spot_img
spot_img

Didukung Tren yang Terus Berkembang

Bisnis Tanaman Hias yang Kian Menjanjikan

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Bisnis tanaman hias seakan tidak pernah sepi. Bahkan, sepertinya terus berkembang seiring tren tanaman yang terus berganti saban tahunnya. Suwarno, pemilik toko tanaman hias Stasiun Nursery mengamini bahwa bisnis cukup menjanjikan.

Selayakan teknologi dan fashion, bisnis tanaman hias juga terus berkembang seiring tren tanaman yang seakan tidak ada matinya. ‘’Setiap tahun selalu   tren tanaman yang di gemari masyarakat,’’ ujar dia menjadi alasan bisnis tanaman hias terus bertahan.

Selain tren, terang Suwerno, tanaman hias juga menjadi kebutuhan banyak orang. Dari kebutuhan menghias halaman rumah pribadi hingga lembaga/instansi pemerintah. Ibarat kata, tanaman hias ini selalu menemani kehidupan manusia.

Selama manusia mencintai keindahan, maka selama itu pula bisnis tanaman hias akan terus bertahan. ‘’Apalagi sekolah-sekolah dan perkantoran, hampir selalu ada pengadaan taman, sehingga membutuhkan tanaman hias,’’ jelasnya.

Perihal tren tanaman hias tahun ini, pria asli Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban ini mengatakan, selama 2022 lalu tren tanaman yang   digemari masyarakat adalah jenis aglonema dan monstera. ‘’Kalau tahun ini belum tahu, karena baru awal tahun. Yang jelas, setiap tahunnya selalu ada yang baru,’’ tandasnya.

Di sisi lain, lanjut Suwarno, selain untuk keindahan, beberapa jenis tanaman hias juga bisa dijadikan   ladang investasi. ‘’Pada jenis-jenis tanaman tertentu, semakin besar harganya semakin mahal. Sehingga bisa dijadikan koleksi sekaligus investasi jangka panjang,’’ terangnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam satu hari, omzet kotor dari penjualan tanaman hias bisa mencapai kurang lebih 3-4 juta. Bahkan bisa lebih, tergantung momen-momen tertantu. ‘’Untuk harga, paling murah Rp 2.500 hingga yang paling mahal 5 juta,’’ tandasnya.

Muhammad Bilal, pehobi tanaman hias yang akhirnya turut dijadikan bisnis mengakui bahwa bisnis tanaman hias memang cukup menjanjikan. Namun, tegas dia, tidak semua bisa menekuninya. Sebab, menjalankan bisnis tanaman hias juga bukan perkara mudah. ‘’Bisa tanaman hias itu menjanjikan memang benar, tapi tidak semua bisa menekuni bisnis ini,’’ ujarnya.

Seiring dengan hasil dari bisnis tanaman hias yang menjanjikan, Bilal semakin konsisten menggeluti bisnis yang bisa memberikan keindahan dan ketentraman jiwa ini. ‘’Merawat tanaman itu sangat menyenangkan. Banyak manfaat yang bisa kita dapat. Selain indah, juga bisa memberikan kesejukan dan kesan nyaman,’’ tukasnya. (zid/tok) 

Radartuban.jawapos.com – Bisnis tanaman hias seakan tidak pernah sepi. Bahkan, sepertinya terus berkembang seiring tren tanaman yang terus berganti saban tahunnya. Suwarno, pemilik toko tanaman hias Stasiun Nursery mengamini bahwa bisnis cukup menjanjikan.

Selayakan teknologi dan fashion, bisnis tanaman hias juga terus berkembang seiring tren tanaman yang seakan tidak ada matinya. ‘’Setiap tahun selalu   tren tanaman yang di gemari masyarakat,’’ ujar dia menjadi alasan bisnis tanaman hias terus bertahan.

Selain tren, terang Suwerno, tanaman hias juga menjadi kebutuhan banyak orang. Dari kebutuhan menghias halaman rumah pribadi hingga lembaga/instansi pemerintah. Ibarat kata, tanaman hias ini selalu menemani kehidupan manusia.

Selama manusia mencintai keindahan, maka selama itu pula bisnis tanaman hias akan terus bertahan. ‘’Apalagi sekolah-sekolah dan perkantoran, hampir selalu ada pengadaan taman, sehingga membutuhkan tanaman hias,’’ jelasnya.

Perihal tren tanaman hias tahun ini, pria asli Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban ini mengatakan, selama 2022 lalu tren tanaman yang   digemari masyarakat adalah jenis aglonema dan monstera. ‘’Kalau tahun ini belum tahu, karena baru awal tahun. Yang jelas, setiap tahunnya selalu ada yang baru,’’ tandasnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, lanjut Suwarno, selain untuk keindahan, beberapa jenis tanaman hias juga bisa dijadikan   ladang investasi. ‘’Pada jenis-jenis tanaman tertentu, semakin besar harganya semakin mahal. Sehingga bisa dijadikan koleksi sekaligus investasi jangka panjang,’’ terangnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam satu hari, omzet kotor dari penjualan tanaman hias bisa mencapai kurang lebih 3-4 juta. Bahkan bisa lebih, tergantung momen-momen tertantu. ‘’Untuk harga, paling murah Rp 2.500 hingga yang paling mahal 5 juta,’’ tandasnya.

Muhammad Bilal, pehobi tanaman hias yang akhirnya turut dijadikan bisnis mengakui bahwa bisnis tanaman hias memang cukup menjanjikan. Namun, tegas dia, tidak semua bisa menekuninya. Sebab, menjalankan bisnis tanaman hias juga bukan perkara mudah. ‘’Bisa tanaman hias itu menjanjikan memang benar, tapi tidak semua bisa menekuni bisnis ini,’’ ujarnya.

Seiring dengan hasil dari bisnis tanaman hias yang menjanjikan, Bilal semakin konsisten menggeluti bisnis yang bisa memberikan keindahan dan ketentraman jiwa ini. ‘’Merawat tanaman itu sangat menyenangkan. Banyak manfaat yang bisa kita dapat. Selain indah, juga bisa memberikan kesejukan dan kesan nyaman,’’ tukasnya. (zid/tok) 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img