spot_img
spot_img

Usaha Angling Bermasalah, RSM Terlilit Utang Pihak Ketiga

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Kabar kurang sedap berembus dari badan usaha milik daerah (BUMD) Ronggolawe Sukses Mandiri (RSM). Kabarnya, usaha angkutan lingkungan (Angling)—sektor usaha alat transportasi BUMD RSM ini bermasalah, hingga mengalami kerugian cukup besar.

Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Tuban, BUMD RSM memiliki tanggungan utang ke pihak ketiga yang belum terbayar. Pihak ketiga yang dimaksud, adalah perusahaan yang menyewakan alat transportasi serupa bemo tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo tidak menampik soal kabar tersebut. Namun, pastinya seperti apa, dia meminta waktu untuk mempelajari. Yang jelas, kata dia, alat transportasi yang menjadi sektor usaha BUMD RSM, itu memang bukan aset BUMD. Tapi milik pihak ketiga yang disewakan ke BUMD.

‘’Soal teknisnya seperti apa, ini yang akan saya pelajari dulu. Yang pasti, itu (alat transportasi Angling, Red) memang bukan aset BUMD,’’ katanya, sehingga masuk akal juga ada pihak ketiga yang terlibat. Termasuk kemungkinan menagih utang, atau lebih tepatnya setoran.

Diketahui, pihak ketiga yang menyewakan alat transportasi Angling tersebut merupakan perusahaan asal Jakarta yang menjalin kerja sama dengan BUMD RSM.

Launching kendaraan yang diproyeksikan sebagai angkutan lingkungan di seputaran itu berlangsung pada 27 Juli 2018 di Pendapa Krida Manunggal, yakni era Bupati Fathul Huda. Totalnya sepuluh armada.

Disampaikan saat itu, seluruh biaya pengadaan dan operasional Angling sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor yang bekerja sama dengan BUMD RSM. Pun jika di kemudian hari merugi, juga sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak ketiga.

Disampaikan pada waktu itu, bahwa tidak ada tanggung jawab lain yang harus dipenuhi BUMD. Sebaliknya, BUMD hanya menerima keuntungan dari hasil pengelolaan. Tapi kini, semua seakan tidak sesuai kenyataan. BUMD RSM dikejar-kejar tagihan.

‘’Dulu ada perjanjiannya, nanti kita lihat,’’ terang Arif Handoyo, segera akan memastikan kebenaran informasi tersebut. (tok)

Radartuban.jawapos.com – Kabar kurang sedap berembus dari badan usaha milik daerah (BUMD) Ronggolawe Sukses Mandiri (RSM). Kabarnya, usaha angkutan lingkungan (Angling)—sektor usaha alat transportasi BUMD RSM ini bermasalah, hingga mengalami kerugian cukup besar.

Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Tuban, BUMD RSM memiliki tanggungan utang ke pihak ketiga yang belum terbayar. Pihak ketiga yang dimaksud, adalah perusahaan yang menyewakan alat transportasi serupa bemo tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo tidak menampik soal kabar tersebut. Namun, pastinya seperti apa, dia meminta waktu untuk mempelajari. Yang jelas, kata dia, alat transportasi yang menjadi sektor usaha BUMD RSM, itu memang bukan aset BUMD. Tapi milik pihak ketiga yang disewakan ke BUMD.

‘’Soal teknisnya seperti apa, ini yang akan saya pelajari dulu. Yang pasti, itu (alat transportasi Angling, Red) memang bukan aset BUMD,’’ katanya, sehingga masuk akal juga ada pihak ketiga yang terlibat. Termasuk kemungkinan menagih utang, atau lebih tepatnya setoran.

Diketahui, pihak ketiga yang menyewakan alat transportasi Angling tersebut merupakan perusahaan asal Jakarta yang menjalin kerja sama dengan BUMD RSM.

- Advertisement -

Launching kendaraan yang diproyeksikan sebagai angkutan lingkungan di seputaran itu berlangsung pada 27 Juli 2018 di Pendapa Krida Manunggal, yakni era Bupati Fathul Huda. Totalnya sepuluh armada.

Disampaikan saat itu, seluruh biaya pengadaan dan operasional Angling sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor yang bekerja sama dengan BUMD RSM. Pun jika di kemudian hari merugi, juga sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak ketiga.

Disampaikan pada waktu itu, bahwa tidak ada tanggung jawab lain yang harus dipenuhi BUMD. Sebaliknya, BUMD hanya menerima keuntungan dari hasil pengelolaan. Tapi kini, semua seakan tidak sesuai kenyataan. BUMD RSM dikejar-kejar tagihan.

‘’Dulu ada perjanjiannya, nanti kita lihat,’’ terang Arif Handoyo, segera akan memastikan kebenaran informasi tersebut. (tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img