spot_img
spot_img

Meresahkan, Aksi Gangster Rambah Tuban, Sebagian Berstatus Pelajar

spot_img

‘’Sebanyak 13 orang sudah kami periksa, sebagian masih di bawah umur atau statusnya pelajar,’’ terang dia.

Mantan Kapolres Sumenep ini mengatakan, korban dengan pelaku tidak saling kenal. Awalnya, korban nongkrong dengan teman-temannya di tepi JLS sekitar pukul 01.00 dini hari. Selanjutnya kelompok gangster ini melintas sambil geber-geber motor dan menantang korban yang sedang nongkrong di tepi jalan.

‘’Teman-teman korban langsung berlarian, hanya korban yang terlambat kabur jadi sasaran pemukulan dan penganiayaan menggunakan senjata tajam,’’ kata Rahman.

SM, menjadi satu-satunya korban yang dihabisi komplotan gangster tersebut. Dia menerima tujuh kali pemukulan benda tumpul dan tangan. Dua kali pukulan menyasar kepala, tiga kali ke punggung, dan dua kali ke kaki. Korban juga dibacok menggunakan pedang hingga menyebabkan luka sayatan di punggung bawah kiri.

‘’Dari belasan remaja dalam satu kelompok tersebut, pelaku penganiayaan diduga dilakukan tiga orang yang diamankan,’’ tuturnya.

Lulusan Akpol 2000 ini mengatakan, sebelum beraksi, pelaku sempat merekam video aksi untuk diunggah ke medsos. Video yang diunggah tersebut diduga sebagai sarana ikut-ikutan tren yang saat ini berkembang di medsos seperti Tiktok dan Instagram. Rahman menyatakan, seluruh sajam diakui pelaku membeli di toko dan membuat sendiri.

‘’Motifnya hanya karena pencarian jati diri untuk dimasukkan ke medsos,’’ lanjut dia. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

‘’Sebanyak 13 orang sudah kami periksa, sebagian masih di bawah umur atau statusnya pelajar,’’ terang dia.

Mantan Kapolres Sumenep ini mengatakan, korban dengan pelaku tidak saling kenal. Awalnya, korban nongkrong dengan teman-temannya di tepi JLS sekitar pukul 01.00 dini hari. Selanjutnya kelompok gangster ini melintas sambil geber-geber motor dan menantang korban yang sedang nongkrong di tepi jalan.

‘’Teman-teman korban langsung berlarian, hanya korban yang terlambat kabur jadi sasaran pemukulan dan penganiayaan menggunakan senjata tajam,’’ kata Rahman.

SM, menjadi satu-satunya korban yang dihabisi komplotan gangster tersebut. Dia menerima tujuh kali pemukulan benda tumpul dan tangan. Dua kali pukulan menyasar kepala, tiga kali ke punggung, dan dua kali ke kaki. Korban juga dibacok menggunakan pedang hingga menyebabkan luka sayatan di punggung bawah kiri.

‘’Dari belasan remaja dalam satu kelompok tersebut, pelaku penganiayaan diduga dilakukan tiga orang yang diamankan,’’ tuturnya.

- Advertisement -

Lulusan Akpol 2000 ini mengatakan, sebelum beraksi, pelaku sempat merekam video aksi untuk diunggah ke medsos. Video yang diunggah tersebut diduga sebagai sarana ikut-ikutan tren yang saat ini berkembang di medsos seperti Tiktok dan Instagram. Rahman menyatakan, seluruh sajam diakui pelaku membeli di toko dan membuat sendiri.

‘’Motifnya hanya karena pencarian jati diri untuk dimasukkan ke medsos,’’ lanjut dia. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img