spot_img
spot_img

Bayi Temuan Batal Dikirim ke Panti, Ini Sebabnya

spot_img

TUBAN, Radar Tuban-Kemarin (6/1), seharusnya menjadi momen bagi bayi laki-laki malang yang dibuang orang tuanya di Desa Pucangan, Kecamatan Montong pada Selasa (4/1) malam untuk

menempati UPT  Perlindungan dan Pelayanan  Sosial  Asuhan Balita  (PPSAB) Jatim di Sidoarjo.

Kalau tidak ada halangan, kemarin seharusnya si buyung berangkat ke Sidoarjo untuk mendapat perawatan yang lebih layak.

Menjelang keberangkatan, bayi berumur  sekitar dua minggu tersebut sakit panas dan dirujuk ke RSUD dr R. Koesma Tuban.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban Minto Ichtiar menuturkan, suhu tubuh bayi tersebut naik hingga 38 derajat Celcius pada Rabu (5/1) sore.

”Kita memutuskan menunda keberangkatannya,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (6/1).

Minto sapaan akrabnya menyampaikan, bayi tersebut dibawa ke RSUD sekitar pukul 16.00. Terkait penyebab bayi tersebut mengalami panas tinggi, dia mengaku belum mendapat informasi dari dokter yang menangani.

Dia menegaskan, pemberangkatan bayi yang ditemukan pasangan Jhoni dan Karmini tersebut menunggu setelah kondisinya betul-betul sehat.  Diberitakan sebelumnya, bayi tersebut diputuskan dirawat ke panti binaan Dinsos Jatim demi keselamatan dan kesehatannya. Itu karena Dinsos P3A Tuban tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Dikonfirmasi tadi malam, Plt Direktur RSUD dr R. Koesma Tuban Abdurrohman membenarkan informasi dari dinsos P3A. ”Bayi kami terima kemarin sore, sekarang masih butuh perawatan,” ujarnya. Dia memerkirakan tingginya suhu tubuh bayi dipicu karena kurang minum susu.(sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban-Kemarin (6/1), seharusnya menjadi momen bagi bayi laki-laki malang yang dibuang orang tuanya di Desa Pucangan, Kecamatan Montong pada Selasa (4/1) malam untuk

menempati UPT  Perlindungan dan Pelayanan  Sosial  Asuhan Balita  (PPSAB) Jatim di Sidoarjo.

Kalau tidak ada halangan, kemarin seharusnya si buyung berangkat ke Sidoarjo untuk mendapat perawatan yang lebih layak.

Menjelang keberangkatan, bayi berumur  sekitar dua minggu tersebut sakit panas dan dirujuk ke RSUD dr R. Koesma Tuban.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban Minto Ichtiar menuturkan, suhu tubuh bayi tersebut naik hingga 38 derajat Celcius pada Rabu (5/1) sore.

- Advertisement -

”Kita memutuskan menunda keberangkatannya,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban kemarin (6/1).

Minto sapaan akrabnya menyampaikan, bayi tersebut dibawa ke RSUD sekitar pukul 16.00. Terkait penyebab bayi tersebut mengalami panas tinggi, dia mengaku belum mendapat informasi dari dokter yang menangani.

Dia menegaskan, pemberangkatan bayi yang ditemukan pasangan Jhoni dan Karmini tersebut menunggu setelah kondisinya betul-betul sehat.  Diberitakan sebelumnya, bayi tersebut diputuskan dirawat ke panti binaan Dinsos Jatim demi keselamatan dan kesehatannya. Itu karena Dinsos P3A Tuban tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Dikonfirmasi tadi malam, Plt Direktur RSUD dr R. Koesma Tuban Abdurrohman membenarkan informasi dari dinsos P3A. ”Bayi kami terima kemarin sore, sekarang masih butuh perawatan,” ujarnya. Dia memerkirakan tingginya suhu tubuh bayi dipicu karena kurang minum susu.(sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img