spot_img
spot_img

Proyek Pembangunan JLS Berlanjut, Libatkan Pekerja Asli Tuban?

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Proyek lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan (JLS) Tuban segera direalisasikan. Pengerjaan tersebut menuntaskan ruas jalan sisi utara sepanjang enam kilometer. Jalan tersebut membentang dari Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding (persisnya di dekat Masjid An-Nuur) hingga perempatan SMPN 4 Tuban. Pengerjaan berikutnya, menyambungkan JLS dengan jalan nasional Tuban–Semarang sepanjang tiga km.

Jenis proyek yang disebut terakhir adalah memperkuat Jalan Soekarno-Hatta mulai dari depan SMPN 4 Tuban hingga ujung utara jalan tersebut di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu. Pelaksana proyek tersebut, PT Fajar Mina Abadi (FMA) kini stay di Tuban. Itu setelah rekanan yang berkantor pusat di Kabupaten Aceh Timur, Aceh itu dinyatakan sebagai pemenang lelang.

Begitu bermukim di Bumi Ronggolawe, PT FMA langsung bergerak cepat. Mulai Minggu (8/1) hingga sepekan ke depan, perusahaan konstruksi tersebut melakukan pengukuran lahan.

Sebelumnya, manajemen perusahaan tersebut menyewa tempat untuk kantor dan mes karyawan.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, pejabat pembuat komitmen (PPK) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Jawa Timur (Tuban–Sadang–Lohgung), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah 8 Surabaya Setiono mengatakan, pengukuran lahan dijadwalkan rampung pada pertengahan bulan ini.

Begitu selesai, kata dia, hasilnya langsung dikoordinasikan dengan Pemkab Tuban.

Setiono optimistis koordinasi tersebut tanpa kendala berarti. Dengan demikian, rekanan bisa segera mengerjakan konstruksi pada akhir bulan ini sebagaimana yang dijadwalkan.

Pejabat asal Surabaya itu menegaskan, mulusnya pengukuran karena pihaknya sudah memberikan referensi kepada rekanan terkait lahan mana saja yang akan digunakan untuk proyek JLS.

‘’Jadi, insyaallah pengukuran lahan berlangsung tepat. Mengikuti batas-batas dalam referensi,‘’ ujarnya. Kalaupun ada kendala, kata Setiono, kemungkinan muncul permintaan kompensasi dari masyarakat yang memanfaatkan lahan proyek JLS selama menganggur untuk ditanami komoditas pertanian.

Untuk meminimalisasi kendala tersebut, kata dia, pihaknya akan meminta bantuan kepada pemerintah desa, pemkab, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait otoritas kepemilikan lahan.

Apakah para pekerja proyek lanjutan JLS berasal dari daerah asal rekanan? Setiono menyampaikan, sejauh informasi yang diterima dari rekanan, sebagian pekerjanya dari Aceh Timur. Selebihnya dari Surabaya karena PT Fajar Mina Abadi memiliki cabang di Kota Pahlawan itu.

‘’Untuk keterlibatan para pekerja asli Tuban saat ini tengah diproyeksikan. Kami mendorong rekanan melakukan rekrutmen,’’ ujarnya.

Lebih lanjut, pejabat yang berkantor di Jalan RE Martadinata itu berharap proyek lanjutan JLS berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari pemkab, institusi terkait, pemdes, hingga masyarakat sekitar.

Dikonfirrmasi terpisah, Kepala Desa Prunggahan Kulon, Keca matan Semanding Siswoko berharap proyek JLS berjalan lancar.

‘’Jika terjadi kendala, monggo dikoordinasikan dengan pemdes. Nanti dicari jalan keluarnya bersama-sama,’’ tuturnya.

Sebagaimana diketahui, proyek lanjutan JLS bermekanisme multiyear 2022-2024 yang didanai anggaran pendapatan belanja nasional (APBN). PT FMA dinobatkan sebagai pemenang lelang proyek pada pertengahan Desember 2022 lalu dengan nilai penawaran Rp 103,6 miliar dari pagu Rp 137,5 miliar. (sab/ds)

Radartuban.jawapos.com – Proyek lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan (JLS) Tuban segera direalisasikan. Pengerjaan tersebut menuntaskan ruas jalan sisi utara sepanjang enam kilometer. Jalan tersebut membentang dari Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding (persisnya di dekat Masjid An-Nuur) hingga perempatan SMPN 4 Tuban. Pengerjaan berikutnya, menyambungkan JLS dengan jalan nasional Tuban–Semarang sepanjang tiga km.

Jenis proyek yang disebut terakhir adalah memperkuat Jalan Soekarno-Hatta mulai dari depan SMPN 4 Tuban hingga ujung utara jalan tersebut di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu. Pelaksana proyek tersebut, PT Fajar Mina Abadi (FMA) kini stay di Tuban. Itu setelah rekanan yang berkantor pusat di Kabupaten Aceh Timur, Aceh itu dinyatakan sebagai pemenang lelang.

Begitu bermukim di Bumi Ronggolawe, PT FMA langsung bergerak cepat. Mulai Minggu (8/1) hingga sepekan ke depan, perusahaan konstruksi tersebut melakukan pengukuran lahan.

Sebelumnya, manajemen perusahaan tersebut menyewa tempat untuk kantor dan mes karyawan.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, pejabat pembuat komitmen (PPK) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Jawa Timur (Tuban–Sadang–Lohgung), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah 8 Surabaya Setiono mengatakan, pengukuran lahan dijadwalkan rampung pada pertengahan bulan ini.

- Advertisement -

Begitu selesai, kata dia, hasilnya langsung dikoordinasikan dengan Pemkab Tuban.

Setiono optimistis koordinasi tersebut tanpa kendala berarti. Dengan demikian, rekanan bisa segera mengerjakan konstruksi pada akhir bulan ini sebagaimana yang dijadwalkan.

Pejabat asal Surabaya itu menegaskan, mulusnya pengukuran karena pihaknya sudah memberikan referensi kepada rekanan terkait lahan mana saja yang akan digunakan untuk proyek JLS.

‘’Jadi, insyaallah pengukuran lahan berlangsung tepat. Mengikuti batas-batas dalam referensi,‘’ ujarnya. Kalaupun ada kendala, kata Setiono, kemungkinan muncul permintaan kompensasi dari masyarakat yang memanfaatkan lahan proyek JLS selama menganggur untuk ditanami komoditas pertanian.

Untuk meminimalisasi kendala tersebut, kata dia, pihaknya akan meminta bantuan kepada pemerintah desa, pemkab, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait otoritas kepemilikan lahan.

Apakah para pekerja proyek lanjutan JLS berasal dari daerah asal rekanan? Setiono menyampaikan, sejauh informasi yang diterima dari rekanan, sebagian pekerjanya dari Aceh Timur. Selebihnya dari Surabaya karena PT Fajar Mina Abadi memiliki cabang di Kota Pahlawan itu.

‘’Untuk keterlibatan para pekerja asli Tuban saat ini tengah diproyeksikan. Kami mendorong rekanan melakukan rekrutmen,’’ ujarnya.

Lebih lanjut, pejabat yang berkantor di Jalan RE Martadinata itu berharap proyek lanjutan JLS berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari pemkab, institusi terkait, pemdes, hingga masyarakat sekitar.

Dikonfirrmasi terpisah, Kepala Desa Prunggahan Kulon, Keca matan Semanding Siswoko berharap proyek JLS berjalan lancar.

‘’Jika terjadi kendala, monggo dikoordinasikan dengan pemdes. Nanti dicari jalan keluarnya bersama-sama,’’ tuturnya.

Sebagaimana diketahui, proyek lanjutan JLS bermekanisme multiyear 2022-2024 yang didanai anggaran pendapatan belanja nasional (APBN). PT FMA dinobatkan sebagai pemenang lelang proyek pada pertengahan Desember 2022 lalu dengan nilai penawaran Rp 103,6 miliar dari pagu Rp 137,5 miliar. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img