spot_img
spot_img

Tahukah Anda, Sehari Penghasilan Satu Pengemis Ini Bisa Capai Rp 300 Ribu?

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Keberadaan pengemis di Kota Legen kian meresahkan. Dari hari ke hari jumlahnya terus bertambah. Itu terlihat dari menjamurnya pengemis di jalan-jalan dan sudut-sudut kota.

Keberadaan mereka menjadi amat meresahkan karena mengemis bukan terdesak kemiskinan, melainkan menjadi pekerjaan. Potret pengemis yang menjadikan kegiatan meminta-minta sebagai pekerjaan itu tampak dari caranya meminta yang tidak pernah puas. Di kompleks perumahan, misalnya. Seakan semua rumah menjadi target operasi untuk disisir total. Begitu juga di tempat umum, semua orang didekati untuk dimintai uang. Tak pernah puas untuk sekadar bisa beli makan.

Melihat kondisi tersebut, kehadiran petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sangat diharapkan. Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Tuban Gunadi mengatakan, selama ini satuannya sudah sering kali menertibkan pengemis, pengamen, dan gelandangan yang meresahkan. Namun, selama itu pula kembali muncul dan kian masif. Hematnya, mereka seakan membentuk sebuah jaringan yang sulit ditertibkan. ‘’Mereka ini (pengemis, Red) tidak punya kapok, meski sudah sering dirazia, tapi kembali lagi beroperasi,’’ katanya bahwa upaya penindakan sudah sering dilakukan.

Diakui Gunadi, para pengemis yang beroperasi di sekitaran kota bukan orang-orang miskin yang membutuhkan uluran tangan. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang mampu yang pekerjaannya mengemis. ‘’Saya pernah mengetahui langsung, mereka sebenarnya orang-orang mampu. Rumahnya juga bagus-bagus,’’ ungkap dia yang pernah melakukan investigasi langsung.

Bahkan, lanjut mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban ini, yang paling tidak bisa diterima akal adalah penghasilan mereka. ‘’Dalam sehari, satu pengemis bisa mendapatkan uang mencapai Rp 300 ribu. Ini saya tahu sendiri dari hasil investigasi dan interogasi langsung,’’ paparnya.

Untuk itu, imbau mantan Camat Grabagan ini, masyarakat tak perlu kasihan kepada mereka yang menampilkan wajah iba saat meminta-minta. ‘’Ini (tak perlu kasihan, Red) yang selalu saya sampaikan kepada masyarakat. Sebab, mengemis tak lagi karena kepepet, tapi rata-rata sudah menjadi kebutuhan. Dan ini tidak dibenarkan,’’ tandasnya. (fud/tok)

Radartuban.jawapos.com – Keberadaan pengemis di Kota Legen kian meresahkan. Dari hari ke hari jumlahnya terus bertambah. Itu terlihat dari menjamurnya pengemis di jalan-jalan dan sudut-sudut kota.

Keberadaan mereka menjadi amat meresahkan karena mengemis bukan terdesak kemiskinan, melainkan menjadi pekerjaan. Potret pengemis yang menjadikan kegiatan meminta-minta sebagai pekerjaan itu tampak dari caranya meminta yang tidak pernah puas. Di kompleks perumahan, misalnya. Seakan semua rumah menjadi target operasi untuk disisir total. Begitu juga di tempat umum, semua orang didekati untuk dimintai uang. Tak pernah puas untuk sekadar bisa beli makan.

Melihat kondisi tersebut, kehadiran petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sangat diharapkan. Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Tuban Gunadi mengatakan, selama ini satuannya sudah sering kali menertibkan pengemis, pengamen, dan gelandangan yang meresahkan. Namun, selama itu pula kembali muncul dan kian masif. Hematnya, mereka seakan membentuk sebuah jaringan yang sulit ditertibkan. ‘’Mereka ini (pengemis, Red) tidak punya kapok, meski sudah sering dirazia, tapi kembali lagi beroperasi,’’ katanya bahwa upaya penindakan sudah sering dilakukan.

Diakui Gunadi, para pengemis yang beroperasi di sekitaran kota bukan orang-orang miskin yang membutuhkan uluran tangan. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang mampu yang pekerjaannya mengemis. ‘’Saya pernah mengetahui langsung, mereka sebenarnya orang-orang mampu. Rumahnya juga bagus-bagus,’’ ungkap dia yang pernah melakukan investigasi langsung.

Bahkan, lanjut mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban ini, yang paling tidak bisa diterima akal adalah penghasilan mereka. ‘’Dalam sehari, satu pengemis bisa mendapatkan uang mencapai Rp 300 ribu. Ini saya tahu sendiri dari hasil investigasi dan interogasi langsung,’’ paparnya.

- Advertisement -

Untuk itu, imbau mantan Camat Grabagan ini, masyarakat tak perlu kasihan kepada mereka yang menampilkan wajah iba saat meminta-minta. ‘’Ini (tak perlu kasihan, Red) yang selalu saya sampaikan kepada masyarakat. Sebab, mengemis tak lagi karena kepepet, tapi rata-rata sudah menjadi kebutuhan. Dan ini tidak dibenarkan,’’ tandasnya. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img