spot_img
spot_img

Bandar Pil Koplo Bangilan Divonis Dua Tahun

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Divonis dua tahun penjara dan denda Rp 1 juta subsider satu bulan kurungan, bandar pil Dobel L, M. Miftakul Anam Arif tidak menempuh upaya
hukum. Ketika putusan tersebut dibacakan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tuban kemarin (11/7), warga Desa/Kecamatan Bangilan tersebut menyatakan menerima.

‘’Saya menerima yang mulia,’’ ujar Anam, panggilan akrabnya. Dalam putusannya, ketua majelis hakim Arief Boediono menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Langkah Anam yang tidak mengajukan banding tersebut mengikuti jejak M. Sutrisno, pengedar pil koplo yang tak lain anak buahnya. Ketika diputus hukuman penjara 1 tahun, 2 bulan dan denda Rp 1 juta subsider kurungan 2 bulan, Rabu (29/6), dia juga menyatakan menerima. Jaksa penuntut umum (JPU) Dian Akbar Wicaksana juga menyatakan hal serupa. Dia tidak mengajukan banding atas putusan tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, humas PN Tuban Uzan Purwadi mengatakan, karena terdakwa dan JPU tidak mengajukan banding, berarti kasus hukum tersebut sudah inkrah.

Bandar pil koplo tersebut diringkus polisi di rumahnya, Kamis (17/3) sekitar pukul 20.00. Dakwaannya, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan pil koplo secara ilegal. Dari rumah terdakwa, disita 1.651 pil dobel L, 1 buah tas, dan 1 buah ponsel. (sab/ds)

Radartuban.jawapos.com – Divonis dua tahun penjara dan denda Rp 1 juta subsider satu bulan kurungan, bandar pil Dobel L, M. Miftakul Anam Arif tidak menempuh upaya
hukum. Ketika putusan tersebut dibacakan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tuban kemarin (11/7), warga Desa/Kecamatan Bangilan tersebut menyatakan menerima.

‘’Saya menerima yang mulia,’’ ujar Anam, panggilan akrabnya. Dalam putusannya, ketua majelis hakim Arief Boediono menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Langkah Anam yang tidak mengajukan banding tersebut mengikuti jejak M. Sutrisno, pengedar pil koplo yang tak lain anak buahnya. Ketika diputus hukuman penjara 1 tahun, 2 bulan dan denda Rp 1 juta subsider kurungan 2 bulan, Rabu (29/6), dia juga menyatakan menerima. Jaksa penuntut umum (JPU) Dian Akbar Wicaksana juga menyatakan hal serupa. Dia tidak mengajukan banding atas putusan tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, humas PN Tuban Uzan Purwadi mengatakan, karena terdakwa dan JPU tidak mengajukan banding, berarti kasus hukum tersebut sudah inkrah.

Bandar pil koplo tersebut diringkus polisi di rumahnya, Kamis (17/3) sekitar pukul 20.00. Dakwaannya, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan pil koplo secara ilegal. Dari rumah terdakwa, disita 1.651 pil dobel L, 1 buah tas, dan 1 buah ponsel. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img