spot_img
spot_img

IAINU Tuban Wisuda 272 Mahasiswa, Prof Muzakki: Harus Punya Nilai Lebih

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Lulusan Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban dinilai memiliki keunggulan dan nilai lebih dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi lain.

‘’Mahasiswa dan lulusan IAINU Tuban harus punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh mahasiswa dari perguruan tinggi lain,’’ ujar Ketua Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IV Surabaya Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag, Grad. Dip. SEAm M.Phil, Ph.D dalam orasi ilmiahnya pada wisuda sarjana strata satu (S-1) IAINU Tuban. Acara tersebut digelar di Gedung Graha Sandiya Tuban kemarin (16/10) siang.

Pendidik yang juga rektor UINSA Surabaya ini menambahkan, nilai lebih itu sangat penting untuk membedakan dengan perguruan tinggi lain.

Profesor Muzakki menegaskan, IAINU Tuban sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) harus memiliki ciri khas dan kelebihan yang nyata.

‘’Seperti disampaikan tadi, sebagai kampus yang religius, sosial, dan entrepreneur, maka karakter itu yang harus dimiliki para mahasiswa,’’ tambahnya.

WISUDA KETIGA TAHUN INI: Rapat Terbuka Senat IAINU Tuban memwisuda 272 wisudawan di Gedung Graha Sandiya Tuban kemarin (16/10) siang.

Wakil Sekjen PBNU ini beranekdot, di kampus ada juga mahasiswa lestari, yakni males tapi selesai studinya. Ada juga mahasiswa rebahan. Dan, mahasiswa jenis ini tidak boleh ditiru.

‘’Yang penting diperhatikan adalah ada proses, pengalaman yang didapat selama menjalani proses itulah yang akan berguna. Pesan rektor dan Kiai Wafa dari BPP tadi benar-benar harus diperhatikan,’’ tegasnya.

Profesor Muzakki juga berpesan, meski telah lulus, lulusan IAINU jangan jauh-jauh dari  almamaternya. Mereka diminta selalu update keberadaan, pekerjaan, dan lainnya.

Menurut dia, hal itu sangat penting. Karena sekarang aturan makin ketat untuk perguruan tinggi.

‘’Setiap kali akreditasi, membuka akun saja bayar Rp 56 juta, ada yang lebih, tergantung prodinya. Ditambah biaya-biaya lain, kalau ditotal bisa sampai Rp 100 juta untuk satu prodi, Maka bantulah IAINU dengan update info tentang alumni. Ini penting karena ada internal efisiensi dan eksternal efisiensi,’’ jelasnya.

Sekretaris PWNU Jawa Timur itu mengaku sudah mengusulkan dana reakreditasi ditanggung pemerintah. Dia mohon doanya karena sedang memperjuangkannya.

‘’Saya berharap IAINU segera menjadi universitas. Kabari apa yang bisa kami bantu akan kami support,’’ kata dia yang mengaku saat ini sedang mendampingi beberapa perguruan tinggi. Itu setelah dia mendapat SK pendampingan guru besar dan SDM yang dibutuhkan untuk pendampingan.

Pada wisuda ketiga tahun ini, IAINU Tuban memwisuda 272 mahasiswa. Di antaranya 223 lulusan dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), 31 lulusan dari prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan 18 lulusan dari prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Sebelumnya, para lulusan ini sudah melaksanakan yudisium.

Wisuda yang dipimpin langsung Rektor IAINU Tuban Akhmad Zaini, S.Ag, M.Si itu dihadiri para dosen, dekan, civitas akademika IAINU Tuban, perwakilan BPP IAINU Tuban, dan PCNU Tuban. Hadir juga Ketua DPRD M. Miyadi, alumni, dan undangan lainnya.

Kepada para lulusan yang telah diwisuda, Rektor IAINU berpesan agar terus mengamalkan ilmunya di masyarakat. Menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat serta terus berusaha berkontribusi baik.

‘’Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa atau lulusan IAINU harus bisa menjadi solusi atas persoalan yang ada di masyarakat. Dengan demikian, keberadaan lulusan IAINU benar-benar membawa manfaat dan menjadi berkah bagi lingkungannya,’’ pesan dia bersyukur karena bisa menggelar wisuda normal.

Dia menyebut, wisuda bukan akhir, tapi justru awal. Selama empat tahun, lanjut Zaini, dirinya sudah berusaha sebesarbesarnya untuk mendidik.

‘’Terima kasih kepada orang tua wali. Semoga manfaat ilmunya, berguna bagi masyarakat sekitar,’’ tambahnya.

Selama dididik di IAINU, kata dia, ada karakter yang ingin dicapai, yakni religius, sosial dan, entrepreneur. Religius mahasiswa mempunyai karakter agamis. Lalu punya jiwa sosial dan punya peran di masyarakat.

Tidak kalah pentingnya adalah menjadi bagian dari problem solving atau memecahkan masalah. Jiwa entrepreneur adalah jeli, peka dan cerdas melihat peluang.

‘’Mohon maaf bila selama mendidik ada hal yang kurang berkenan. Terima kasih sudah hadir dalam wisuda semoga menjadi amal ibadah yang baik,’’ tandasnya.

Mewakili BPP IAINU KH Ahmad Syariful Wafa mengaku bersyukur dan berbahagia atas wisuda itu. Dia berdoa semoga IAINU selalu dilindungi Allah sehingga semakin maju, besar, dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

‘’Saya lihat wisudawan muda-muda, ini artinya IAINU sudah menunaikan tugasnya mensarjanakan kader-kader NU,’’ jelasnya.

Dia berpesan agar yang disampaikan rektor benar-benar dipegang oleh para wisudawan. Lulusan IAINU tidak boleh tidak bermanfaat dan menggunakan ilmunya untuk kemaslahatan masyarakat.

‘’Untuk menjadi manusia seutuhnya hanya dua hal. Kalau tidak berilmu maka belajarlah, agar benar-benar menjadi manusia. Ada maqolah kesulitan dan kemudahan adalah nikmat, karena setiap manusia merasakan itu, maka bersyukurlah karena itu adalah nikmat,’’ tandasnya. (*/ds)

Radartuban.jawapos.com – Lulusan Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban dinilai memiliki keunggulan dan nilai lebih dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi lain.

‘’Mahasiswa dan lulusan IAINU Tuban harus punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh mahasiswa dari perguruan tinggi lain,’’ ujar Ketua Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IV Surabaya Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag, Grad. Dip. SEAm M.Phil, Ph.D dalam orasi ilmiahnya pada wisuda sarjana strata satu (S-1) IAINU Tuban. Acara tersebut digelar di Gedung Graha Sandiya Tuban kemarin (16/10) siang.

Pendidik yang juga rektor UINSA Surabaya ini menambahkan, nilai lebih itu sangat penting untuk membedakan dengan perguruan tinggi lain.

Profesor Muzakki menegaskan, IAINU Tuban sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) harus memiliki ciri khas dan kelebihan yang nyata.

‘’Seperti disampaikan tadi, sebagai kampus yang religius, sosial, dan entrepreneur, maka karakter itu yang harus dimiliki para mahasiswa,’’ tambahnya.

- Advertisement -
WISUDA KETIGA TAHUN INI: Rapat Terbuka Senat IAINU Tuban memwisuda 272 wisudawan di Gedung Graha Sandiya Tuban kemarin (16/10) siang.

Wakil Sekjen PBNU ini beranekdot, di kampus ada juga mahasiswa lestari, yakni males tapi selesai studinya. Ada juga mahasiswa rebahan. Dan, mahasiswa jenis ini tidak boleh ditiru.

‘’Yang penting diperhatikan adalah ada proses, pengalaman yang didapat selama menjalani proses itulah yang akan berguna. Pesan rektor dan Kiai Wafa dari BPP tadi benar-benar harus diperhatikan,’’ tegasnya.

Profesor Muzakki juga berpesan, meski telah lulus, lulusan IAINU jangan jauh-jauh dari  almamaternya. Mereka diminta selalu update keberadaan, pekerjaan, dan lainnya.

Menurut dia, hal itu sangat penting. Karena sekarang aturan makin ketat untuk perguruan tinggi.

‘’Setiap kali akreditasi, membuka akun saja bayar Rp 56 juta, ada yang lebih, tergantung prodinya. Ditambah biaya-biaya lain, kalau ditotal bisa sampai Rp 100 juta untuk satu prodi, Maka bantulah IAINU dengan update info tentang alumni. Ini penting karena ada internal efisiensi dan eksternal efisiensi,’’ jelasnya.

Sekretaris PWNU Jawa Timur itu mengaku sudah mengusulkan dana reakreditasi ditanggung pemerintah. Dia mohon doanya karena sedang memperjuangkannya.

‘’Saya berharap IAINU segera menjadi universitas. Kabari apa yang bisa kami bantu akan kami support,’’ kata dia yang mengaku saat ini sedang mendampingi beberapa perguruan tinggi. Itu setelah dia mendapat SK pendampingan guru besar dan SDM yang dibutuhkan untuk pendampingan.

Pada wisuda ketiga tahun ini, IAINU Tuban memwisuda 272 mahasiswa. Di antaranya 223 lulusan dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), 31 lulusan dari prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan 18 lulusan dari prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Sebelumnya, para lulusan ini sudah melaksanakan yudisium.

Wisuda yang dipimpin langsung Rektor IAINU Tuban Akhmad Zaini, S.Ag, M.Si itu dihadiri para dosen, dekan, civitas akademika IAINU Tuban, perwakilan BPP IAINU Tuban, dan PCNU Tuban. Hadir juga Ketua DPRD M. Miyadi, alumni, dan undangan lainnya.

Kepada para lulusan yang telah diwisuda, Rektor IAINU berpesan agar terus mengamalkan ilmunya di masyarakat. Menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat serta terus berusaha berkontribusi baik.

‘’Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa atau lulusan IAINU harus bisa menjadi solusi atas persoalan yang ada di masyarakat. Dengan demikian, keberadaan lulusan IAINU benar-benar membawa manfaat dan menjadi berkah bagi lingkungannya,’’ pesan dia bersyukur karena bisa menggelar wisuda normal.

Dia menyebut, wisuda bukan akhir, tapi justru awal. Selama empat tahun, lanjut Zaini, dirinya sudah berusaha sebesarbesarnya untuk mendidik.

‘’Terima kasih kepada orang tua wali. Semoga manfaat ilmunya, berguna bagi masyarakat sekitar,’’ tambahnya.

Selama dididik di IAINU, kata dia, ada karakter yang ingin dicapai, yakni religius, sosial dan, entrepreneur. Religius mahasiswa mempunyai karakter agamis. Lalu punya jiwa sosial dan punya peran di masyarakat.

Tidak kalah pentingnya adalah menjadi bagian dari problem solving atau memecahkan masalah. Jiwa entrepreneur adalah jeli, peka dan cerdas melihat peluang.

‘’Mohon maaf bila selama mendidik ada hal yang kurang berkenan. Terima kasih sudah hadir dalam wisuda semoga menjadi amal ibadah yang baik,’’ tandasnya.

Mewakili BPP IAINU KH Ahmad Syariful Wafa mengaku bersyukur dan berbahagia atas wisuda itu. Dia berdoa semoga IAINU selalu dilindungi Allah sehingga semakin maju, besar, dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

‘’Saya lihat wisudawan muda-muda, ini artinya IAINU sudah menunaikan tugasnya mensarjanakan kader-kader NU,’’ jelasnya.

Dia berpesan agar yang disampaikan rektor benar-benar dipegang oleh para wisudawan. Lulusan IAINU tidak boleh tidak bermanfaat dan menggunakan ilmunya untuk kemaslahatan masyarakat.

‘’Untuk menjadi manusia seutuhnya hanya dua hal. Kalau tidak berilmu maka belajarlah, agar benar-benar menjadi manusia. Ada maqolah kesulitan dan kemudahan adalah nikmat, karena setiap manusia merasakan itu, maka bersyukurlah karena itu adalah nikmat,’’ tandasnya. (*/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img