. Angka tersebut hampir seimbang dengan angka kesembuhan yang tercatat 52 pasien.

Hingga kemarin jumlah pasien yang masih menjalani perawatan dan pemantauan sebanyak 147 orang. Rinciannya, isolasi terpadu (isoter) 109 pasien, menjalani perawatan di RSUD dr R. Koesma Tuban 20 pasien, RS Media Mulia 2 pasien, dan menjalani perawatan di rumah sakit luar Tuban 20 pasien. (tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban ­ Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Tuban masih aman. Utamanya RSUD dr R. Koesma.

Direktur RSUD dr R. Koesma Tuban Mashudi menyampaikan, RSUD menyiapkan 127 bed. Dari jumlah bed yang tersedia, berdasar update data kasus Covid-19 yang diolah Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, bed isolasi pasien covid di rumah sakit pelat merah tersebut terisi 20 pasien. Artinya, bed yang tersedia masih sangat aman—sebagai upaya persiapan dini jika terjadi lonjakan kasus.

‘’Menjadi doa dan harapan kita bersama, semoga tidak terjadi lonjakan (pasien yang dirawat di rumah sakit, Red),’’ tutur Mashudi.

Namun demikian, lonjakan kasus SARS CoV-2 dalam beberapa pekan terakhir ini tidak bisa disepelekan. Terlebih, sejak terjadinya lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir. Pasien meninggal kembali muncul. Setidaknya, dalam sepekan terakhir terdapat dua kasus yang meninggal dunia.

Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menegaskan, puncak lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir ini harus diantisipasi dengan meningkatkan ketaatan terhadap protokol kesehatan. Sebab, ketaatan terhadap protokol kesehatan tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga melindungi orang di sekitar kita.

- Advertisement -

‘’Pasien yang meninggal adalah pasien yang memiliki komorbid (penyakit bawaan, Red),’’ kata Mas Bupati—sapaan akrabnya usai peluncuran Mobil Vaksinasi Pedesaan di Alun-Alun Tuban kemarin (23/2).

Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo menambahkan, menjadi sebuah keharusan untuk meningkatkan protokol kesehatan. Terlebih, saat berada di sekitar orang-orang yang memiliki komorbid.

‘’Bagi orang-orang yang memiliki komorbid, virus Covid-19 ini sangat berbahaya. Jangan sampai underestimate. Anda yang sehat mungkin hanya mengalami gejala ringan, tapi yang memiliki komorbid sangat berbahaya,’’ ujarnya.

Disinggung terkait pertambahan kasus harian, Bambang mengungkapkan, hingga kemarin (23/2) pertambahan kasus harian masih sangat tinggi.

‘’Sehari ini kasus baru sebanyak 65 pasien,’’ kata dia. Angka tersebut hampir seimbang dengan angka kesembuhan yang tercatat 52 pasien.

Hingga kemarin jumlah pasien yang masih menjalani perawatan dan pemantauan sebanyak 147 orang. Rinciannya, isolasi terpadu (isoter) 109 pasien, menjalani perawatan di RSUD dr R. Koesma Tuban 20 pasien, RS Media Mulia 2 pasien, dan menjalani perawatan di rumah sakit luar Tuban 20 pasien. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img