Radartuban.jawapos.com – Belum ada kepastian sampai kapan meredanya cuaca ekstrem di Tuban yang merupakan imbas modifikasi cuaca yang dilakukan Tim Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dan TNI AU mampu bertahan.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padama mengatakan, setelah mereda hingga pekan pertama Januari, cuaca bersahabat di wilayah Bumi Ronggolawe diperkirakan bertahan hingga beberapa hari ke depan. ‘’Kemungkinan mencapai sepekan lebih,’’ ujarnya.

Perlu diketahui, TMC BRIN pada Rabu (4/1) dan Kamis (5/1) memodifikasi cuaca dengan menyemaikan garam pada awan. Penaburan sekitar 800 kilogram garam di atas perairan laut Tuban—Lamongan tersebut menggunakan pesawat terbang. Upaya memodifikasi cuaca tersebut cukup berhasil. Kalau sebelumnya wilayah Tuban dan sekitarnya diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi, sepekan terakhir mereda.

Terkait manfaat penyemaian awan yang dilangsungkan tiga institusi tersebut dan berhasil meredakan cuaca ekstrem, Zem, panggilan akrabnya sangat bersyukur. Sebab, tidak semua kabupaten/ kota dipilih menjadi daerah yang awannya disemaikan.

Meski mereda, mantan kepala Seksi BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo itu tetap meminta masyarakat waspada. ‘’Meski bercurah hujan ringan hingga sedang, hujan masih terus terjadi. Itu karena Januari— Februari 2023 ini merupakan puncak musim hujan,’’ tegasnya.

Di tengah meredanya cuaca ekstrem, BMKG Stasiun Meteorologi Tuban mengeluarkan rilis terkait gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai tiga hingga empat meter selama beberapa hari terakhir. Hal itu dipicu dari stabilnya dinamika atmosfer di atas perairan Samudra Hindia. (sab/ds)