spot_img
spot_img

Suhu Lembab, Waspada Demam Berdarah

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Ancaman penyakit demam ber darah dengue (DB) kembali mengintai masyarakat Tuban menyusul hujan yang rutin mengguyur. Suhu lembab menjadi pemicu utama pesebaran nyamuk aedes aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB)  Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, nyamuk yang gigitannya menyebabkan demam berdarah ini mudah berkembang biak pada suhu yang lembab.

‘’Untuk saat ini belum. Tapi potensi itu akan muncul seiring hujan yang rutin (menyebabkan suhu menjadi lembab, Red),’’ katanya.

Karena itu, terang Bambang, seiring memasuki musim penghujan, institusinya mengimbau kepada semua masyarakat untuk selalu waspada. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari rutin menguras bak mandi, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi digenangi air.

‘ ’ Jangan biarkan ada tempat nyamuk demam berdarah untuk berkembang biak,’’ tuturnya.

Disampaikan Bambang, potensi pesebaran nyamuk mematikan ini selalu mengiringi berlangsungnya musim penghujan. Untuk mencegah potensi tersebut, bupati sudah mengeluarkan surat edaran yang disampaikan kepada setiap intansi/lembaga di lingkup Pemkab Tuban, pemerintah kecamatan dan desa, termasuk lembaga pendidikan supaya menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

‘’Fogging adalah solusi terakhir. Terpenting adalah menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menggalakkan PSN,’’ ujarnya.

Bambang meneruskan, jumlah kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding tahun lalu. Total hingga September lalu, jumlah kasus DBD mencapai 485 kasus. Naik dua kali lipat dibanding tahun lalu sebanyak 223 kasus,’’ terang dia.

Dari jumlah total angka kasus tersebut, wilayah perkotaan menjadi tempat paling banyak nyamuk Aedes aegypti bersarang. Sepanjang sembilan bulan terakhir, total kasus DBD di Kecamatan Tuban sebanyak 55 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Tambakboyo 51 kasus, Soko 44, dan Bangilan 27 Kasus. (fud/tok)

Radartuban.jawapos.com – Ancaman penyakit demam ber darah dengue (DB) kembali mengintai masyarakat Tuban menyusul hujan yang rutin mengguyur. Suhu lembab menjadi pemicu utama pesebaran nyamuk aedes aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB)  Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, nyamuk yang gigitannya menyebabkan demam berdarah ini mudah berkembang biak pada suhu yang lembab.

‘’Untuk saat ini belum. Tapi potensi itu akan muncul seiring hujan yang rutin (menyebabkan suhu menjadi lembab, Red),’’ katanya.

Karena itu, terang Bambang, seiring memasuki musim penghujan, institusinya mengimbau kepada semua masyarakat untuk selalu waspada. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari rutin menguras bak mandi, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi digenangi air.

‘ ’ Jangan biarkan ada tempat nyamuk demam berdarah untuk berkembang biak,’’ tuturnya.

- Advertisement -

Disampaikan Bambang, potensi pesebaran nyamuk mematikan ini selalu mengiringi berlangsungnya musim penghujan. Untuk mencegah potensi tersebut, bupati sudah mengeluarkan surat edaran yang disampaikan kepada setiap intansi/lembaga di lingkup Pemkab Tuban, pemerintah kecamatan dan desa, termasuk lembaga pendidikan supaya menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

‘’Fogging adalah solusi terakhir. Terpenting adalah menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menggalakkan PSN,’’ ujarnya.

Bambang meneruskan, jumlah kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding tahun lalu. Total hingga September lalu, jumlah kasus DBD mencapai 485 kasus. Naik dua kali lipat dibanding tahun lalu sebanyak 223 kasus,’’ terang dia.

Dari jumlah total angka kasus tersebut, wilayah perkotaan menjadi tempat paling banyak nyamuk Aedes aegypti bersarang. Sepanjang sembilan bulan terakhir, total kasus DBD di Kecamatan Tuban sebanyak 55 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Tambakboyo 51 kasus, Soko 44, dan Bangilan 27 Kasus. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img