spot_img
spot_img

Muncul Pasien Baru Terpapar SARS CoV-2 di RSUD

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Setelah cukup lama tanpa kasus aktif Covid-19, kemarin (21/1) satu kasus aktif kembali muncul di Tuban. Pasien dinyatakan positif terpapar SARS CoV-2 setelah menjalani tes PCR (polymerase chain reaction). Saat ini, pasien menjalani perawatan di RSUD dr R. Koesma Tuban.

‘’Sebenarnya dua pasien, tapi yang satu menjalani perawatan di rumah sakit luar Tuban. Jadi, totalnya dua kasus baru,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin.

Bambang memastikan bukan varian Omicron yang memapar kedua pasien tersebut. Melainkan varian lokal atau biasa, yakni Covid-19 yang belum bermutasi menjadi Delta maupun Omicron. ‘’Hasil PCR-nya (terdeteksi, Red) covid biasa,’’ terang mantan kepala Puskesmas Tambakboyo itu.

Meski demikian, terang Bambang, munculnya kasus aktif setelah beberapa pekan nihil patut diwaspadai. Terlebih, perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Timur dalam sepekan terakhir menunjukkan tren kenaikan.

Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril. Dia menuturkan, kenaikan jumlah kasus aktif di Jawa Timur disebabkan beberapa faktor. Antara lain, dampak libur Natal dan tahun baru (Nataru) dan lonjakan mobilitas warga. Selain itu, juga dampak munculnya varian Omicron yang sudah masuk ke sejumlah wilayah, seperti dikutip Jawa Pos edisi Selasa (18/1).

‘’Alhamdulillah di Tuban tidak ada (varian Omicron, Red) dan semoga tidak masuk Tuban,’’ kata dia berharap tidak ada varion Omicron di Bumi Wali.

Namun demikian, terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Unibra) Malang ini, kewaspadaan tinggi terhadap ancaman gelombang tiga Covid-19 varian Omicron tetap harus diutamakan. ‘’Kewaspadaan yang paling efektif adalah protokol kesehatan (prokes). Kuncinya tetap pada prokes,’’ tegas dia.

Disinggung soal herd immunity atau kekebalan kelompok, Bambang mengungkapkan, jika dilihat dari cakupan vaksinasi yang sudah disuntikkan, semestinya kekebalan kelompok di Tuban sudah terbentuk. Itu setelah cakupan vaksinasi dosis pertama lebih dari 90 persen dan dosis dua sekitar 60 persen.

Seiring munculnya kasus aktif baru tersebut, kini total kasus confirm di Tuban mencapai 7.576 kasus. Dari angka tersebut, 6.644 orang dinyatakan sembuh, 930 orang meninggal dunia, dan 2 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. (tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Setelah cukup lama tanpa kasus aktif Covid-19, kemarin (21/1) satu kasus aktif kembali muncul di Tuban. Pasien dinyatakan positif terpapar SARS CoV-2 setelah menjalani tes PCR (polymerase chain reaction). Saat ini, pasien menjalani perawatan di RSUD dr R. Koesma Tuban.

‘’Sebenarnya dua pasien, tapi yang satu menjalani perawatan di rumah sakit luar Tuban. Jadi, totalnya dua kasus baru,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin.

Bambang memastikan bukan varian Omicron yang memapar kedua pasien tersebut. Melainkan varian lokal atau biasa, yakni Covid-19 yang belum bermutasi menjadi Delta maupun Omicron. ‘’Hasil PCR-nya (terdeteksi, Red) covid biasa,’’ terang mantan kepala Puskesmas Tambakboyo itu.

Meski demikian, terang Bambang, munculnya kasus aktif setelah beberapa pekan nihil patut diwaspadai. Terlebih, perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Timur dalam sepekan terakhir menunjukkan tren kenaikan.

Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril. Dia menuturkan, kenaikan jumlah kasus aktif di Jawa Timur disebabkan beberapa faktor. Antara lain, dampak libur Natal dan tahun baru (Nataru) dan lonjakan mobilitas warga. Selain itu, juga dampak munculnya varian Omicron yang sudah masuk ke sejumlah wilayah, seperti dikutip Jawa Pos edisi Selasa (18/1).

- Advertisement -

‘’Alhamdulillah di Tuban tidak ada (varian Omicron, Red) dan semoga tidak masuk Tuban,’’ kata dia berharap tidak ada varion Omicron di Bumi Wali.

Namun demikian, terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Unibra) Malang ini, kewaspadaan tinggi terhadap ancaman gelombang tiga Covid-19 varian Omicron tetap harus diutamakan. ‘’Kewaspadaan yang paling efektif adalah protokol kesehatan (prokes). Kuncinya tetap pada prokes,’’ tegas dia.

Disinggung soal herd immunity atau kekebalan kelompok, Bambang mengungkapkan, jika dilihat dari cakupan vaksinasi yang sudah disuntikkan, semestinya kekebalan kelompok di Tuban sudah terbentuk. Itu setelah cakupan vaksinasi dosis pertama lebih dari 90 persen dan dosis dua sekitar 60 persen.

Seiring munculnya kasus aktif baru tersebut, kini total kasus confirm di Tuban mencapai 7.576 kasus. Dari angka tersebut, 6.644 orang dinyatakan sembuh, 930 orang meninggal dunia, dan 2 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img